PELANGI99_LOUNGE – 5 Fakta Kehadiran rokok elektrik atau vape makin populer khususnya di kalangan anak muda. Pasalnya, rokok elektrik di anggap dapat di jadikan pengganti kebiasaan merokok.
Ada sebagian yang menganggap bahwa uap yang di hasilkan oleh rokok elektrik hanya uap air sehingga tidak berbahaya. Selain itu, rokok elektrik juga di anggap lebih aman dan lebih sehat daripada rokok konvensional. Benarkah anggapan tersebut? Berikut ini penjelasannya
5 Fakta tentang Rokok Elektrik yang Perlu Diketahui
Rokok elektrik bukanlah pengganti merokok yang paling baik
Rokok elektrik di percaya beberapa orang menjadi alternatif yang dapat membantu berhenti merokok. Berdasarkan penjelasan American Heart Association, klaim tersebut masih memerlukan bukti penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa rokok elektrik efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Di lansir American Lung Association, The Food and Drug Administration (FDA) masih belum menemukan keamanan dan keefektifan rokok elektrik dalam membantu seseorang untuk berhenti merokok. Di jelaskan pula bahwa rokok elektrik juga merupakan produk tembakau, sama seperti rokok konvensional.
Rokok elektrik tetap tidak aman
Banyak orang yang mengira bahwa menggunakan rokok elektrik jauh lebih aman daripada rokok konvensional. Meskipun bahan yang di kandung rokok elektrik tidak mencakup semua bahan berbahaya pada rokok konvensional, tetap saja menggunakan rokok elektrik tidak aman, di lansir American Heart Association.
Di jelaskan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), cairan pada rokok elektrik yang di panaskan akan menghasilkan aerosol. Biasanya, cairan pada rokok elektrik ini mengandung zat nikotin. Nikotin merupakan zat kimia yang juga terkandung pada rokok konvensional. Selain nikotin, cairan rokok elektrik juga mengandung zat perasa dan zat kimia lain yang di gunakan untuk menghasilkan aerosol
Membuat kecanduan
Nikotin yang terdapat pada rokok konvensional dapat menyebabkan kecanduan. Zat nikotin ini selain terdapat pada rokok konvensional juga terkandung dalam rokok elektrik.
Efek nikotin yang telah diteliti, di antaranya:
- merupakan zat yang sangat adiktif.
- beracun bagi perkembangan janin.
- berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan perkembangan bayinya.
- sangat berbahaya bagi remaja dan dewasa muda karena dapat mengganggu perkembangan otak.
- Bahkan, di jelaskan pada laman CDC, beberapa produk rokok elektronik yang di pasarkan dengan klaim tidak mengandung nikotin ternyata tetap mengandung nikotin.
Berpotensi berbahaya untuk kesehatan jantung dan paru-paru
Nikotin merupakan zat kimia yang beracun. Johns Hopkins Medicine menjelaskan, nikotin dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan memacu adrenalin. Kondisi ini berkaitan dengan peningkatan detak jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Menambahkan keterangan American Lung Association, selain nikotin, rokok elektrik juga menghasilkan bahan kimia seperti akrolein, asetaldehid, dan formaldehid. Berbagai kandungan aldehid tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru dan penyakit jantung. Sementara itu, kandungan akrolein dapat menyebabkan cedera paru-paru akut, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan kanker paru.
Rokok elektrik menyebabkan cedera yang tidak diinginkan
CDC mencatat rokok elektrik di laporkan menyebabkan cedera yang tidak di inginkan. Cedera di sebabkan baterai rokok elektrik yang rusak menyebabkan ledakan dan kebakaran, beberapa di antaranya mengalami cedera serius. Sebagian besar ledakan terjadi saat baterai sedang diisi. 5 Fakta
Selain itu, paparan nikotin akut juga berbahaya bagi kesehatan. Terdapat laporan bahwa anak-anak dan orang dewasa mengalami keracunan nikotin akibat menelan atau menghirup cairan serta cairan yang terserap melalui kulit atau mata.
Masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan keefektifan rokok elektrik sebagai pengganti kebiasaan merokok. Meskipun bahan yang di kandung rokok elektrik tidak mencakup semua bahan berbahaya pada rokok konvensional, tetap saja rokok elektrik tidak aman.
Rokok elektrik juga mengandung zat kimia seperti nikotin, senyawa organik yang mudah menguap, partikel berukuran sangat halus, logam berat, hingga zat kimia penyebab kanker yang tentunya tidak aman untuk kesehatan. Jadi, lebih baik menghindari kebiasaan merokok termasuk menggunakan rokok elektrik