Pelangi99 Lounge – Changi Airport Singapura dibuka kembali setelah sempat tutup, di Singapura telah menerapkan langkah-langkah keamanan baru untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan menutup Jewel Changi Airport untuk sementara sejak 17 Mei 2021.
Air mancur raksasa di bandara Singapura itu di tutup, karena Terminal 3 Bandara Changi sempat di tetapkan sebagai klaster COVID-19. Bahkan hampir sebulan, Jewel Changi Airport sudah di buka kembali untuk wisatawan sejak 14 Juni 2021.
Bahkan penularan di Terminal 3 terjadi akibat langkah-langkah penanganan COVID-19 yang mulai di longgarkan pemerintah setempat. Keputusan terbaru ini di ambil karena warga Singapura secara bertahap telah kembali bekerja dan menjalani hidup normal.
Changi Airport Singapura Dibuka Kembali Setelah Sempat Tutup
Di lansir The Straits Times, 14 Juni 2021, meski Jewel Changi Airport di buka, protokol kesehatan tetap di terapkan secara ketat di semua bagian di Bandara Changi. Pembukaan Jewel Changi merupakan langkah awal Singapura untuk kembali membuka penerbangan internasional yang di lakukan secara bertahap.
Sebelumnya, Singapura sempat menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Klaster Airport Changi menjadi penyebab meroketnya penularan virus corona Covid-19.
Kemenkes Singapura melaporkan klaster tersebut menularkan 108 kasus, 43 di antaranya bahkan pekerja bandara. Kini, staf yang bekerja di area berisiko tinggi harus memakai alat pelindung diri (APD) setiap saat, kecuali saat mereka sedang makan atau beristirahat.
Batasi Akses di Bandara
Untuk menekan lonjakan kasus di area bandara, pihak pengelola telah memisahkan 14.000 staf ke dalam tiga zona risiko COVID-19. Tindakan ini di lakukan untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19 varian baru yang terjadi di Terminal 3 Bandara Changi.
Di lansir BandarPoker, bahkan area-area tersebut di buat khusus untuk menandakan sebagai ‘zona berisiko tinggi’. Zona ini nantinya di pergunakan untuk melayani penumpang yang datang dari luar negeri.
Changi Airport Singapura Dibuka Kembali Setelah Sempat Tutup
Penumpang yang masuk dan keluar juga tidak lagi punya kesempatan untuk berbaur. Jadi, penumpang tidak di izinkan untuk berkomunikasi atau berkerumun dengan penumpang lainnya.
Otoritas Singapura juga membatasi akses di bandara. Hanya pemegang tiket dan pekerja penting yang kini boleh berada di bandara tersebut.
Vaksinasi Penuh
Pihak CAG juga akan mengerahkan kembali pekerja yang tidak di vaksinasi untuk bekerja di zona lain untuk mengurangi risiko infeksi. Mereka juga menargetkan agar lebih dari 90 persen pekerja di Zona 2 dan 3 mendapatkan vaksinasi penuh.
Di samping, tes RT-PCR akan di lakukan setiap tujuh hari, di selingi tes antigen pada hari ketiga. CAG juga merencanakan tes non-invasif harian untuk pekerja Zona 1 yang akan di lakukan di akhir shift mereka sebelum pulang.
BACA JUGA : Negeri Gajah Putih Mengumumkan Rencana Untuk Membuka Pintu Sepenuhnya Bagi Wisatawan Asing
Demi lebih mengurangi risiko penularan udara, CAG memasang pemurni udara portabel dengan filter HEPA di seluruh area utama di zona terpisah yang baru, seperti ruang tertutup tempat staf dan penumpang berkumpul.