Pelangi99 Lounge – Cryptid Paling Terkenal dari Afrika, Benua Afrika kerap dijuluki sebagai Benua Hitam. Pasalnya di benua ini, ada banyak hal liar dan msiterius yang senantiasa membuat orang-orang dari luar Eropa merasa takjub. Cryptid atau hewan misterius adalah contoh dari hal misterius yang konon berada di benua ini. Berikut ini adalah 5 cryptid yang dipercaya menghuni alam liar Afrika. Pelangi99 Online
Trunko
Trunko adalah sebutan untuk cryptid yang pernah terdampar di pantai Margate, Afrika Selatan, pada tahun 1924. Menurut kesaksian seorang petani lokal yang bernama Hugh Ballance, pada awalnya ia melihat sepasang paus pembunuh nampak mengeroyok seekor makhluk laut raksasa yang berwarna putih.
Ballance bukanlah satu-satunya warga lokal yang menyaksikan peristiwa tersebut. Saat pergulatan antara ketiga hewan tersebut terus berlangsung, semakin banyak warga lokal yang berkumpul di pantai untuk menyaksikan sendiri peristiwa langka tersebut.
Pergumulan tersebut berlangsung selama 3 jam. Sesudah itu, kedua paus pembunuh tadi berenang menjauh, sementara makhluk putih tersebut mati dalam kondisi terapung. Pada malam harinya, bangkai makhluk tersebut terseret ke tepi pantai sehingga warga setempat kini bisa menyaksikan dari dekat seperti apa sosok makhluk misterius tersebut.
Karena keberadaan gading itulah, makhluk yang bersangkutan kemudian dijuluki sebagai Trunko (dalam bahasa Inggris, “trunk” berarti “gading”). Bangkai tersebut teronggok selama 10 hari di pantai sebelum kemudian membusuk.
Ilmuwan di masa kini menduga kalau Trunko aslinya adalah bangkai ikan paus biasa. Apa yang nampak seperti gading aslinya adalah tulangnya, sementara bulu-bulu yang menyelubungi kulitnya aslinya adalah serat otot yang terurai.
J’ba Fofi
J’ba Fofi adalah nama dari cryptid yang konon tinggal di dalam hutan Kongo, suatu negara di Afrika. Dalam bahasa Baka, “J’ba Fofi” berarti “laba-laba raksasa”.
Saat ada mangsa yang melintas, makhluk ini akan langsung melesat keluar dari lubang untuk menerkam mangsanya.
Namun menurut kesaksian sejumlah anggota suku Baka, J’ba Fofi juga mau menyantap manusia jika ada manusia yang tidak sengaja masuk ke dalam jebakan J’ba Fofi.
Laporan mengenai penampakan J’ba Fofi sudah ada sejak akhir abad ke-19. Adapun dari sekian banyak laporan penampakan tersebut, salah satu yang paling terkenal terjadi pada tahun 1938.
Di tahun tersebut, sepasang penjelajah yang bernama Reginald dan Margurite Lloyd mengaku berpapasan dengan makhluk menyerupai tarantula raksasa saat sedang menyusuri hutan Kongo.
Saat mereka berdua menceritakan peristiwa yang mereka alami kepada suku Baka, mereka terkejut begitu mengetahui kalau suku Baka ternyata sudah lama mengetahui keberadaan makhluk misterius tersebut. Dari suku Baka pulalah, mereka baru mengetahui kalau makhluk tersebut bernama J’ba Fofi.
Kongamoto
Dalam bahasa Kaonde, “kongamoto” memiliki arti “mereka yang membalikkan perahu”. Jika perahu yang mereka tumpangi sampai terbalik, Kongamoto kemudian akan menyergap dan memakan para penumpang perahu yang tenggelam.
Melland kemudian menunjukkan gambar Pterodactyl (sejenis dinosaurus terbang) ke hadapan suku Kaonde. Begitu melihat gambar tersebut, orang-orang Kaonde tersebut berkata kalau Kongamoto memiliki wujud yang serupa dengan Pterodactyl.
Tahun 1958, seorang wartawan sains yang bernama Maurice Burton menulis kalau warga lokal meyakini keberadaan makhluk buas yang bernama Kongamoto.
Emela-Ntouka
Emela-ntouka adalah nama dari cryptid yang konon menghuni pedalaman Kongo.
Meskipun memiliki pola makan ala herbivora, Blancou menjelaskan kalau Emela-ntouka memiliki sifat yang agresif dan tidak segan-segan menyerang hewan besar lain yang kebetulan memasuki wilayahnya. Entah itu kuda nil, lembu, atau bahkan gajah.
Sebelumnya pada tahun 1933, J.E. Hughes dalam bukunya yang berjudul Eighteen Years on Lake Bangweulu menjelaskan kalau penduduk setempat pernah membunuh hewan besar yang memiliki ciri-ciri serupa dengan Emela-ntouka.
Namun dalam ekspedisi yang sama, mereka justru berhasil mendapatkan informasi baru mengenai laporan kemunculan Emele-ntouka.
Mokele-mbembe
Dalam bukunya, Hagenbeck menulis kalau masih ada dinosaurus berleher panjang yang menghuni pedalaman Afrika.
Saking tingginya minat khalayak untuk membuktikan keberadaan Mokele-mbembe, pada tahun 1980 dan 1981 ilmuwan Roy Mackal sempat melakukan penjelajahan di pedalaman Kongo. Ia gagal menemukan cryptid raksasa tersebut, namun ia juga mendapatkan banyak informasi dan laporan kesaksian dari penduduk asli setempat.
Cryptid Paling Terkenal dari Afrika, Namun mereka yang skeptis menduga kalau sosok dalam video tersebut aslinya adalah buaya, gajah, atau perahu.