BERITA UNIK

Catatan Rekor Mengerikan di Dunia Kriminal Jangan Ditiru

Pelangi99 Lounge – Catatan Rekor Mengerikan di Dunia Kriminal Jangan Ditiru, Jika bicara soal rekor, maka biasanya orang akan membayangkan catatan keberhasilan yang membanggakan. Namun rekor tidak selalu seputar hal-hal yang sifanya positif. Ada pula rekor yang bersifat negatif, misalnya soal peristiwa kriminal dengan jumlah korban terbanyak. Berikut ini adalah contoh rekor menakutkan yang ada dalam dunia kriminal. Pelangi99 Online

Pelaku Pembakaran Dengan Korban Tewas Ratusan Jiwa

Kim Dae Han

Kim Dae Han adalah seorang pria paruh baya asal Korea Selatan yang awalnya bekerja sebagai supir taksi sebelum kemudian menganggur. Derita hidupnya hanya menjadi semakin parah setelah ia terserang stroke pada tahun 2001. Kim juga di ketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan.

Merasa frustrasi dengan hidupnya sendiri, pada tahun 2003 Kim memutuskan untuk melakukan pembakaran di kereta bawah tanah. Kim berharap jika hidupnya harus berakhir saat itu juga, maka orang-orang di kereta bakal ikut meninggal bersamanya.

Untuk menjalankan aksinya tersebut, Kim menaiki kereta sambil membawa kotak susu berisi minyak. Saat kereta yang di naikinya sudah mendekat ke stasiun kota Daegu, Kim langsung membakar kotak tersebut. Hasilnya sudah bisa di duga. Kotak tersebut langsung terbakar hebat dan apinya menjalar ke badan kereta.

Kereta tersebut bukanlah satu-satunya kereta yang menjadi korban terbakar. Saat kebakaran berlangsung, ada kereta lain yang juga sedang mengarah ke stasiun. Saat masinis melihat ada asap yang mengepul dari arah stasiun, sang masinis langsung mengunci rapat-rapat pintu kereta sambil meminta supaya penumpang tetap tenang.

Namun setelah beberapa menit berlalu, asap kebakaran tadi mulai ada yang menyelinap masuk ke dalam gerbong. Karena kereta yang mereka naiki berada dalam kondisi terkunci, para penumpang pun mulai banyak yang mengalami sesak napas. Tidak lama kemudian, kereta tersebut juga ikut terbakar. Akibat peristiwa ini, sebanyak lebih dari 190 orang di laporkan menjadi korban tewas. 

Pelaku Pembunuhan yang Sudah Berusia Hampir 100 Tahun

Laura Lundquist

Usia tua idealnya di gunakan untuk seseorang untuk bersantai dan menikmati hidupnya. Hal tersebut sayangnya tidak berlaku bagi Laura Lundquist. Pasalnya wanita berusia 98 tahun tersebut justru harus berurusan dengan hukum gara-gara membunuh Elizabeth Barrow, teman satu kamarnya yang sudah berusia 100 tahun.

Kejadian tersebut berlangsung pada tahun 2009 di sebuah panti jompo di Dartmouth, AS. Elizabeth di ketahui tewas di bunuh dengan cara di bekap kepalanya memakai kantong plastik hingga tidak bisa bernapas. 

Menurut juru bicara pengacara yang menangani kasus ini, Laura menderita dementia atau semacam penyakit syaraf yang membuat penderitanya kerap berhalusinasi. Ia menjelaskan kalau Laura merasa ketakutan karena mengira jika Elizabeth hendak menguasai ruangan yang selama ini mereka tempati.

Putra Elizabeth yang bernama Scott Barrow sudah mengetahui kalau teman satu kamar ibunya tersebut menderita dementia. Itulah sebabnya ia meminta kepada pengelola panti jompo supaya keduanya tidak di tempatkan dalam kamar yang sama. 

Namun permintaan tersebut tidak di turuti oleh pengelola panti jompo karena Elizabeth sendiri menolak di pindahkan ke ruangan lain. Pasalnya di ruangan tersebut, Elizabeth pernah tinggal bersama dengan suaminya sebelum sang suami meninggal pada tahun 2007.

Scott sendiri terkesan bersikap pasrah jika Laura pada akhirnya tidak di jatuhi hukuman. Pasalnya penyakit dementia yang di derita oleh Laura menyebabkan Laura mungkin tidak menyadari tindakan fatal yang sudah ia lakukan.

Di penjara di Sel Isolasi Selama Lebih dari 40 Tahun

ilustrasi penjara

Sel isolasi adalah sebutan untuk kamar tahanan yang hanya boleh di tempati oleh satu orang narapidana. Biasanya sel isolasi di gunakan untuk menahan pelaku kejahatan berat atau narapidana yang di anggap terlalu berbahaya jika di biarkan membaur dengan narapidana lainnya.

Di masukkan ke dalam penjara saja sudah di anggap sebagai hal yang membuat jera bagi banyak orang. Apalagi jika harus di masukkan ke dalam sel isolasi tanpa di temani oleh satu orang pun. 

