PELANGI99 LOUNGE 5 Kesalahan Komunikasi yang Bikin Orangtua Dibenci Anak, Hindari! Komunikasi dalam keluarga menjadi hal yang penting bagi orangtua dan anak. Sebab, komunikasi dan interaksi yang di bangun antara anak dan orangtua dapat membentuk kepribadian anak.
Pengaruh gaya pengasuhan memang memiliki dampak yang besar bagi kehidupan seorang anak. Bagaimana orangtua berkomunikasi dan berinteraksi dengan anaknya, akan memengaruhi mental, kepribadian, hingga karakter anak tersebut.
Akan tetapi, masih banyak orangtua yang belum menyadari pengaruh komunikasi dapat berdampak luas pada perkembangan buah hatinya. Nah, kira-kira apa saja ya, kesalahan yang mungkin dilakukan orangtua sehingga membuatnya di benci oleh anak? Yuk, cari tahu!
1. Bicara terlalu banyak membuat komunikasi dengan anak jadi kurang efektif
Berbicara dengan anak harus menggunakan kata-kata yang efektif dan hindari menyampaikan informasi bertele-tele. Menurut para ahli, memori jangka pendek manusia hanya dapat menyimpan empat potong informasi atau sekitar satu hingga dua kalimat (sekitar 30 detik berbicara).
Orangtua dapat menyederhanakan informasi yang ingin di sampaikan kepada anak dalam dua kalimat lugas. Anak-anak akan lebih mudah menyerap informasi, ide, atau nasihat seperti itu sehingga komunikasi yang terjadi lebih efektif.
2. Membentak hanya akan menyakiti anak dan merusak hubungan
Jika kamu masih berpikir bahwa membentak atau berbicara dengan kata-kata kasar akan membuat anak lebih patuh kepadamu, lebih baik buang jauh-jauh pikiran tersebut. Sebab, menurut penelitian, membentak atau bicara kasar pada anak bukanlah cara yang efektif.
Dalam Very Well Mind di jelaskan, membentak akan berakibat pada hubungan anak dan orangtua yang buruk, seperti melakukan kekerasan untuk mendisiplinkan anak. Dalam waktu singkat, anak mungkin akan merasa takut pada orangtua dan mendengarkan, namun dampaknya akan buruk pada perilaku jangka panjangnya.
3. Tidak mendengarkan anak dengan baik akan membuat anak merasa tidak dihargai dan kesepian
Berbicara soal komunikasi dalam keluarga, tak bisa lepas dari proses mendengarkan antaranak dan orangtua. Mendengarkan pendapat dan ide-ide anak dapat menumbuhkan sikap peduli dan menanamkan nilai-nilai saling menghormati pada anak.
Melanie Greenberg Ph.D, sebagai seorang psikolog, turut menegaskan bahwa tindakan tidak mendengarkan anak jadi salah satu penyebab komunikasi kurang efektif dengan anak. Ketika anak berusaha mengajak orangtua bicara, namun orangtua menyibukkan diri tanpa mendengarkan, akan membuat anak merasa tidak di hargai dan kesepian.
4. Kata-kata ini bisa menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai, lho!
Menurut Katherine Lee, sebagai penulis topik parenting dalam Very Well Mind, orangtua yang membiasakan mengatakan “maaf”, “terimakasih”, dan “tolong” akan membuat hubungan lebih dekat. Orangtua yang mengajarkan sikap saling menghormati dengan satu sama lain, akan membuat anak meniru perilaku baik tersebut.
Sebaliknya, jika orangtua melakukan tindak kekerasan atau bicara kasar, anak dapat meniru perilaku tersebut dan tumbuh menjadi sosok yang agresif. Jadi, hati-hati dalam bersikap di depan anak sebab ia mudah meniru apa yang dilakukan orangtuanya.
5. Menggunakan nada bicara yang lembut akan mendapat perhatian lebih dari anak daripada mengkritiknya
5 Kesalahan Komunikasi yang Bikin Orangtua Dibenci Anak, Hindari! Anak-anak mengikuti apa yang orangtuanya lakukan. Penting bagi orangtua untuk bertindak baik sebab anak mencontoh perilaku tersebut. Sebagai orangtua, kamu dapat berbicara dengan nada yang lembut dan tenang untuk membuat anak mendengarkan perkataanmu.
Hindari mengkritik anak sebab tak akan efektif untuk mendisiplinkannya dengan cara demikian. Sekali pun anak melakukan tindakan yang membuatmu kesal, tanyakan alasan ia mengambil keputusan tersebut dengan nada yang halus untuk membuatnya terbuka padamu.
Pola asuh pada anak memang memiliki tantangan tersendiri bagi orangtua. Namun, Katherine menjelaskan gaya parenting yang harus diutamakan oleh orangtua adalah adil, fleksibel, saling menghargai, dan adanya kemauan untuk belajar. http://pelangi99