TIPS & TRICK

Buku Paling Kontroversial dan Berbahaya

PELANGI99 LOUNGE , Buku Paling Kontroversial dan Berbahaya , Membahas ilmu pengetahuan memang tidak bakal ada habisnya. Selain memiliki nilai pengetahuan yang tinggi, buku juga menyimpan pesan filosofisnya masing-masing.

Buku sendiri dibuat dengan berbagai macam ilmu pengetahuan, filsafat, dan pemikiran lainnya.

Sepanjang sejarah, ada beberapa buku karangan yang sengaja dibuat dengan tujuan dan kepentingan kejam.

Bahkan buku-buku ini menyebarkan paham yang disebut ‘sesat’ dan membuat kekacauan di seluruh dunia.

Maka dari itu, dalam artikel ini Jaka akan membahas deretan buku paling berbahaya yang pernah dibuat. Pastikan simak secara lengkap dan selesai!

Yuk Cairkan Rezeki Puluhan Juta Setiap Harinya Dengan Mudah !
Hanya Di PELANGI99 , Modal 25rb Saja Tingkat Kemenangan 96% !
Tersedia Promo Khusus Menarik Bagi Anda
Wa : +6287798703858
Loginsite : SUPERPELANGI99. NET

1. The Malleus Maleficarum – Heinrich Kramer dan Jacob Sprenger (1486)

Buku Paling Kontroversial dan Berbahaya , Buku ini masuk dalam daftar karena isinya menyesatkan manusia saat itu. Dari tahun 1487 hingga 1520, sebanyak 20 edisi buku ini diterbitkan dan 16 edisi dari tahun 1574 hingga 1669.

Buku ini berisi panduan bagi para hakim untuk berburu dan menghancurkan para penyihir. Gara-gara buku ini, terjadi pembantaian saat itu.

Peristiwa itu terjadi sebelum Reformasi Protestan di seluruh Eropa. Buku ini pernah disambut baik oleh para reformis yang menganut cita-cita “kesucian” dan ingin menghancurkan kejahatan di negara mereka.

Akibat dari buku ini, kekacauan telah melanda seluruh Eropa dan menjadi dalang perburuan penyihir selama ratusan tahun.

Luar biasa, bukan? Namun, ini benar adanya. Meski buku tersebut kini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, tetapi keberadaan buku ini sangatlah langka.

2. Coming of Age in Samoa – Margaret Mead (1928)

Buku Paling Kontroversial dan Berbahaya , Alasan mengapa buku ini sukses mengguncang seluruh dunia adalah karena kontennya yang menghasilkan ambiguitas, kebingungan, dan hasrat seksual, yang sebenarnya dibikin sendiri oleh penulisnya, Mead.

Margaret Mead adalah antropolog budaya Amerika. Ia pergi ke Samoa untuk menjawab pertanyaan seksualitas pada tahun 1920-an.

Sayangnya, anak-anak muda yang diwawancarai oleh Mead bercerita tentang seks bebas dan liar yang mereka praktikkan, dan Mead percaya bahwa ini benar.

Seorang gadis di pulau Samoa mengomentari soal bukunya tersebut, “Dia pasti menganggapnya serius, tapi saya hanya bercanda. Seperti yang kamu ketahui, gadis Samoa adalah pembohong hebat dalam hal bercanda. Tapi Margaret menerima cerita palsu kami seolah-olah itu benar.”

Jika Mead mempelajari informasi ini secara mendalam, gadis Samoa itu akan mengatakan yang sebenarnya tanpa ragu-ragu. Namun, Mead tidak pernah mempertanyakan cerita mereka.

3. The Prince – Niccolo Machiavelli (1532)

Buku ini merupakan buku tentang filsafat dan telah menjadi pedoman penerapan sistem otoriter. Beberapa ahli dunia mengklaim bahwa Stalin juga memiliki buku ini.

The Prince adalah sebuah buku yang ditujukan untuk para pemimpin dan penguasa, yang bertujuan untuk menghilangkan keraguan mereka.

Buku ini mengarahkan para penguasa percaya bahwa otoritarianisme, pemaksaan, dan kejahatan memiliki potensi yang lebih besar daripada kepemimpinan baik hati.

Menurut Machiavelli, sang penguasa tidak perlu memiliki semua kualitas di atas yakni simpati, kesetiaan, kemanusiaan, kejujuran, dan agama.

Beberapa orang yang terinspirasi oleh buku ini adalah Stalin, Hitler, Mussolini dan Napoleon I dari Prancis.

4. Mein Kampf – Adolf Hitler (1925)

Buku Paling Kontroversial dan Berbahaya

Untuk buku ini, kamu mungkin sudah cukup familiar. Adolf Hitler menyebarkan anti-Semitisme genosida melalui buku ini dan menjadi idealismenya.

Hitler menguraikan rencana rasisnya untuk Jerman baru dalam bukunya, yang mencakup pembunuhan massal orang Yahudi dan perang melawan Prancis dan Rusia, yang memberikan ruang hidup bagi Jerman.

Awalnya, penerbit mengabaikan naskah tersebut. Namun, ketika Hitler resmi menjadi pemimpin Jerman, buku itu didistribusikan.

Di percaya bahwa 10 juta eksemplar dI terbitkan pada tahun 1945. Buku ini sebagian besar di pengaruhi oleh The Crowd: A Study of the Popular Mind oleh Gustave Le Bon (1895) yang menyarankan propaganda sebagai alat untuk mengendalikan perilaku irasional massa.

Adolf Hitler juga berbicara tentang “The Jewish Peril” yang ia yakini sebagai konspirasi ras Yahudi menguasai dunia.

Buku itu juga menguraikan pandangan dunia rasial, di mana manusia dibagi menjadi superior atau inferior berdasarkan ras.

Sekuel Mein Kampf, Zweites Buch, pertama kali diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 2003.

Zweites Buch (buku kedua) menyajikan maksud asli Mein Kampf dan menguraikan rencana perang dengan Amerika Serikat dan Inggris yang di dominasi oleh Jerman.

5. The Pivot of Civilization – Margaret Sanger (1922)

Buku Paling Kontroversial dan Berbahaya , Margaret Sanger di sebut sebagai Ibu Kontrasepsi Modern sekaligus pencetus Planned Parenthood.

Bukunya yang terbit di tahun 1922, The Pivot of Civilization, menguraikan teorinya tentang eugenika (kontrol ras manusia dengan pembiakan selektif).

Serta teori tentang kemurnian ras, tiga tahun sebelum Hitler melakukan hal yang serupa di bukunya, Mein Kampf.

Dasar keyakinannya terhadap kontrasepsi sepenuhnya lantaran percaya kalau manusia yang lebih rendah perlu di bunuh agar ras yang lebih unggul muncul dari waktu ke waktu.

Margaret menuliskan, “Metode yang paling drastis dan spartan adalah dengan memaksa orang-orang yang cacat mental dan fisik membatasi ‘kesuburan’ mereka.”

Hal tersebut tentu akan berpotensi menimbulkan diskriminasi yang sangat dilarang di dunia.

6. Democracy and Education – John Dewey (1916)

Buku Paling Kontroversial dan Berbahaya , Buku ini menimbulkan kontroversi karena Dewey mengemukakan dalam bukunya bahwa pendidikan tidak ada hubungannya dengan fakta.

Ini memperkuat aspek anti-klasik yang kuat dari pendidikan dan karakter tradisional.

Ia menjadi salah satu orang yang berperan dalam perkembangan filosofi dasar pragmatisme (gagasan bahwa “kebenaran” diproduksi dan dapat di ubah).

Apa dampaknya? Anak-anak dengan tingkat pendidikan yang rendah dapat di pastikan tidak memiliki landasan yang kokoh atas fakta dan pengetahuan yang kokoh.

Meski begitu, prinsip Dewey masih menjadi struktur dasar pengembangan kurikulum pendidikan Selandia Baru.

7. Baby and Childcare – Benjamin Spock (1946)

Satu-satunya alasan mengapa buku ini masuk daftar ini adalah karena kesalahan atas saran yang di tulis Spock dalam bukunya.

Ia mengemukakan kalau bayi lebih baik d itidurkan tengkurap. Ia percaya jika bayi yang telentang dapat tersedak muntahannya sendiri hingga sebabkan kematian.

Awalnya, buku ini menjapat persetujuan dari dunia hingga 1990. Para ilmuwan akhirnya menemukan kalau tulisan Spock menyebabkan lebih banyak kematian lantaran mati lemas.

Perkiraan jumlah kematian yang di sebabkan oleh tulisan dalam bukunya ini adalah sebanyak 50.000 bayi!

8. The Protocols of the Elders of Zion

Buku ini berisi propaganda yang di rancang untuk menghasut kebencian rasial. Isi buku ini di maksudkan untuk mendeskripsikan konspirasi kaum Yahudi dan Masonry.

Para pencinta teori konspirasi dan Illuminati percaya tujuan konspirasi tersebut untuk menduduki dunia.

Meski isi buku ini kebanyakan berisi fiktif belaka, tetapi buku tersebut telah tersebar luas di Eropa.

Sampai saat ini, banyak orang yang mengira buku ini benar. Buku ini juga memainkan peran penting dalam revolusi anti-Semit Hitler setelah Revolusi Rusia.

Hingga saat ini, buku tersebut terus di terbitkan dan masih tersebar luas di antara negara-negara Timur Tengah, musuh politik Israel.

BACA JUGA :

Fabio Quartararo Belajar Banyak dari Duelnya dengan Marc Marquez

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *