Benarkah Sunat Memengaruhi Hubungan Seksual
BERITA KESEHATAN

Benarkah Sunat Memengaruhi Hubungan Seksual

PELANGI99_LOUNGE Benarkah sunat sudah menjadi sebuah tradisi yang melekat pada masyarakat Indonesia. Biasanya, setelah prosedur medis ini di lakukan maka akan d igelar acara khusus yang di tujukan untuk tetangga, kerabat dan juga sanak saudara. Hal ini bertujuan sebagai wujud rasa syukur.

Meskipun begitu, sunat ternyata memiliki banyak mitos yang beredar di lingkungan masyarakat. Salah satunya adalah kepercayaan bahwa prosedur medis ini ternyata berpengaruh terhadap kenikmatan saat berhubungan seks.

Benarkah Sunat Memengaruhi Hubungan Seksual? Ini Penjelasan Medisnya!

Mengenal sunat

Sunat atau bisa juga di sebut khitan adalah suatu prosedur untuk menghilangkan kulit yang menutupi ujung penis (kulup). Tindakan yang di kenal dalam dunia medis sebagai sirkumsisi ini dapat di lakukan pada usia berapa pun, termasuk bayi.

Akan tetapi, prosedur medis ini lebih sering di lakukan ketika anak laki-laki duduk di bangku sekolah dasar, yaitu 7 hingga 12 tahun. Sebagian besar alasan orang tua memutuskan anak laki-lakinya di sunat adalah mengikuti anjuran agama tertentu.

Tak hanya itu, menjaga kebersihan serta kesehatan organ intim juga kerap menjadi alasannya. Apalagi, kini telah banyak prosedur sunat yang lebih canggih dan cepat sehingga proses penyembuhan luka pun lebih singkat di bandingkan dahulu.

Manfaat sunat bagi kesehatan

Seperti yang telah di singgung sebelumnya, jika sunat dapat bermanfaat bagi kebersihan serta kesehatan organ intim karena mempermudah pria dalam membersihkan penis. Selain itu, prosedur sirkumsisi juga bisa mengurangi risiko infeksi saluran kemih.

Di tambah lagi, khitan juga menghilangkan risiko melekatnya kulit pada kepala penis (fimosis) yang biasanya terjadi pada pria yang belum di sunat. Meskipun tidak berbahaya, fimosis dapat berisiko menimbulkan balanitis, yaitu peradangan pada kulup ataupun kepala penis

Benarkah sunat mempengaruhi hubungan seks?


Tak sedikit orang yang percaya jika sunat dapat berpengaruh terhadap hubungan seks. Misalnya menjadi berimbas kepada sensivitas seksual karena bagian kulup penis telah di potong. Lalu, apakah benar begitu

man-toilet-1758a0692afbc8274363a550b6365bae-ed156ff1a413f002869822546ee8f261.jpg (1000×667)

Faktanya, bagian kulup pria memang sangat sensitif terhadap rangsangan. Namun, berdasarkan sebuah penelitian yang di terbitkan dalam American Urological Association tahun 2016. Di sebutkan bahwa tidak di temukan perbedaan sensitivitas yang signifikan antara penis yang di sunat dan yang tidak.

BACA JUGA : Tips Menahan Diri Dari Fantasi Seks Berlebihan

Bagaimana perbedaan antara penis yang di sunat dengan yang tidak?
Benarkah Sunat Memengaruhi Hubungan Seksual? Ini Penjelasan Medisnya!ilustrasi penis (pexels.com/Deon Black)
Selain dari segi tampilan, ada beberapa hal lainnya yang membedakan penis yang di sunat dengan yang tidak. Di rangkum dari Healthline dan Medical News Today, berikut ini perbedaannya, antara lain:

Kebersihan

Bagi pria yang tidak di sunat, mereka harus lebih memperhatikan kebersihan organ intim. Pasalnya, bagian bawah kulup tersebut rentan menjadi tempat berkumpulnya sel kulit mati, minyak dan bakteri. Akhirnya, kondisi ini akan menghasilkan smegma, yaitu bercak putih pada lipatan kulit penis yang tersusun atas penumpukan sel kulit mati dan sebum.

Jika tidak di bersihkan, smegma akan menimbulkan bau tak sedap dan juga iritasi yang berisiko memicu infeksi. Sementara, pria yang di sunat yang membutuhkan sedikit waktu untuk membersihkan organ intim.

Sensitivitas

Sama seperti penjelasan sebelumnya, jika kulup pada penis merupakan bagian yang sangat sensitif terhadap sentuhan. Meskipun begitu, hal ini rupanya tidak mempengaruhi gairah maupun kualitas seks.

Risiko infeksi

Menumpuknya smegma pada bagian kulup pria yang tidak disunat dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih serta balanitis. Oleh sebab itu, perlu perhatian ekstra untuk membersihkannya agar tak menjadi tempat berkumpulnya sel kulit dan bakteri.

Adakah risiko bila tidak disunat?

Benarkah Sunat Memengaruhi Hubungan Seksual? Ini Penjelasan Medisnya!ilustrasi infeksi saluran kemih (freepik.com/benzoix)
Jika dilihat dari kacamata kesehatan, khitan memang memiliki banyak manfaat. Lalu, adakah risiko bila tidak disunat? Dilansir Cleveland Clinic, fimosis adalah kondisi yang umum dialami oleh bayi, anak-anak maupun pria yang tidak disunat.

Perlu di ketahui jika fimosis adalah kelainan di mana kulup melekat terlalu erat pada kepala penis sehingga tak bisa ditarik ke belakang. Meskipun normal, namun kondisi ini dapat berisiko menimbulkan balanitis.

Tak hanya itu, kebersihan organ intim yang tidak terjaga dapat memunculkan smegma dan akhirnya menimbulkan bau tak sedap. Kondisi inilah yang nantinya juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Bagaimana? Ternyata sunat tak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap sensivitas seksual. Justru prosedur medis ini memiliki manfaat dari segi kesehatan. Akan tetapi, sunat atau tidak merupakan pilihan masing-masing pria.

SUMBER BERITA : PELANGI99

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *