BERITA UNIK

Bertarung Tanpa Pakaian Fakta Mencengangkan Gladiator Wanita Romawi

Pelangi99 Lounge – Bertarung Tanpa Pakaian Fakta Mencengangkan Gladiator Wanita Romawi, Dalam sejarah Romawi, gladiator menjadi contoh mengenai bagaimana sadisnya atraksi hiburan masyarakat Romawi. Pasalnya tidak jarang peserta gladiator tewas di arena akibat di serang oleh gladiator lain maupun hewan buas yang menjadi lawannya. Namun tahukah anda kalau gladiator bukan hanya di ikuti oleh kaum pria, tetapi juga oleh kaum wanita yang di sebut Gladiatrix? Berikut ini adalah fakta-fakta menarik mengenai gladiator wanita di masa Romawi Kuno. Pelangi99 Online

Gladiator Wanita Bertarung Sambil Bertelanjang Dada

Gladiator pria lazimnya bertarung dengan bertelanjang dada. Jadi ketika kaum wanita mulai ikut serta dalam gladiator, mereka juga menerima perlakuan serupa. Yang berarti mereka juga bertarung sambil bertelanjang dada. Sementara untuk bawahannya, gladiator wanita mengenakan kain yang bakal tersingkap dengan mudah saat ia bertarung.

Gladiator wanita juga di lengkapi dengan senjata dan perlengkapan pelindung. Pada bagian betisnya, ia akan mengenakan lapisan pelindung. Lalu pada salah satu tangannya, gladiator wanita akan memegang tameng. Sahabat anehdidunia.com selain untuk menangkis serangan lawan, tameng juga bisa di gunakan untuk memukul dan mendesak mundur lawan. Gladiator wanita juga mengenakan helm untuk melindungi bagian kepalanya.

Senjata yang lazimnya di gunakan oleh gladiator wanita saat bertarung adalah pedang. Ketika seorang gladiator wanita berhasil mengalahkan lawannya, ia akan melepas helmnya supaya penonton yang memadati Colosseum atau arena pertarungan bisa melihat sendiri seperti apakah wajah sang pemenang.

Itulah sebabnya gladiator wanita pada awalnya hanya di pertandingkan untuk melawan orang berpostur kerdil supaya penonton tertawa. Namun seiring berjalannya waktu, gladiator wanita kemudian mulai di adu untuk bertarung melawan gladiator wanita lainnya.

Gladiator Di jadikan Jalan Pintas oleh Kaum Wanita Supaya Bisa Mandiri

Peserta gladiator bukan hanya berasal dari golongan budak dan tahanan. Banyak kaum pria bebas dari golongan menengah ke atas yang sengaja menjadi peserta gladiator supaya ia mendapatkan hadiah bernilai tinggi. Pemenang turnamen gladiator juga bakal mendapatkan popularitas tinggi dalam waktu yang singkat.

Atas alasan serupa, kaum wanita yang berasal dari golongan bebas kemudian mulai ikut serta dalam turnamen gladiator atas kemauan mereka sendiri. Harapannya adalah begitu ia berhasil memenangkan hadiah dari turnamen gladiator, ia bisa hidup mandiri dan tidak perlu lagi hidup di bawah kungkungan suami, ayah, atau pengasuhnya.

Aulus Cornelius Celsus adalah seorang pakar kesehatan Romawi Kuno yang pernah menulis soal gladiator wanita. Dalam tulisannya, Celsus mencela keberadaan gladiator wanita sambil memperingatkan kaum pria akan bahaya dari gladiator wanita yang tidak mau lagi di atur oleh suaminya.

Tulisan Celsus tersebut sekaligus menunjukkan kalau gladiator wanita merupakan bentuk pembangkangan kaum wanita terhadap struktur sosial pada masa itu yang menganggap kalau wanita harus senantiasa menurut pada pria. Celsus juga menggambarkan gladiator wanita sebagai sosok yang sama sekali tidak anggun dan bahkan menjurus cabul.

Gladiator Wanita Memiliki Reputasi Rendah di Mata Masyarakat

Jika seorang pria dari golongan bebas berhasil memenangkan turnamen gladiator, maka ia sesudah itu akan melanjutkan hidupnya secara normal sebagai bagian dari masyarakat. Sementara jika pemenang gladiator berasal dari golongan tahanan perang, ia akan di bebaskan dan kemudian kembali ke tanah airnya untuk melanjutkan hidupnya bersama dengan sanak familinya.

Namun hal demikian tidak berlaku bagi wanita yang mengikuti gladiator. Alih-alih bisa melanjutkan hidupnya secara normal sesudah mengikuti turnamen, masyarakat umum justru bakal memandang wanita tersebut sebagai sosok yang hina.

Jika seorang wanita sampai ketahuan selingkuh, ia akan di ceraikan dan tidak boleh menikah lagi. Kalau sudah begitu, sang wanita harus hidup terlunta-lunya karena ia di anggap sebagai aib masyarakat.

Bertarung Tanpa Pakaian Fakta, Wanita yang di masa lampau pernah menjadi gladiator di duga juga menerima perlakuan serupa dan tidak di perbolehkan untuk menikah. Tidak menutup kemungkinan bahwa demi memuaskan hasrat seksualnya, para gladiator wanita kemudian nekat menjalani aktivitas seks sesama jenis (lesbian).

Dua Gladiator Wanita Ini Menjadi Pemenang Bersama

Bertarung Tanpa Pakaian Fakta

Duel gladiator tidak selalu berakhir dengan tewasnya salah seorang peserta. Di Turki, tim arkeolog berhasil menemukan plakat marmer yang menampilkan 2 orang gladiator wanita yang bernama Amazon dan Achillia.

Nama “Achillia” di perkirakan merupakan hasil modifikasi dari Achilles, nama dari seorang prajurit legendaris dalam mitologi Yunani Kuno yang di ceritakan ikut terlibat dalam pengepungan kota Troya. Achilles di ceritakan nyaris tidak terkalahkan di medan perang, namun ia pada akhirnya gugur setelah ia terkena panah pada bagian tumit yang juga merupakan titiklemahnya.

Nama “Amazon” di lain pihak di ambil dari nama ras wanita dalam mitologi Yunani Kuno. Di dalam ceritanya, Achilles di ceritakan membunuh ratu Amazon yang bernama Penthesilea.

Bertarung Tanpa Pakaian Fakta, Tidak di ketahui secara jelas mengenai kehidupan pribadi dari kedua gladiator tersebut. Namun arkeolog berhasil menemukan bahwa Amazon dan Achillia bertarung dengan amat gigih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *