Sederhana, tapi sangat berarti. Yuk kita simak dan ulas bersama-sama 5 hal untuk mencegah orang lain bunuh diri. Hal kecil bisa menjadi sangat berharga.
Pelangi99 Lounge – Dalam sebagian besar kasus, orang yang memiliki kecenderungan bunuh diri menghadapi kondisi sulit yang berlangsung dalam kurun waktu tertentu tanpa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Sementara itu, ada banyak hal yang dapat dilakukan orang-orang terdekatnya untuk membantu orang yang mengalami depresi atau berencana untuk bunuh diri.
Jika kamu melihat tanda-tanda ini pada orang terdekatmu, seperti bicara soal kematian, merasa diri mereka menjadi beban, depresi, dan kehilangan minat pada apa pun, jangan abaikan tanda ini. Sebab, orang dengan tanda ini memiliki kecenderungan untuk bunuh diri dan perlu untuk segera dibantu. Poker Pelangi
Berikut ini 5 hal untuk mencegah orang lain bunuh diri
1. Jangan meremehkan perasaan orang lain
Meskipun mungkin berpikir bahwa masalah mereka tidak cukup serius, kamu tidak perlu memberikan respons yang seolah meremehkan apa yang mereka alami. Pastikan kamu mendengarkan apa yang mereka katakan tanpa memberikan penilaian.
Perlu diingat, kamu tidak boleh meremehkan pengalaman atau emosi mereka. Yang terpenting, jangan pernah mengabaikan pembicaraan atau ancaman tentang bunuh diri.
2. Pandang pembahasan seputar bunuh diri sebagai kebutuhan untuk mencari bantuan
Ketika seseorang membicarakan tentang keinginan bunuh diri, ini belum tentu merupakan tanda bahwa orang tersebut benar-benar ingin mati. Sebaliknya, ini adalah indikator bahwa mereka sangat menderita secara emosional, tetapi tidak tahu bagaimana menghadapinya. Itu sebabnya, mereka melihat bunuh diri sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka untuk keluar dari situasi yang tidak mereka inginkan.
Jadi, pembicaraan tentang bunuh diri mungkin merupakan cara mereka untuk menjangkau dan mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan. Untuk itu, jika ada temanmu yang membahas perihal bunuh diri, jangan menganggapnya sebagai candaan atau dirinya terlalu mendramatisasi keadaan. Sebaliknya, coba tawarkan bantuan yang mungkin dia perlukan.
3. Jadilah pendengar yang baik
Berbicara dengan orang yang penuh perhatian dapat sangat membantu dalam meredakan tekanan tak tertahankan yang dapat mengarah pada upaya bunuh diri. Untuk menjadi pendengar yang baik, kamu tidak membutuhkan keahlian khusus. Kamu cukup bersabar dalam mendengarkan apa yang ia katakan dan hindari perdebatan serta komentar yang sifatnya judgemental.
Perlu kamu tahu, berdebat dengan orang yang sedang mengalami tekanan mental bisa jadi dianggap tidak sensitif dan tampak meremehkan apa yang dialami seseorang. Cukup hadir dan tunjukkan bahwa kamu peduli.
Baca juga : 7 Tanda Anda Jatuh Cinta pada Orang yang Salah
4. Dorong mereka agar mau menemui ahli kesehatan mental
Mungkin akan butuh sedikit kesabaran dan ketekunan, tetapi doronglah mereka untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. Bahkan, setelah mereka akhirnya mau bertemu dengan ahlinya, terus pertahankan kontak agar mereka mau rutin berkonsultasi dan melakukan perawatan kesehatan mental dengan ahlinya.
Selain itu, ada juga organisasi kesehatan mental yang dapat kamu atau mereka hubungi untuk mendapatkan pertolongan dan informasi lebih lanjut.
5. Ceritakan rahasia mereka pada orang yang tepat
Jika orang tersebut menceritakan padamu rahasianya dan meminta kamu untuk tidak memberi tahu siapa pun, ketahuilah bahwa kamu mungkin harus mengingkari janji ini demi membantu kehidupan mereka. Sebab, bisa jadi, kamu memang perlu membongkar rahasia mereka.
Namun, pastikan kamu hanya menceritakannya pada orang yang tepat dan bisa membantumu, seperti psikolog, keluarga, dan sebagainya. Jangan asal menceritakan rahasianya pada orang lain, sebab ini bisa membuatnya kehilangan kepercayaan padamu.
Pikiran untuk bunuh diri adalah hal serius yang tidak bisa diabaikan. Jadi, kalau kamu melihat kecenderungan untuk bunuh diri dalam diri seseorang, jangan diam. Bantu mereka dengan menunjukkan kepedulian dan dorong mereka untuk mendapatkan pertolongan dari ahli yang mereka butuhkan.
