Uncategorized

Catatan Hati Anak Kos Dia yang di Kamar Sebelah

DEWASA18++ – Hey para pembaca, namaku Danang, usiaku saat ini 27 tahun dan masih singgle.Aku adalah seorang staaf disalah satu hotel berbintang diaerah kota “S”. Okey saat ini saya akan menceritakan tentang kisah s*xku yang terbilang sangat cepat,nikmat, dan instan sekali layaknya mie instan.hhe. Catatan Hati Anak Kos Dia yang di Kamar Sebelah

Oke langsung ke alur cerita saja. Kejadian ini berawal ketika aku sedang mencari tempat kos di kota “S”. Nampaknya untuk mencari kos di kota “S” itu sangatlah mudah didapat, tidak perlu sampai berhari-hari untuk mendapatkan kost. Sampai pada akhirnya aku-pun mendaptkan tempat kost, dan aku mulai menempati kostku yang baru.

Catatan Hati Anak Kos

Catatan Hati Anak Kos Dia yang di Kamar Sebelah

Karena aku di Kost itu anak baru, maka aku mulai berkenalan dengan penghuni kost lainya, namun aku memulai dengan seorang wanita yang kamar kosnya tepat berada disampingku. Panggil saja nama wanita itu Olivia, ketika berkenalan denganku, umur Olivia sekitar 30.

Oh iya guest, di usianya yang tergolong masih muda itu, Olivia sudah menyandang status janda beranak satu dan dia adalah keturunan chinese. Singkat cerita perkenalanku dengan Olivia berlanjut dan hari-demi hari kamipun semakin dekat saja.

Sampai pada hari itu, ketika aku baru selesai mandi sore, ketika aku keluar kamar aku melihat Olivia sedang duduk di kamarnya sembari menonton televisi. Seperti yang kukatakan tadi, karena kamar kami berdekatan, hal ini memudahkanku untuk mengetahui apa yang dilakukanya pada setiap harinya.

Pada saat itu keadaanku masih mengenakan handuk, aku iseng dengan menggoda Olivia. Dengan Expresi wajah yang terkejut, Olivia balik menggodaku, dan aku-pun semakin berani untuk menggoda Olivia. Ketika itu diapun mengejarku karena aku menggodanya tadi.

Pada saat Olivia mengejarku aku-pun berpura-pura untuk berusaha menghindar dan mencoba masuk ke kamarku. Tidak kusangka, sesampainya aku masuk kekamarku Olivia-pun berani masuk sampai kamarku, dan dia tidak menghentikan niatnya untuk mengejarku.

“ Danang… awas kamu yah… kalau sampai kena, aku perksa kamu nanti biar tahu rasa… “, ucapnya sembari terus menangkapku. “ Perksa ??? coaba aja kalau kamu berani… weeeekkk… “, ucapku menatang dengan penuh harapan bahwa dia akan benar-benar memperk*saku.

Saat itu aku berhenti berlari, dan aku mulau menatap kedua matanya, aku melihat mata Olivia saat itu nampak ada sebuah hasr*t dan kerinduan yang selama ini terpendam karena dia sudah lama tidak dijama oleh Pria. Tidak kusangka ternyata Olivia saat itu menutup pintu kamark.

Tanpa banyak bicara, aku-pun aku tahu maksud Olivia, lalu akupun meladeni olivia dengan penuh garah. Mulailah aku meraih tangan Olivia, tanpa perlawanan Olivia, kemudian kami-pun saling bercuman. Benar-benar agresif dan l*ar wanita cantik ini.

Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata dia menyambar handuk yang kukenakan. Setelah handukuku terbuka, Olivia-pun melihat Pensku yang sudah setengah berdiri itu. Tanpa basa-basi, dia menyambar Pensku serta mermas-rmasnya.

“ Ssss… Aghhh… nikmat sekali Liv… terus Liv… Aghhh… “, deshku. Ternyata deshanku itu mengundang garahnya untuk berbuat lebih jauh dan lebih lar lagi. Lalu tiba-tiba dia berjongkok, dan melmat Pensku begitu saja,

“ Oughhh… Ssss… Aghhh….. … Nikmmaat… “, deshku lagi. Olivia sangat mahir sekali melakukan itu, dia seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya. Dengan semangat, dia terus menglum dan mengck Pensku. Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengck, mulutnya terus mel*mat dan memaju-mundurkan kepalanya.

“ Oughhh… aduhh… ”,
Akhirnya hampir 12 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari Pensku. “ Oughhh… tahann… Ssss… Aghhh… aku mau kkeluaar… Liv… Aghhhh…. ”, rintihku menuju klmaks.

Karena memang kluman Olivia sangatlah mahir dan lar, tidak lama setelah itu,
“ Crottt… Crottt… Crottt… ”
Tersemburlah sp*rmaku ke dalam mulutnya.

Sambil terus mengck dan menglum kepala Pensku, Olivia berusaha membersihkan segala mni yang masih tersisa. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Olivia tersenyum. Lalu aku mencum bibrnya. Kami bercuman kembali. Ldahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan menglum dan menghsap ldahnya.

Perlahan-lahan Pensku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Olivia melepaskan seluruh pakaiannya termasuk br dan *nya. Mataku tak berkedip. Buah paydarnya yang montok berwarna putih mulus dengan putng yang kemerahan terasa menantang untuk klumat. Kurmas-rmas lembut paydar*nya yang semakin bengkak.

“ Oughhhh… Teruss Nang… Teruss… “, deshnya. Kuhsap-hsap pentlnya yang mengeras, semnetara tangan kiriku menelusuri pangkl pahnya. Akhirnya aku berhasil meraih belhan yang berada di celah-celah pahnya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya. Kemudian cumanku beralih ke perut dan terus ke bawah psar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Catatan Hati Anak Kos

Tanpa diperintah, kusibakkan pahnya. Aku melihat vginnya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal. Dengan penuh nfsu, aku mencumi Vginanya dan kujilti seluruh bibr Vginanya. “ Oughhh… teruss… Nang… Aduhh… Nikmat…”, ucap Olivia menikmati jiltanku.

Aku terus mempermainkan kltorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibr, bibrku merapat diblahan vginnya dan kumainkan lidhku yang terus berputar-putar di kelnt*tnya seperti cacing kepanasan,
“ Nang… Oughhh… terus sayang… Ssss… Aghhh… “,

Catatan Hati Anak Kos Dia yang di Kamar Sebelah

Dsah kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibr kemlunnya tanpa menghentikkan ldah dan sedtanku beraksi.
“ Sruppp…Sruppp… “, , suara sedtaku di Vginanya.

Seiring dengan larnya ldahku memainkan Kltorsnya, dia,
“ Oughhh… Nikmat… Teruss… Teruss…”, teriakannya semakin merintih.
Tiba-tiba dia menekankan kepalaku ke Vginanya, kuhsap kuat lubng Vginanya.

Ia mengangkat pinggul, cairan lndr yang keluar dari Vginanya semakin banyak. “ Ughhh… Ssss… Aghhh… A… aa… aku… keluuaarr… sayang… oughhh… “, , ucapku menuju klmaks.
“ Crottt… Crottt… Crottt… “,

Ternyata Olivia mengalami orgsme yang dahsyat. Sebagaimana yang dia lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hsapan serta jiltan ldahku dari Vginanya. Aku menelan semua cairan yang kelyuar dari Vginanya. Terasa sedikit asin tapi nikmat. Olivia masih menikmati orgsmenya, dengan spontan, aku memasukkan Pensku ke dalam V*ginanya yang basah.

“ Blesss…. Oughhh… yeahhh… nikmat sekali… “, , ucapku.
Tanpa mengalami hambatan, Pensku terus menerjang ke dalam lembutnya vgin* Olivia.
“ Oughhh… Oliviaa… sayang… nikmat “, , ucapku.

Batng Pensku sepeti dipilin-pilin. Olivia yang mulai bergarah kembali terus menggoyangkan pinggulnya. “ Oughhh… Nang… Terus… Sayang… Eumm… Aghhh…”, Pensku kuh*jamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Olivia… Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.

“ Kamu di bawah ya, sayang… “, bisiknya penuh nikmat.
Ketika itu aku hanya pasrah, tanpa melepaskan Pensku dari Vginanya, kami merubah posisi. Dengan semangat menggelora, Pen*sku terus digoyangnya.