Hal itulah yang menimpa Herman Wallace, mantan aktivis organisasi kulit hitam Black Panther. Tidak tanggung-tanggung, ia harus mendekam di sel isolasi selama lebih dari 40 tahun. Herman pertama kali di tangkap oleh pihak berwajib karena melakukan perampokan. Ia di jebloskan ke dalam kompleks penjara Angola yang terletak di negara bagian Louisiana, AS.

Saat sedang berada di dalam penjara itulah, terjadi insiden pembunuhan seorang petugas tahanan pada tahun 1972. Karena Herman dan 2 orang tahanan lainnya di anggap bertanggung jawab atas insiden tersebut, mereka bertiga kemudian di jebloskan ke dalam sel isolasi. 

Catatan Rekor Mengerikan di Dunia Kriminal Jangan Ditiru, Di antara mereka yang di jatuhi hukuman sel isolasi, Herman harus menjalani hukuman yang paling parah karena harus mendekam di sel isolasi selama kurang lebih 41 tahun. Ia baru dib ebaskan dari penjara pada tahun 2013. Namun baru beberapa hari menghirup udara bebas, Herman harus meninggal dunia akibat penyakit kanker hati.

Tahanan Kasus Genosida Pertama di Dunia

Jean-Paul Akayesu,Catatan Rekor Mengerikan di Dunia Kriminal Jangan Ditiru

Genosida adalah sebutan untuk kegiatan pembunuhan massal yang bertujuan untuk melenyapkan golongan suku atau agama tertentu dari suatu daerah. Konflik yang pernah terjadi di Rwanda – sebuah negara kecil di Afrika – adalah contoh di mana genosida pernah terjadi.

Walaupun genosida di perkirakan sudah terjadi sejak ratusan atau bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu, hukum yang secara spesifik mengatur soal genosida baru di buat pada abad ke-20. Itulah sebabnya baru pada tahun 90-an, untuk pertama kalinya seseorang di nyatakan bersalah atas tuduhan genosida.

Jean-Paul Akayesu adalah nama dari orang tersebut. Akayesu adalah seorang tokoh suku Hutu yang menjabat sebagai walikoya kota Taba, Rwanda. Saat perang saudara meletus di Rwanda, Akayesu pada awalnya menetapkan kalau kota yang di pimpinnya adalah zona aman yang boleh di tempati suku Hutu maupun Tutsi.

Kebijakan tersebut sayangnya tidak berlangsung lama setelah pada bulan April 1994, Akayesu menyatakan perang kepada suku Tutsi dan melakukan pembantaian demi pembantaian kepada orang-orang Tutsi yang ada di wilayahnya.

Catatan Rekor Mengerikan di Dunia Kriminal Jangan Di tiru, Saat perang saudara di Rwanda berakhir dengan kemenangan suku Tutsi, Akayesu di tangkap dan di serahkan kepada lembaga pengadilan internasional. Pada tahun 1998, Akayesu menjadi orang pertama yang di vonis bersalah atas tindakan genosida.

Menyembelih Orang Saat Baru Berusia 14 Tahun

Edgar Jimenez Lugo,Catatan Rekor Mengerikan di Dunia Kriminal Jangan Ditiru

Meksiko di kenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kejahatan terparah di dunia. Banyaknya kartel narkoba bersenjata lengkap yang berkeliaran di negara ini menjadi penyebabnya. Begitu parahnya tingkat kejahatan yang melingkupi Meksiko lantas membuat mereka yang masih berusia muda turut terkena imbasnya.

Edgar Jimenez Lugo adalah seorang remaja berusia 14 tahun berkewarganegaraan AS yang dari luar nampak tidak ada bedanya dengan remaja biasa. Namun siapa yang menyangka kalau di balik usia belianya tersebut, Edgar ternyata pernah bekerja sebagai pembunuh bayaran untuk kartel narkoba.

Metode pembunuhan yang di lakukan Edgar juga tidak kalah mengerikan. Ia di ketahui pernah menyiksa dan menyembelih 4 orang sebelum kemudian menggantung mayat para korban di jembatan. Edgar mengaku sudah melakukan profesi sebagai pembunuh bayaran sejak usia 11 tahun dengan iming-iming bayaran 200 dollar per bulan.

Sepak terjang Edgar tidak berlanjut setelah ia di tangkap dan di penjara oleh aparat Meksiko pada tahun 2010. Karena Edgar masih berusia remaja, ia hanya di hukum penjara selama 3 tahun dan kemudian di terbangkan ke AS untuk menjalani rehabilitasi di sana.

Catatan Rekor Mengerikan di Dunia Kriminal Jangan Di tiru, Sahabat pelangi99 kejadian seram di atas adalah cermin tidak adanya kebahagiaan dalam diri seseorang, karena hal tersebut, mari kita ciptkan kedamaian dengan saling hormat menghormati antar sesama manusia tanpa peduli suku, ras dan agama. berbeda beda kita tetap satu jua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *