PELANGI99 LOUNGE – Tanda-tanda masa subur perempuan merupakan salah satu hal yang perlu di perhatikan ketika sedang merencanakan kehamilan. Pasalnya, selama periode ini, peluang keberhasilan sperma bertemu sel telur lebih tinggi daripada momen lain.
Idealnya, periode yang baik untuk pembuahan terjadi ketika mendekati ovulasi. Lantas, bagaimana cara mendeteksinya? Yuk, cari tahu dulu apa pengertian dan ciri-ciri masa subur di sini!
Hasil tes ovulasi positif
Terdapat alat khusus untuk mendeteksi kapan terjadinya ovulasi. Cara kerjanya mirip dengan test pack yang di gunakan untuk mengetahui kehamilan.
Caranya, kamu tinggal merendam stik dalam urine. Selanjutnya, dua garis akan muncul. Ketika garis tes lebih gelap dari garis kontrol berarti kamu positif. Artinya, kamu akan segera berovulasi dan saat tes merupakan masa subur.
Namun, cara ini mungkin kurang familier bagi sebagian orang dan memiliki kekurangan. Alasannya, tes ini kurang bisa mendeteksi suhu basal dalam tubuh. Garis yang samar pun mungkin di tafsirkan kurang tepat sehingga tidak selalu menjamin hasil positif. Bagi pemilik riwayat PCOS, hasilnya cenderung terus positif, bahkan walau tidak sedang ovulasi.
Muncul lendir serviks yang khas
Pada hari-hari yang berat, vagina cenderung mengeluarkan lendir. Kendati demikian, lendir serviks yang menunjukkan tanda-tanda masa subur pada perempuan berbeda. Dalam jurnal Bioengineering & Translational Medicine di sebutkan bahwa volumenya akan meningkat.
Meski begitu, warnanya cenderung bening dengan konsistensi seperti bagian putih telur mentah. Lendir serviks dengan tekstur demikian, membantu sperma berenang. Dengan begitu, sperma akan lebih mudah masuk ke sistem reproduksi. Selain itu, cairan tersebut juga membuat hubungan seksual lebih licin dan menyenangkan.
Ketika tubuh sedang tidak mengalami masa subur, maka lendir yang muncul cenderung lebih lengket. Makin jauh dari waktu potensial hamil, lendir pun menjadi lebih kering atau bahkan tidak ada.
Peningkatan hasrat seksual
Tubuh mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukan seks. Salah satunya ketika mendekati ovulasi. Cairan yang sehat dan mempermudah proses penetrasi menjadi penyebabnya.
Selain itu, mendekati masa ovulasi perempuan bisa terlihat lebih seksi. Di lansir Very Well Family, pada periode ini langkah lebih lancar, sehingga menonjolkan lekuk tubuh perempuan. Jika menari, pinggul jadi berayun lebih sensual.
Menariknya, semua hal tersebut terjadi secara alamiah. Tubuh pun mengetahui bahwa masa subur merupakan peluang yang baik untuk mendapatkan kehamilan. Meski begitu, hal ini tidak selalu berlaku, karena di pengaruhi oleh faktor lain, seperti halnya tingkat stres.
Peningkatan suhu tubuh basal
Suhu tubuh basal (BBT) merupakan suhu tubuh ketika seseorang sedang beristirahat. Meski sebagian besar menganggap suhu normal adalah 37 derajat Celsius, sejatinya suhu tubuh dipengaruhi banyak hal. Misalnya saja aktivitas yang dilakukan, makanan, hormon, kebiasaan tidur, dan kondisi kesehatan.
Setelah ovulasi, kadar progesteron dalam tubuh akan meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan suhu tubuh bisa lebih tinggi. Jika kamu melacak BBT secara rutin pada pagi hari atau saat bangun tidur, adanya kenaikan suhu tubuh mungkin menandakan ovulasi makin dekat.
Namun, hal ini bisa saja tidak berlaku. Terlebih jika pola tidur tidak teratur atau kamu sering begadang. Tak berlaku juga, jika siklus ovulasi terjadi berubah-ubah.
Perubahan posisi serviks
International Journal of Fertility menyebutkan, tanda-tanda masa subur pada perempuan bisa ditandai dengan perubahan posisi serviks. Tepat sebelum ovulasi, serviks bergerak ke atas sehingga kesulitan mencapainya. Selain itu, area ini menjadi lebih lembut saat disentuh dan sedikit terbuka.
Adapun saat tidak berada dalam tahap subur, serviks lebih rendah, keras, dan tertutup rapat. Pemeriksaan serviks bisa dilakukan oleh obgyn untuk mengeceknya. Namun, kamu juga bisa mempelajarinya sendiri sembari memantau lendir serviks.