PELANGI99 LOUNGE – Fakta HIV/AIDS dalam Rangka Hari AIDS Dunia. Hari AIDS Sedunia jatuh pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Peringatan ini dijadikan momen untuk membangkitkan kesadaran HIV/AIDS terhadap diri sendiri. Kesadaran akan penyakit ini sangat penting karena fakta di lapangan menyatakan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di dunia tidaklah sedikit.
Fakta HIV/AIDS dalam Rangka Hari AIDS Dunia . Berdasarkan data dari WHO pada akhir 2023, terdapat 39,9 juta orang di dunia yang hidup dengan HIV. Ironisnya, pada tahun yang sama, terdapat 630 ribu orang meninggal akibat penyakit tersebut. Nah, tentunya ini wajib mendapat perhatian dari kita semua. Di bawah ini ada beberapa fakta HIV/AIDS. Yuk, disimak sampai selesai!
Awal mula kemunculan virus HIV
Di beritakan dalam Canadian Foundation for AIDS Research, ilmuwan meyakini bahwa awal mula kemunculan HIV berkaitan dengan virus yang ada pada simpanse. Pada mulanya, kemungkinan HIV di tularkan ke manusia akibat masifnya perburuan di wilayah Afrika Barat pada era 1930-an.
Akan tetapi, HIV/AIDS telah menjadi penyakit berbahaya sejak 1980-an karena kala itu AIDS tengah di sorot bersamaan dengan kanker dan penyakit berat lainnya. AIDS sendiri adalah singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome yang secara sederhana di kaitkan dengan rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia.
HIV bisa berkembang menjadi AIDS
Orang yang terkena HIV belum tentu menderita AIDS. Namun, HIV dapat menjadi AIDS pada masa yang akan datang. Dalam lamannya, Mayo Clinic menjelaskan bahwa HIV dapat berubah menjadi AIDS dalam rentang waktu 8—10 tahun dari awal terinfeksi. Ketika AIDS terjadi, itu artinya kekebalan tubuh manusia sudah rusak parah dan tidak mungkin di perbaiki.
Itu sebabnya, orang-orang yang menderita AIDS cenderung lemah dan sangat mudah terserang penyakit lain karena sistem imunnya sudah tidak bekerja. Selain itu, virus ganas ini pun merusak sel CD4, sebuah jenis sel pada darah yang dalam kondisi normal dapat membantu kerja imun dalam tubuh manusia.
Di sini, kita sudah mengetahui bahwa AIDS merupakan stadium akhir bagi penderita human immunodeficiency virus (HIV). Dalam kondisi atau tahap AIDS, tubuh sudah sepenuhnya tidak memiliki sistem imun atau kekebalan sehingga membuatnya rentan di serang penyakit berbahaya, seperti TBC atau kanker. Bahkan, flu biasa dapat menyebabkan koma atau kematian
Sarana penularan HIV
Dalam benak masyarakat awam, mungkin HIV selalu di kaitkan sebagai dampak dari perilaku seks bebas. Well, hal ini benar adanya, tapi masih kurang lengkap. Faktanya, ada lebih banyak hal yang dapat di jadikan sarana bagi penularan HIV. Jarum suntik bekas, jarum tato, kegiatan seksual tak sehat, transfusi darah yang salah, dan air susu ibu (ASI) dari penderita HIV dapat menjadi sarana penularan kepada pihak lain.
Harapan hidup penderita HIV masih cukup baik
Tidak berganti-ganti pasangan merupakan salah satu cara untuk terhindar dari risiko penularan HIV. Tidak menggunakan jarum suntik bekas juga menjadi salah satu tindakan yang dapat mencegah penularan virus berbahaya ini. Faktanya, AIDS menjadi salah satu penyakit paling di takuti, selain kanker dan sindrom berbahaya lainnya.
Keberadaan HIV dalam tubuh manusia hanya akan membuat darah putih makin lemah karena di gunakan sebagai sarana reproduksi virus. Bahkan, HIV akan secara spesifik menyerang sel darah putih manusia hingga melemahkannya dari waktu ke waktu. Akan tetapi, harapan hidup penderita HIV masih cukup baik. Di lansir Healthline, dengan perawatan yang tepat, penderita HIV bisa memiliki harapan hidup sampai 70 tahun.
Hal yang paling membahayakan dari AIDS adalah dampak lanjutan yang bisa menyerang tubuh manusia, misalnya kanker, TBC, dan infeksi lainnya. Bisa di katakan sangat sulit menjaga tubuh tetap bugar dan bebas infeksi ketika sistem imun sudah tidak bekerja dengan normal lagi.
Belum ada obat yang efektif menyembuhkan HIV/AIDS
Belum ada obat yang efektif menyembuhkan HIV atau AIDS. Namun, dengan perawatan yang benar dan tepat, agresivitas dari virus tersebut masih dapat di tekan. Bahkan, harapan hidup dari penderita bisa menjadi lebih panjang. Hanya saja, ketika HIV sudah berubah menjadi AIDS, tak ada banyak hal yang dapat di lakukan.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam lamannya menyatakan bahwa langkah menekan HIV bisa di lakukan dengan terapi antiretroviral atau ART. Terapi ini bukan menyembuhkan, tapi menekan perkembangan HIV dalam tubuh manusia dan menjadikan penderitanya memiliki kualitas hidup yang lebih baik.