PELANGI99 LOUNGE , Cara Sederhana Menghargai Orang Lain , First thing first, kenapa kita harus menghargai orang lain? We may come with a thousand different reasons for why we have to pay enough respect for others, Sobat – entah alasan sebagai makhluk sosial, kehidupan bermasyarakat, dan lain sebagainya. Namun satu hal yang pasti, sikap kita pada orang lain menunjukkan siapa kita sesungguhnya.
Kita dapat dengan mudah menanggapi sikap menyebalkan orang lain dengan perilaku yang sama menyebalkannya. Tapi bukankah dengan demikian berarti kita sama-sama menyebalkannya dengan orang tersebut? Tak ingin begitu bukan, Sobat? Jadi, bagaimana sebenarnya cara-cara sederhana yang dapat kita terapkan dalam menghargai orang lain?
1. Tidak Mengabaikan Sopan Santun
Selama berabad-abad budaya kita mengajarkan sopan santun. Nilai sopan santun boleh jadi berbeda antar daerah, tapi pada dasarnya sikap sopan dan santun yang di ajarkan bertujuan agar kita mampu menghargai orang lain. Contoh sederhananya adalah dengan tidak melupakan kata maaf, tolong, dan terima kasih.
Mengucap maaf tak berarti kita berada pada posisi yang lebih rendah atau menunggu sampai kita benar-benar melakukan kesalahan yang fatal. Mengucap tolong juga baik di ucapkan para setiap orang, siapapun dia, yang membantu kita. Dan ucapan terima kasih merupakan cara kita menghargai sekecil apapun kontribusi yang di berikan oleh orang lain.
Klik di sini :
https://pelangigaple.blogspot.com/
Hot Game Gaple , 13 Game dalam 1 user id
Jackpot hari ini bisa sampai 50 jt
bingung cara menambah penghasilan
di sini solusinya , tingkat kemenangan 88 %
ayo tunggu apa lagi , bonus deposit
bonus rollingan , bonus refferal ada banyak lagi cash back
menarik menanti ada dan event lain nya ,
Join now :
Wa : +6287798703858
Selain bahasa verbal, sopan santun juga tampak pada sikap badan atau bahasa tubuh kita. Again, our native culture is very subjective in such matter. Secara umum dalam budaya ketimuran, misalnya, menunjuk-nunjuk dengan jari pada orang yang berusia lebih tua dianggap tidak sopan.
Bagaimana bila kita menghadapi orang yang bersikap tidak sopan? Haruskah kita tetap bersikap sopan? Iya, Sobat. As it’s mentioned earlier, the way we carry ourselves shows who we are – more than anything else. Jadi tetap saja tak ada ruginya bersikap sopan bagaimanapun reaksi orang yang tengah kita hadapi.
2. Terima Perbedaan pada Setiap Orang
Beda kepala, beda isi – pernah mendengarnya, Sobat? Adalah hal yang wajar bila masing-masing kita memiliki ide dan pendapat yang berbeda. Dalam banyak hal, yang semestinya dapat kita lakukan adalah menerima bahwa semua orang tak harus memiliki pendapat yang sama.
Perbedaan pula yang menuntun kita untuk tidak mengecilkan sesuatu. Misalnya, menganggap belajar menggambar tidak lebih penting dari belajar Matematika. Padahal, bagi orang lain mungkin memang passion-nya berada pada bidang seni dan ia dapat berbagi manfaat dengan orang lain pada bidang tersebut.
If it doesn’t mean anything to you, something may mean the whole world for someone else. Therefore, it’s worth every effort to always respect others’ feelings and thoughts.
3. Mau Menyimak dan Menjadi Pendengar
Berapa banyak teman yang sering menceritakan masalahnya pada Sobat Pintar? Bila jumlahnya cukup banyak, besar kemungkinan Sobat adalah pendengar yang baik.
Persoalan yang lebih serius memang membutuhkan bantuan profesional, misalnya melalui Konseling. Akan tetapi, biasanya yang di butuhkan teman kita hanya seseorang yang mau mendengar curahan perasaannya.
Bukan hanya teman yang sedang galau yang butuh di simak, Sobat. Pada dasarnya, hampir setiap orang yang mengutarakan sesuatu berharap untuk di simak, di dengarkan dengan baik. Di sisi lain, sikap kita yang mau di am menyimak merupakan wujud dari respek atau penghargaan kita pada orang lain.
Bukan hanya di kelas saat menyimak guru atau dosen, sikap diam dan mau mendengarkan sebenarnya lebih di butuhkan dalam berinteraksi dengan orang lain – khususnya mereka yang berusia lebih tua dari kita. Bila belum terbiasa, memang di butuhkan kesabaran yang luar biasa untuk tidak memotong seseorang yang sedang berbicara – tapi layak di usahakan, Sobat.
4. Menyadari Batasan
Manusia memang makhluk sosial, tapi kita juga memiliki ruang lingkup pribadi. Dalam ranah pribadi, setiap orang memiliki hak penuh atas di rinya sendiri. Batasan tersebut memberi panduan sejauh mana jangkauan ucapan, sikap, hingga tindakan kita.
Misalnya, ketika ada teman yang menceritakan masalah pribadinya, yang bisa kita lakukan hanya menyimak dan menyampaikan pendapat ketika di minta. Diterima atau tidaknya pendapat kita, apapun keputusan dan tindakan yang di ambilnya, sepenuhnya berada dalam ranah pribadi teman tersebut.
Dengan kita menahan di ri dari berkomentar tanpa diminta, memaksakan pendapat, hingga membuat seseorang melakukan sesuatu yang tak di inginkannya berarti kita mampu menghargai orang lain. Respek pada orang lain inilah yang turut memandu dan mengarahkan tindak tanduk dan tingkah laku kita.
BACA JUGA : Begini Cara Menunda Kehamilan Secara Alami