PELANGI99 LOUNGE , Cara Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Vagina , Menjaga kesehatan vagina Anda adalah suatu hal yang gampang-gampang susah. Sebenarnya vagina Anda adalah salah satu organ tubuh yang paling cerdas karena mampu membersihkan diri dan mengatur kelembapan alaminya tanpa bantuan zat-zat kimia apa pun. Akan tetapi, kadang hal ini tak benar-benar dipahami sehingga beberapa wanita justru membahayakan vagina karena menggunakan beragam produk kewanitaan yang tak diperlukan. Lalu, sebenarnya bagaimana cara terbaik untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan Anda? Silakan simak tips-tips jitu di bawah ini, mulai dari membersihkan vagina sampai bercinta dengan aman.
1. Membersihkan vagina
Menjaga kesehatan vagina dimulai dari kebiasaan Anda membersihkannya. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, vagina adalah organ tubuh yang mampu membersihkan diri sendiri. Akan tetapi, rutin membersihkan vagina bisa membantu mencegah tumbuhnya bakteri dan menjaga agar daerah kewanitaan Anda tetap terasa segar. Maka, harap perhatikan hal-hal ini sebelum Anda membersihkan vagina.
Bilas dengan air hangat
Untuk membersihkan vagina setiap harinya, cukup bilas dengan air hangat (bukan air mendidih) ketika Anda mandi. Anda bisa melarutkan sedikit saja garam laut (sea salt) ke dalam air hangat untuk membantu mengatasi rasa gatal di daerah kewanitaan. Namun, jangan pakai garam mandi yang marak dijual saat ini dengan pewarna, pewangi, dan zat-zat tambahan lainnya. Garam mandi justru berisiko menimbulkan iritasi.
Tak perlu pakai pembersih kewanitaan
Membersihkan vagina dengan air hangat dan garam saja sudah cukup. Ini karena vagina memiliki cairan khusus untuk membunuh bakteri atau kuman penyebab infeksi. Sementara itu, pembersih kewanitaan mengandung berbagai bahan kimia yang terlalu keras bagi daerah kewanitaan yang sangat sensitif.
Jangan pakai sabun wangi atau antibakteri
Sama seperti pembersih kewanitaan, sabun mandi Anda juga sifatnya terlalu keras bagi vagina. Apalagi jika sabun Anda mengandung pewangi, antibakteri, pengawet, atau pewarna buatan. Sabun juga akan mengganggu pH alami vagina. Jika Anda memang ingin membersihkan vagina, pilih sabun yang tidak mengandung pewangi, pewarna, antibakteri, atau alkohol. Anda juga tidak disarankan untuk membersihkan bagian dalam vagina Anda, cukup usap sedikit saja bagian luarnya.
Mengeringkan vagina
Setelah Anda mandi, buang air kecil, atau membersihkan vagina, hati-hati saat mengeringkannya. Gunakan handuk atau tisu yang lembut dan tepuk-tepuk pelan hingga kering. Jangan menggosok atau mengusapnya terlalu keras karena bisa menimbulkan iritasi.
2. Memilih pakaian dalam yang ramah bagi vagina
Meskipun pakaian dalam yang berbahan sutra atau renda tampak lebih manis, jangan dipakai terlalu sering. Pasalnya, vagina Anda membutuhkan sirkulasi udara yang baik supaya tidak terlalu lembap. Jadi, sebaiknya pilih pakaian dalam dengan bahan katun asli. Agar organ intim Anda bisa bernapas lega setelah seharian terperangkap dalam pakaian dalam dan celana atau rok yang ketat, tidur tanpa pakaian dalam di malam hari bisa jadi solusinya.
3. Rutin mengganti pembalut
Untuk menjaga kesehatan vagina, sebaiknya Anda rutin mengganti pembalut, tampon, atau pantyliner. Memakai pembalut, tampon, dan pantyliner selama lebih dari empat jam berisiko menyebabkan infeksi. Ini karena organ kewanitaan Anda tak bisa bernapas melalui plastik yang melapisi pembalut dan pantyliner. Selain itu, terlalu lama memakai tampon juga rentan menimbulkan toxic shock syndrome.
4. Makanan yang baik untuk menjaga kesehatan vagina
Memiliki pola makan yang sehat adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan vagina. Maka, pastikan bahwa Anda makan makanan dengan gizi seimbang dan minum banyak air putih. Untuk mencegah infeksi ragi vagina, Anda bisa mengonsumsi yogurt yang mengandung probiotik. Selain itu, buah cranberry dan teh hijau juga baik untuk mencegah infeksi saluran kencing. Kalau organ intim Anda terasa kering dan sakit ketika bercinta, Anda bisa makan apel dan alpukat guna meningkatkan lubrikasi alami vagina.
5. Hati-hati saat bercinta
Anda juga perlu mencegah penyakit kelamin, infeksi, dan iritasi dengan mempraktekkan seks yang aman. Maka, selalu gunakan kondom tanpa rasa atau pewangi saat bercinta. Pastikan juga bahwa Anda dan pasangan tidak lanjut melakukan penetrasi vagina setelah seks anal. Hal ini berisiko memindahkan berbagai kuman dan bakteri ke daerah kewanitaan Anda. Anda juga bisa meminta pasangan Anda untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum bercinta atau melakukan fingering (menyentuh dan merangsang vagina dengan tangan).
Ada waktu untuk menjawab singkat?
1. Kapan waktu terakhir Anda menstruasi/haid?
Kurang dari 3 bulan lalu (perdarahan normal)
Kurang dari 12 bulan lalu (perdarahan tidak normal)
Lebih dari 12 bulan laluSelanjutnya
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.Sumber
Keluar Cairan Bening Kayak Pipis dari Vagina, Normalkah?
Mungkin Anda sebagai wanita pernah mengalami keluar cairan bening kayak pipis tetapi berasal dari vagina. Padahal biasanya, cairan keputihan lebih kental dan berwarna putih.
Lantas, apakah keputihan seperti air kencing ini normal ataukah pertanda penyakit tertentu? Apa yang sebaiknya dilakukan bila mengalami hal ini? Simak jawabannya di sini, ya!
Keluar cairan bening seperti pipis dari vagina apakah normal?
Penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan organ reproduksi agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang bisa menyerang wanita.
Anda mungkin menjadi khawatir bila melihat cairan keputihan Anda tidak seperti hari-hari biasanya, misalnya terlalu kental, terlalu encer, terlalu banyak, dan sebagainya.
Melansir situs Sutter Health, keputihan yang bening dan encer seperti air kencing masih tergolong normal.
Dapatkan Info Seputar Kesehatan Kewanitaan
Ikuti newsletter kami agar mendapat tips terbaik seputar area kewanitaan dan kesehatan wanita lainnya.
Saya Menerima Kebijakan Privasi dan DataDaftar
Beberapa orang melihatnya sebagai keluar cairan bening kayak pipis. Jadi, Anda sebenarnya tidak perlu khawatir.
Perlu diketahui bahwa kondisi keputihan yang Anda alami setiap waktu mungkin berbeda-beda, tergantung perubahan hormonal.
Perubahan hormonal biasanya terjadi karena siklus menstruasi, masa ovulasi, penggunaan KB hormonal, dan aktivitas seksual.
Beberapa tipe yang masih tergolong sebagai keputihan normal yaitu:
1. Berwarna putih dan kental.
Ini biasanya terjadi pada awal atau akhir siklus menstruasi. Selama tidak terasa gatal, maka cairan yang keluar dari vagina tergolong normal.
2. Bening dan elastis
Bila Anda mengalami keputihan yang seperti ini berarti Anda sedang dalam masa subur.
Ini sama halnya seperti keluar cairan bening kayak pipis yang sebenarnya adalah keputihan.
3. Bening dan encer
Keputihan berupa cairan bening yang keluar dari vagina bisa terjadi kapan saja pada siklus menstruasi.
Biasanya, kondisi ini terjadi setelah Anda berolahraga atau beraktivitas fisik yang cukup berat.
4. Berwarna kecoklatan
Ini biasanya terjadi setelah periode haid berakhir. Warna coklat tersebut berasal dari sisa-sisa darah haid Anda.
5. Ada bercak darah
Keputihan berupa bercak darah dapat muncul pada pertengahan siklus haid atau pada masa subur.
Terkadang ini juga merupakan darah implantasi yang menandakan kehamilan.
Apa yang sebaiknya dilakukan bila keputihan seperti air kencing?
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, keluar cairan bening kayak pipis dari vagina merupakan keputihan yang normal dan bukanlah pertanda penyakit tertentu.
Namun demikian, pakaian dalam Anda berisiko menjadi lembap karena kondisi tersebut sehingga jamur dan bakteri penyakit dapat berkembang biak di sana.
Akibatnya, Anda menjadi lebih berisiko mengalami vaginitis.
Melansir situs Planned Parenthood, cara-cara berikut bisa Anda coba untuk menghindari vaginitis karena area kewanitaan yang lembap.
Ciri-ciri keputihan tidak normal yang perlu Anda ketahui
Keputihan merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap wanita, termasuk bila keluar cairan bening kayak pipis.
Wajar pula bila pada waktu-waktu tertentu Anda mungkin lebih sering mengalami keputihan selama ciri-cirinya masih normal.
Cairan keputihan terbentuk dari aktivitas bakteri dan flora alami vagina yang bertujuan untuk mencegah vagina kering.
Vagina yang terlalu kering itu tidak baik begitupun bila terlalu lembap. Oleh sebab itu, Anda perlu menjaganya agar kelembapannya tetap seimbang.
Selain menjaga kebersihan dan kelembapan area vagina, Anda juga perlu memerhatikan kondisi vagina Anda dan perubahan cairan yang keluar.
Keluar cairan bening kayak pipis dari vagina termasuk normal.
Namun, bila menunjukkan ciri-ciri berikut, bisa jadi vagina Anda sedang mengalami infeksi bakteri atau jamur.
Bila Anda ragu apakah keputihan Anda normal atau tidak maupun Anda khawatir dengan penyakit tertentu, cobalah memeriksakan diri ke dokter kulit dan kelamin.
BACA JUGA : Miss V Tetap Sehat Setelah Bercinta Lakukan Hal Ini