Pendidikan seks rasanya sudah sangat dibutuhkan di Indonesia dan ini 5 fakta menggagetkan yang di temukan dari eduka5eks! Yuk simak bersama.
Pelangi99 Lounge- Setelah meluncurkan hasil survei dengan fokus anak muda pada 18 Juli 2019 lalu, Reckitt Benckiser (RB), melalui merek alat kontrasepsinya, Durex, meluncurkan secara lengkap hasil survei perdananya. Survei ini terkait komunikasi kesehatan reproduksi dan edukasi seksual pada tiga profil lengkap, yakni anak muda, orang tua, dan pasangan menikah.
Berdasarkan hasil survei lengkap tersebut, Durex mengindikasikan jika terdapat aspek tabu dan stigma yang masih menjadi tantangan terbesar di kalangan tiga profil masyarakat yang menjadi responden ini. Poker online
Apa saja itu? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini 5 fakta mengagetkan yang di temukan dari eduka5eks!
1. Sebanyak 34 persen responden pasangan menikah mengaku pernah berselingkuh dan pergi ke dokter tanpa memberitahu pasangannya
Salah satu hasil survei yang mencengangkan adalah banyaknya sejumlah responden pasangan menikah yang mengaku pernah berselingkuh dengan orang lain. Sementara itu, hampir setengahnya menyebutkan jika mereka sering berselingkuh.
Tentu saja hal ini sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, mereka yang melakukan perselingkuhan berkata jika mereka terkena penyakit menular seksual, mereka akan pergi ke dokter tanpa memberitahukan pasangannya. Hal ini jelas dapat menjadi faktor penyebaran yang cukup berisiko.
2. Kebanyakan responden remaja sudah mengalami aktivitas seks penetrasi di usia 18-20 tahun
Sekitar 33 persen remaja yang menjadi responden dalam survei ini mengatakan jika mereka sudah merasakan aktivitas seks penetrasi, bahkan lebih dari setengahnya mengatakan jika hal tersebut terjadi di umur 18-20 tahun. Sayangnya, dalam hasil survei ini tidak dijelaskan aktivitas seks seperti apa yang pernah dilakukan. Pasalnya, bisa saja aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang berisiko menyebabkan munculnya penyakit atau infeksi menular seksual.
3. Terdapat beberapa kesalahpahaman terhadap penyakit menular seksual
Meskipun hampir seluruh responden remaja mengaku pernah mendengar tentang penyakit menular seksual, namun pengetahuan dan pemahaman mereka baru sebatas pada HIV/AIDS saja. Mereka tidak mengetahui jenis penyakit menular seksual lainnya, bahkan tidak memahami HIV/AIDS secara komprehensif.
Sebanyak 3 dari 10 remaja masih percaya jika berinteraksi dalam kegiatan sehari-hari bersama ODHA dapat menyebabkan penularan HIV/AIDS. Banyak dari responden juga tidak mengetahui bagaimana cara memperlakukan ODHA.
4. Terdapat ketidakpuasan bagi responden pasangan menikah dalam berdiskusi mengenai kesehatan seksual
Tidak hanya masalah perselingkuhan, banyak di antara responden pasangan menikah juga cenderung merasa kurang puas setelah berdiskusi dengan pasangannya mengenai kesehatan seksual dan reproduksi. Hal ini tentu mencerminkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan hubungan mereka. Meski demikian, ada rasa nyaman yang cukup besar untuk mendiskusikan hal tersebut di antara mereka.
5. Remaja memiliki risiko terkena penyakit menular seksual sebesar 50:50
Mengingat kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan seksual dan organ reproduksi, nyatanya remaja memiliki risiko kesehatan dan kehamilan yang tidak diinginkan dengan rasio 50:50. Banyak di antara mereka yang bahkan telah berhubungan seks tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini lah yang menjadi dasar tingginya risiko remaja terkena penyakit menular seksual.
Kesehatan seksual dan organ reproduksi faktanya sangat penting bagi perkembangan masyarakat dan kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, mari mulai pahami kesehatan reproduksi dari diri sendiri agar bisa memberikan dampak positif bagi orang lain.
BACA JUGA : Manfaat Memegang Payudara untuk kesehatan wanita