PELANGI99 LOUNGE – Dampak Negatif Duduk Terlalu Lama. Merasa pegal, lemas, atau malah sakit punggung setelah duduk berjam-jam di depan layar? Bagi kamu yang kerja di kantor, sering nongkrong sambil gaming, atau sekadar binge-watching drama favorit, kebiasaan duduk terlalu lama ini bisa jadi “racun pelan-pelan” buat tubuhmu. Eits, jangan sepelekan, duduk lama ternyata punya efek yang lebih serius dari sekadar pegal, lho!
Dalam artikel ini, kita bakal kupas tuntas lima dampak negatif dari duduk terlalu lama yang mungkin gak kamu sadari. Mulai dari efek ke metabolisme tubuh sampai risiko penyakit mematikan. Yuk, simak sampai habis dan mulai pertimbangkan untuk bangkit dari kursimu lebih sering!
Memperlambat metabolisme tubuh
Saat tubuh terlalu lama duduk, aktivitas otot yang biasanya membantu proses metabolisme jadi berkurang. Akibatnya, tubuh gak memproduksi enzim lipoprotein lipase dalam jumlah yang cukup. Enzim ini sangat penting untuk memecah lemak dan mengubahnya menjadi energi. Ketika enzim ini berkurang, tubuh malah menyimpan lebih banyak lemak, terutama di area perut. Lemak visceral ini berbahaya karena bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan gangguan kardiovaskular.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, duduk lebih dari 6 jam sehari bisa memperlambat pembakaran kalori hingga 50 persen. Bahkan, efek ini tetap terjadi meski kamu rajin olahraga. Jadi, kalau kamu sudah rutin olahraga tapi masih sering duduk lama, hasilnya gak bakal maksimal. Gerakan kecil seperti berdiri atau jalan ringan tiap 30 menit saja bisa membantu mengaktifkan metabolisme lagi, lho!
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Duduk lama bikin aliran darah menjadi lambat, terutama ke bagian kaki. Kondisi ini bisa memicu pembentukan plak atau penumpukan lemak di pembuluh darah (aterosklerosis). Kalau dibiarkan, plak ini bisa menyumbat aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Menurut studi dari American Heart Association, duduk lebih dari 8 jam per hari meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 147 persen!
Selain itu, kebiasaan ini juga memengaruhi kadar kolesterol. Saat tubuh gak aktif, kadar kolesterol baik (HDL) menurun, sedangkan kolesterol jahat (LDL) meningkat. Kombinasi ini bikin jantungmu bekerja lebih keras dan jadi rentan terhadap kerusakan. Mulai sekarang, yuk, coba biasakan untuk bangkit dari kursi setiap 30-60 menit agar aliran darah tetap lancar dan jantungmu tetap sehat.
Memperburuk kesehatan mental
Bukan cuma fisik, duduk lama juga berdampak buruk pada kesehatan mental. Ketika tubuh kurang bergerak, otak juga jadi kurang mendapatkan pasokan oksigen dan darah yang cukup. Hal ini bikin otak sulit memproduksi hormon endorfin, yang biasa dikenal sebagai “hormon bahagia”. Akibatnya, kamu jadi lebih mudah stres, cemas, dan bahkan depresi.
Studi dari Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity mengungkap bahwa orang yang duduk lebih dari 7 jam sehari memiliki risiko 25 persen lebih tinggi mengalami gangguan mental di bandingkan mereka yang lebih aktif. Belum lagi, postur tubuh yang buruk saat duduk bisa memengaruhi suasana hati. Duduk membungkuk, misalnya, bisa bikin kamu merasa lebih lelah dan gak percaya diri. Jadi, jangan ragu untuk sering-sering bergerak agar mentalmu tetap sehat dan bahagia!
Mengganggu kesehatan tulang belakang
Saat duduk, terutama dengan postur yang salah, tekanan pada tulang belakangmu bisa meningkat hingga dua kali lipat di bandingkan saat berdiri. Tekanan ini sering kali bikin otot punggung dan tulang belakang jadi tegang. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan masalah serius, seperti slip disk atau pergeseran bantalan tulang belakang yang menekan saraf.
Menurut ahli ortopedi, duduk terlalu lama juga memengaruhi kelengkungan alami tulang belakang. Kalau sering duduk membungkuk, tubuh akan “terbiasa” dengan posisi itu, yang akhirnya bikin posturmu jadi buruk secara permanen. Untuk mencegahnya, biasakan duduk dengan punggung lurus dan kaki rata di lantai. Jangan lupa juga untuk rutin peregangan agar otot-ototmu tetap lentur dan sehat.
Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Ketika kamu duduk terlalu lama, otot-otot besar seperti paha dan bokong gak aktif bergerak. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin, yaitu hormon yang mengatur kadar gula dalam darah. Akibatnya, gula darah jadi sulit di kontrol dan risiko di abetes tipe 2 meningkat.
Studi dari Di abetes Care Journal menemukan bahwa duduk lebih dari 8 jam sehari bisa meningkatkan resistensi insulin hingga 90%. Kondisi ini sangat berbahaya karena gula darah yang terlalu tinggi bisa merusak organ tubuh lainnya, seperti ginjal, mata, dan jantung. Sebagai langkah pencegahan, cobalah untuk berdiri atau berjalan ringan setiap satu jam sekali. Ini terbukti dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan risiko di abetes.
Setiap efek dari duduk terlalu lama ini gak cuma terjadi dalam semalam, tapi perlahan-lahan menggerogoti kesehatanmu. Meski kelihatannya sepele, kebiasaan kecil seperti berdiri, berjalan, atau bahkan hanya meregangkan tubuh dapat membawa dampak besar untuk kesehatanmu. Yuk, mulai lebih peduli sama tubuh sendiri!