Olivia dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan Pensku ke liang Vginanya.
“ Oughhh… Rmas paydarku… Sayangg…. Terus sayang… Oughhh… “, erngan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.
“ Oughhh… Olivia… terus goyang sayang… “, teriakku memancing n*fsunya.

Benar saja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah paydarku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar Pen*sku menghujam lebih dalam.
“ Nangi… Ah… aku… Keluar sayang… Oughhh… “,

Ternyata Olivia telah mencapai orgsme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemlunku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sprma. Kemudian aku membalikkan tubuh Olivia, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti biduan dangdut,

“ Oughhh… Olivia… Nikmatnya… Aku keluuarr… “,
“ Crottt… Crottt… Crottt… “,
Aku tidak kuat lagi mempertahankan seprmaku… Dan langsung saja memenuhi liang vgin* Olivia.
“ Oughhh… Nang… kau begitu perkasa.”,

Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena, Olivia memainkan otot kemlunnya untuk mermas-rmas Pensku. Kemudian, tanpa kukomando, Olivia berusaha mencabut Pensku yang tampak mengkilat karena cairan sprmaku dan cairan Vginanya. Catatan Hati Anak Kos

Dengan posisi *, kemudian ia meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala Pensku yang sudah mulai layu. Aku memandangi lubng Vginanya. Olivia terus menglum dan memainkan ldahnya di leher dan kepala Pensku. Tangan kanannya terus mengck-ngck btang Pensku. Sesekali dia menghsap dengan keras lubng Pensku. Aku merasa nikmat dan geli.

Catatan Hati Anak Kos Dia yang di Kamar Sebelah

“ Oughhhh… Olivia… Geli… “, deshku lirih. Namun Olivia tidak peduli. Ia terus mengecup, menglum dan mengck-ngck Pensku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsngan yang keluar dari vgin Olivia membuatku bergarah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilti lubng Vginanya.

Kelnttnya yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jiltan ldahku. Aku menempelkan bibrku diklentt itu. “ Oughhh… Nang… nikmat… ya… Oughhh… “, deshnya.
Olivia menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.

“ Oughhh… Terus… Ssss… Aghhh… “, deshnya sembari kepalanya berdiri tegak. Kini Vginanya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.
“ Oughhhh… Yaahh. Teruss… Oughhh… OoOughhhh”, aku menydot kuat vginnya. “ Sayang… Oughhhh… aku… keluar… aghhh…. “, , ucap Olivia menuju klm*ksnya lagi.

Lalu Olivia-pun menghentikan gerakannya, tapi aku terus menydot-nydot lubng Vginanya dan hampir senmua cairan yang keuar masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, Pen*sku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Olivia merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.

Olivia terus menghsap dan menydoti Pensku sembari mengck-ngcknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara. “ Oughhh… Olivia… Teruss… Teruss… “, rinthku menahan sejuta kenikmatan.
Olivia terus mempercepat gerakan mulutnya dengan l*arnya,

Catatan Hati Anak Kos Dia yang di Kamar Sebelah

“ Oughhh… Olivia… Aku… Keluuarr… Oughhh… “,
“ Crottt… Crottt… Crottt… “,
Sprm8ku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara Olivia seakan tidak merelakan setetespun sprmaku meleleh keluar.

“ Terimakasih sayang… “, ucapku pada Olivia.
Saat itu aku-pun merasa sangat puas lalu Olivia-pun mengecup bib*rku, dan,
“ Nang… mungkinkah selamanya kita bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja yang menerima kepuasan ini.”, ucapnya puas kepadaku.

Saat itu aku mengangguk, dan memeluk Olivia ketika dia bertanya hal itu padaku. Singkat cerita semenjak kejadian itu, kami sering melakukan hubungan s*xs di kamarnya mauoun dikamarku. Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi *, aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemlunnya, sedangkan Olivia menglum pen*sku.

Tak jarang di kala pagi hari ketika pensku erksi, Olivia sering mengklum pensku yang erksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati orlnya, terkadang aku jilt Vginanya karena gemas. Intinya kami lakukan sesuai mood kami. Hubungan ini kami lakukan secara diam-diam tanpa ada sepengetahuan penghuni kos lainya. Sungguh indah sekali tinggal di kost itu, jika er*ksi tinggal panggil lalu beraksi.hhe. Catatan Hati Anak Kos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *