BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL

Berhasil Move On dari Quarter Life Crisis dengan 5 Cara ini

Berhasil Move On dari Quarter Life Crisis dengan 5 Cara ini

PELANGI99 LOUNGE  – Move On dari Quarter Life Crisis. Seiring beranjak dewasa, banyak kenyataan yang tak sejalan dengan yang di bayangkan. Gak jarang, hal ini bikin kamu merasa stuck di fase quarter life crisis. Kebanyakan anak Millennial dan Gen Z pasti familiar dengan fenomena yang satu ini. Move On dari Quarter Life Crisis

Quarter life crisis merupakan periode di mana seseorang mengalami ketidakpastian. Biasanya, fase ini terjadi di usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun. Individu kerap di hantui perasaan takut terhadap masa depannya termasuk dalam hal karier, dan kehidupan sosial. 

Namun, ketakutan untuk menghadapi masa depan yang berlebihan bisa menyebabkan kamu merasa insecure lho. Makanya, kamu gak boleh terlalu lama berada di fase ini. Coba deh jalani 5 hal berikut biar kamu bisa melalui fase quarter life crisis dengan baik. Keep scrolling ya!

1. Stop membandingkan diri dengan orang lain

Membandingkan diri sendiri dengan keberhasilan yang di capai oleh orang lain terkadang bisa bikin kamu overthinking dan merasa rendah diri. Padahal, hal ini gak ada gunanya dan hanya akan membuang-buang waktu. 

Karena setiap orang mempunyai jalan dan rotasi hidupnya masing-masing. Fokus saja terhadap diri sendiri, improve yourself, pahami kelebihan dan kelemahan masing-masing, lalu kembangkan agar membuahkan hasil terbaik. Setuju?

2. Fokuskan diri pada tujuan

Pastikan kamu telah mengetahui tujuan-tujuan hidup yang ingin diraih. Kalau tujuannya sudah jelas, maka kamu bakal bisa lebih fokus melakukan berbagai hal demi mewujudkan apa yang di cita-citakan.

Tapi, jangan melulu fokus pada hasilnya saja ya. Hargai dan nikmati pula setiap proses dari apa yang kamu lakukan. Ini penting dilakukan untuk menghindari banyaknya distraksi. Semakin kamu tidak fokus, maka akan semakin banyak waktu yang akan terbuang.

3. Lakukan hal yang bisa bikin kamu terus maju

Daripada hanya berdiam diri dan meratapi hidup, lebih baik kamu melakukan hal yang kamu suka. Kamu bisa mulai aktif ngejalanin hobimu, pergi jalan-jalan, makan makanan kesukaan, dan sebagainya.

Mereka keren-keren banget deh! Bisa berani mengutarakan aspirasinya tentang berbagai isu global yang jadi bahasan utama di Presidensi G20 Indonesia. Kamu pasti sudah tahu kan, bahwa tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. 

Beranggotakan 19 negara dan lembaga Uni Eropa, The Group of Twenty (G20) merupakan forum kerja sama multilateral yang paling di sorot dunia lho! Sebagai tuan rumah, Indonesia mengusung tiga isu prioritas yakni sistem kesehatan global, transformasi digital, serta transisi energi berkelanjutan.

Nah, para peserta kompetisi 1.000 Aspirasi Indonesia Muda mencurahkan aspirasinya dalam bentuk artikel opini tentang tiga isu tersebut. Coba deh baca tulisan-tulisan mereka di special channel . So inspiring lho!

4. Jangan terlena dengan dunia tipu-tipu di medsos

Penggunaan media sosial bisa jadi trigger timbulnya rasa membandingkan diri dengan orang lain. Bukan rahasia lagi, media sosial jadi salah satu wadah buat nge-share keberhasilan, ajang pamer, dan lain-lain.

Sehingga kamu beranggapan kalau hidup mereka jauh lebih seru dan bahagia ketimbang dirimu. Padahal apa yang di pamerkan di media sosial belum tentu sama dengan aslinya. Maka mulai saat ini batasi penggunaan media sosialmu, ya.

Daripada sibuk scrolling and judging di medsos, mending cari inspirasi dari 100 artikel opini terpilih yang di tulis oleh para peserta kompetisi 1.000 Aspirasi Indonesia Muda. 

Karya tulis mereka itu bakal di jadiin buku dan dibagikan ke delegasi-delegasi negara G20 yang akan datang ke puncak acara G20 pada 15 November tahun ini, di Bali. Kamu bisa mengunduh dan membacanya di link ini ya!

5. Jangan remehkan kekuatan support system

Saat mengalami suatu masalah jangan menarik diri dari lingkungan sosial atau menyendiri. Cari siapa sahabat kamu yang paling bisa mengerti dan nyaman diajak bicara atau bertukar pikiran dan ngasih support.

Karena dukungan dan kasih sayang dari orang-orang terdekat bisa membantumu melewati fase yang menyulitkan. Dengan begitu kamu bisa bangkit dari kegelisahan dan menjadi lebih baik. Ayo, semangat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *