Pelangi99Lounge Cara Menjalankan Strategi Telemarketing Efektif, Jujur saja, telemarketing seringkali dicap sebagai kegiatan yang mengganggu oleh masyarakat. Tidak jarang di kantor kita mendengar keluhan rekan kerja tentang, misalnya tawaran membuat kartu kredit, tawaran pinjaman tanpa bunga, hingga tawaran lainnya yang tidak mengenal waktu dan cenderung memaksa. Mungkin Anda juga salah satu juga pernah mengalaminya.
Namun, bagaimanapun, menjalankan telemarketing merupakan profesi yang memiliki tupoksi (tugas, pokok dan fungsi) seperti itu. Pasti banyak di antara kita yang mengerti ihwal keprofesian itu. Nah, apakah mungkin seorang telemarketer dapat menjadi sosok yang loveable bagi para calon konsumen? Jawabannya adalah, sangat mungkin! Pelangi99Online
Untuk menjadi telemarketer yang loveable, Anda harus:
Memiliki Alasan untuk Menelepon
Tentu saja seorang telemarketer harus memiliki alasan untuk menelepon calon konsumen. Tidak ada orang yang senang ujug-ujug mendapatkan telepon yang tidak jelas.
Sangat penting untuk mengungkapkan alasan yang jelas dan manfaat yang akan calon konsumen dapatkan dari menerima telepon tersebut
Seorang telemarketer harus selalu berpikir bahwa informasi yang akan disampaikan sangat penting bagi mereka dan tidak akan membuang-buang waktu mereka yang berharga.
Jika ingin mendapatkan perhatian, terutama dari para eksekutif yang super-sibuk, sangat penting untuk menjadi lebih spesifik (terutama ketika menawarkan jasa).
Maka dari itu, seorang telemarketer harus memiliki product knowledge yang mendalam sebelum mulai kegiatan telemarketing.
Melakukan Riset Sebelum Menelepon
Jadilah telemarketer yang cerdas dan mencerdaskan. Menurut riset yang dilakukan oleh New Voice Media, dengan melakukan riset 5 menit saja sebelum menelepon calon konsumen, seorang telemarketer dapat meraih keberhasilan prospek dan mendapatkan komitmen untuk follow up penawaran sebesar 86%.
Menjadi telemarketer yang detail-oriented juga akan menunjang riset Anda.
Mempertanyakan Strategi Menelepon
Dalam dunia telemarketing, menanyakan pertanyaan yang tepat lebih sulit daripada menjawab pertanyaan dengan tepat. Salah satu kunci kesuksesan marketing secara umum adalah selalu menjelajahi segala kemungkinan pertanyaan dari 5W 1H (Why, Who, Where, When, What, dan How).
Dengan begitu, seorang telemarketer akan mendapatkan feedback yang lebih baik dari calon konsumennya.
Ingat! Telepon Identik dengan Mengobrol
Terdapat unsur manusia di dalam kegiatan itu, maka jadilah luwes seperti mengobrol bertatapan muka.
Mengetahui Bahwa Menelepon Bukan Berarti Harus (Selalu) Jualan
Ingatlah bahwa menelepon calon konsumen bukan berarti harus jualan dan jualan. Jika memang seperti itu yang menjadi prinsip Anda sebagai telemarketer, maka jangan heran jika Anda sering kena “semprot” saat menjalankan tugas. Ada tujuan seperti menjalin relasi pada telepon pertama, misalnya, dan bahkan bisa berlanjut ke #email marketing Anda ketika relasi bisnis itu berkembang dengan baik.
Menyadari Bahwa Usaha Menelepon yang Pertama Tidak Selalu Berhasil
Pada umumnya, telepon pertama tidak langsung membuahkan prospect deal. Jika Anda merasa bingung bagaimana menyusun strategi telemarketing yang cocok untuk bisnis Anda, gunakan saja jasa dari freelance business consultant professional.