Cara Membedakan Depresi dan Gangguan Kecemasan
BERITA KESEHATAN

Cara Membedakan Depresi dan Gangguan Kecemasan

Cara Membedakan Depresi dan Gangguan Kecemasan

PELANGI99 – Istilah “depresi” dan “cemas” sering digunakan dalam percakapan untuk menunjukkan suatu masalah emosi. Keduanya adalah emosi yang normal untuk dialami, terjadi secara rutin sebagai respons terhadap situasi berisiko tinggi atau berpotensi berbahaya (dalam kasus kecemasan) atau keadaan mengecewakan (dalam kasus depresi).

Siapa pun perlu mempelajari perbedaan kedua kondisi ini. Berikut ini ulasannya.

Baca Juga : Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental

Perbedaan Depresi dan Gangguan Kecemasan

Kecemasan dan depresi adalah masalah biologis. Keadaan kecemasan atau suasana hati yang dialami oleh seseorang dengan kecemasan klinis dan gangguan suasana hati melibatkan perubahan fungsi neurotransmiter.

Perbedaan kedua emosi ini bisa dikenali dari tanda atau ekspresi dari setiap kondisi:

Tanda Kecemasan

Orang dengan kecemasan mungkin mengalami:

  • Khawatir dengan masa depan atau jangka panjang.
  • Memiliki pikiran yang tidak terkendali dan berpacu dengan sesuatu yang tidak beres.
  • Menghindari situasi yang bisa menimbulkan kecemasan agar perasaan dan pikiran tidak menjadi beban.
  • Memikirkan tentang kematian, dalam arti takut mati karena bahaya yang dirasakan dari gejala fisik atau bahaya yang diantisipasi. 

Tergantung pada sifat kecemasan, gejala gangguan mental ini bisa bervariasi. Misalnya seseorang dengan gangguan kecemasan umum mungkin mengkhawatirkan berbagai topik, peristiwa, atau aktivitas. Seseorang dengan gangguan kecemasan sosial cenderung takut terhadap evaluasi negatif atau penolakan oleh orang lain dan menjadi khawatir bertemu dengan orang baru atau situasi menantang sosial lainnya. 

Obsesi adalah pikiran atau impuls mental yang tidak realistis yang melampaui kekhawatiran sehari-hari. Kondisi tersebut merupakan manifestasi masalah mental dari kecemasan pada orang dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Tanda Depresi

Seseorang dengan depresi mungkin mengalami:

  • Sering merasa putus asa dengan asumsi bahwa tidak ada hal positif yang akan terjadi di masa depan untuk diri sendiri, orang lain, atau untuk dunia. 
  • Merasa tidak berharga, seolah-olah siapa mereka atau apa yang mereka lakukan tidak berharga.
  • Dalam kasus depresi sedang hingga berat, pikiran bunuh diri yang lebih spesifik bisa muncul. 

Pada gangguan depresi mayor, jenis pikiran di atas bertahan hampir sepanjang hari atau berminggu-minggu. Jika perasaan terasa terombang-ambing antara keadaan suasana hati yang sangat rendah dan sangat tinggi, maka diagnosis gangguan bipolar mungkin berlaku.

Bicarakan dengan Dokter

Jika kamu mengalami depresi, kecemasan, atau keduanya, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan, terapi, atau kombinasi keduanya. Pengobatan yang efektif untuk kecemasan atau depresi, yaitu membuat jadwal pertemuan dengan psikolog secara teratur dan berkelanjutan setidaknya dalam jangka pendek (enam sampai 12 bulan). 

Baca juga : Ini Penyebab Sakit Jantung Di Usia Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *