Walrus Murka Tenggelamkan Kapal Rusia Mamalia laut yang sebenarnya imut itu mengamuk karena ingin menyelamatkan anak-anaknya dari bahaya.
Menurut laporan Masyarakat Geografis Rusia (RGO), kapal kecil milik Angkatan Laut Rusia tenggelam pekan lalu setelah diserang seekor walrus di pantai pulau terpencil dekat Kutub Utara.
Awak kapal selamat berlayar sampai daratan meski kapalnya sudah porak-poranda. Sementara itu, tak ada walrus yang celaka dalam insiden tersebut. Ini menunjukkan betapa “garis lintang kutub amat berbahaya,” kata RGO dalam pernyataan tertulis. Menurut RGO, serangan walrus kemungkinan terjadi karena mereka ingin melindungi anak-anaknya.
Kapalnya dikirim dari Altai, kapal penarik milik Armada Utara Angkatan Laut Rusia. Altai tengah menjalankan ekspedisi ilmiah ke Daratan Franz Josef, kepulauan Arktik yang hanya dihuni personel militer. Walrus menyerang kapal pendaratan yang ditumpangi para ilmuwan dalam perjalanan menuju Cape Geller di pulau Wilczek.
“Berkat respons prajurit Armada Utara yang jelas dan terkoordinasi, kami tak mengalami masalah serius,” demikian pernyataan tertulis Armada Utara.
Ini bukan pertama kalinya walrus menyerang kapal karena merasa terancam. Pada 2012, penjelajah Erik Boomer sedang menaiki kayak di dekat Pulau Ellesmere, Nunavut ketika dia dihajar walrus.
Walrus Murka Tenggelamkan Kapal Rusia
“Saya benar-benar dibuat ketakutan ketika ada walrus yang tiba-tiba muncul dari bawah ke samping kayak saya,” Boomer memberi tahu CBC. “Saya melihat wajah walrus itu, dan dia mendorong kayak sampai saya berputar. Saya mencolok dayung di antara matanya. Saya jaga jarak, menjauh, dan sempat memukul walrusnya.”
Baik Boomer maupun walrus tidak terluka sama sekali.
Peristiwa semacam ini membuktikan kita tidak boleh menyepelekan binatang, karena walrus tak akan segan mendekati dan menyerang kapal. Pada 2006, ada walrus yang tertangkap basah berjemur di atas kapal selam Rusia.
Ekspedisi Altai sudah melanjutkan misinya menyurvei gletser dan margasatwa Arktik, dan merekonstruksi ekspedisi ilmiah pertama menjelajahi Daratan Franz Josef.
Para peneliti mencari sisa-sisa penjelajah Arktik Rusia Georgy Sedov, yang tewas pada 1914 ketika berusaha mencapai Kutub Utara. Mereka juga menelusuri kembali perjalanan ekspedisi Austro-Hungaria ke kepulauan pada 1874, bermodalkan saksi mata yang ditulis penjelajah Julius Payer, menurut Armada Utara.
Mudah-mudahan, tak ada lagi walrus yang marah menyerang peneliti.
DI BACA JUGA : BERITA UNIK KAMI YANG LAIN NYA