Uncategorized

4 Alasan agar Tidak Merasa Jadi Orang Paling Baik karena Rajin Ibadah

4 Alasan agar Tidak Merasa Jadi Orang Paling Baik karena Rajin Ibadah

4 Alasan agar Tidak Merasa Jadi Orang Paling Baik karena Rajin Ibadah

PELANGI99 LOUNGE 4 Alasan agar Tidak Merasa Jadi Orang Paling Baik karena Rajin Ibadah Sebagai umat beragama, sudah sepantasnya kita menjalankan ibadah sesuai dengan apa yang telah di tuntunkan. Hal ini sifatnya wajib dan bertujuan untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik karena berjalan di koridor yang tepat. Harapannya, kita tidak akan menanggung kerugian di masa depan.

Namun demikian, tidak dapat di mungkiri bahwa kewajiban semacam ini pun tetap bisa di langgar. Faktanya, tidak semua umat beragama bersedia melakukan ibadah karena berbagai alasan. Padatnya kesibukan, tidak punya waktu, hingga berterus terang bahwa malas untuk beribadah menjadi beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak taat kepada Tuhan.

Meski ada orang-orang yang terkesan melanggar agama, atau setidaknya tampak kurang religius, bukan berarti menjadikan kamu atau siapa saja yang rajin beribadah berhak merasa sebagai manusia yang paling baik. Mengapa begitu? Simak alasannya di bawah ini!

1. Banyak orang yang rajin beribadah di am-di am

4 Alasan agar Tidak Merasa Jadi Orang Paling Baik karena Rajin Ibadah

Ada realitas cukup miris dan sering di temui dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu orang yang sudah rajin untuk beribadah menganggap di rinya jauh lebih baik dari pada mereka yang terlihat tidak religius. Orang-orang ini berpendapat bahwa di rinya seharusnya di jadikan teladan karena mematuhi agama dengan baik. Tidak jarang, sikap seperti ini membuat mereka jadi mudah menghina orang lain.

Jika kamu juga berbuat seperti itu, lebih baik hentikan saja. Perlu di pahami bahwa banyak orang yang meski penampilannya “tidak meyakinkan”, tetapi ternyata mereka rajin beribadah di am-di am. Mereka hanya mau kebaikan itu di ketahui oleh Tuhan-nya saja. Orang lain bebas menilai, sekali pun itu merupakan pandangan negatif.

Nah, tidak menutup kemungkinan bahwa mereka punya jumlah tabungan kebaikan ibadah yang jauh lebih tinggi dari kamu. Oleh sebab itu, jangan pernah merasa diri lebih baik dari orang lain. Nanti kalau salah, bisa malu sendiri, lho!

2. Rajin ibadah bukan berarti sudah pasti bebas dari kesalahan dan dosa

4 Alasan agar Tidak Merasa Jadi Orang Paling Baik karena Rajin Ibadah

Orang-orang yang rajin beribadah, tetapi tidak dengan dasar ilmu yang benar, sering kali merasa di rinya lebih suci dari orang lain. Rasa percaya diri yang terlalu berlebihan seperti ini sebenarnya justru berbahaya. Jika tidak segera berbenah, nanti pasti merugi.

Kamu harus tahu bahwa rajin ibadah tidak menjamin seseorang untuk bebas dari kesalahan dan dosa. Ada banyak orang yang tertib menghadap Tuhan, tetapi di sisi lain tetap menjalankan maksiat. Alangkah baiknya kamu melakukan evaluasi diri. Siapa tahu masih begitu juga, kan?

3. Kesombongan hanya akan merusak kualitas ibadahmu

4 Alasan agar Tidak Merasa Jadi Orang Paling Baik karena Rajin Ibadah

Salah satu faktor yang menyebabkan suatu ibadah semakin sempurna tatkala hal itu di kerjakan dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati. Satu-satunya hal yang di harapkan adalah keridaan Tuhan. Dengan begini, hati terasa tenang dan damai.

Namun, ketika ibadah itu malah membuatmu jadi sombong karena merasa lebih baik dari orang yang belum melaksanakannya, maka ini bukan hal yang benar. Pahami bahwa Tuhan tidak suka dengan hamba yang sombong. Oleh sebab itu, lekas benahi diri karena kesombongan hanya akan merusak kualitas ibadahmu.

4. Ibadah seharusnya menjadikanmu semakin bijaksana

4 Alasan agar Tidak Merasa Jadi Orang Paling Baik karena Rajin Ibadah

Di dalam beribadah, kamu tidak hanya melakukan ritual yang sesuai dengan tuntunan, tetapi juga belajar banyak hal yang di harapkan mampu memperbaiki akhlak. Semakin rajin untuk menemui Tuhan, seharusnya kamu bisa menjadi pribadi yang semakin bijaksana. Namun, bila yang terjadi justru sebaliknya, mungkin ada yang salah dengan caramu beribadah.

Jika sudah begini, kamu perlu evaluasi. Pelajari lagi tata cara beribadah yang benar dan perbanyak mohon ampunan. Dengan begini, hatimu akan jadi lebih bersih, sehingga tidak lagi menganggap diri lebih baik dari orang lain.

Rajin beribadah adalah hal yang positif. Namun, pastikan itu tidak hanya sekadar perbuatan tanpa penghayatan makna yang terkandung di dalamnya agar pemahamanmu jadi utuh. Ingat, hal ini seharusnya membuatmu jadi sosok yang mulia, bukan malah semakin tinggi hati dan mudah menghakimi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *