Uncategorized

Tiga Sahabat Satu Kasur dan Kenangan Abadi

DEWASA18++ – Pada satu waktu Ira bertanya kepadaku, ” mas mungkin Ira dalam soal sks ‘ngga normal ‘ya ? “. Aku bukannya menjawab pertanyaan Ira tersebut, malah aku balik bertanya kepada Ira, ” Ir, kamu tahu ‘ngga batasan yang disebut tidak normal di dalam soal hubungan sx ? “. Tiga Sahabat Satu Kasur dan Kenangan Abadi

Ira menjawab ” ‘ngga tahu “.
Aku menjelaskan pada Ira bahwa ” segala cara, gaya dan frekuensi di dalam melakukan hubungan s*x akan selalu disebut normal apabila dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak, dengan tujuan untuk saling memuaskan pasangannya. Tiga Sahabat

Kalau pasangan kita melakukan cara-cara yang tidak kita sukai tetapi dia terus memaksakan keinginannya untuk mencapai kepuasannya sendiri, maka pasangan kita tersebut dapat dikatakan memiliki penyimpangan sksal. Pada akhir-akhir ini, setiap kali aku mengntt Ira, jari-jari tanganku, khususnya jari telunjuk, sering dijiltinya dan dimasukkan kedalam mulutnya untuk dijilti dan diis*pnya. Tiga Sahabat

Semakin lar gerakanku dalam mengntt Ira, semakin bernfsu Ira menjilti dan mengisp jari telunjukku.
” Ir, kamu sekarang ini selama ngntt sering sekali mengisp jari telunjuk mas, dan kelihatannya Ira makin sangat terangsng kalau selama ngntt Ira dapat mengis*p jari telunjuk mas. Pasti kamu sangat menikmatinya ‘kan ?”, tanyaku.

Ira menjawab ” Ira makin terangsng kalau Ira dapat mengisp jari telunjuk mas karena jari-jari mas sekali-kali menyentuh langit-langit mulut Ira, rasanya geli dan sangat merangsng sekali “. Dari jawabannya tersebut aku mulai menduga-duga jangan-jangan pikiran Ira selama ngntt pada akhir-akhir ini telah diisi dengan fantsi sksalnya yang baru.

Tiga Sahabat

Tiga Sahabat Satu Kasur dan Kenangan Abadi

Aku memiliki keyakinan bahwa jari telujukku itu pasti dibayangkan oleh Ira sebagai kntl kedua yang dapat dinikmatinya bersama-sama dengan kntlku. Keyakinan itu timbul dari expresi Ira selama mengis*p jari telunjukku. Ira begitu menikmatinya !. Tiga Sahabat

“Ir, kalau Ira mau bagaimana kalau kita coba untuk melakukan “thresme” dengan menambah satu orang laki-laki lagi dalam acara ngntt kita “, tanyaku. Ira tersentak kaget dengan tawaranku, dan sejenak dia hanya terdiam saja. Aku mencoba untuk menjelaskan pada Ira bahwa tawaran ini tentunya hanya sebuah tawaran yang dapat ia tolak, kalau memang Ira tidak menginginkannya.

Tapi sewaktu aku menyinggung kepada kebiasaannya pada akhir-akhir ini Ira senang menjilti dan mengisp jari telunjukku selama ngntt, Ira menimpalinya dengan mengatakan

“mas memang benar, karena pada akhir-akhir ini Ira sering ber-fantsi bagaimana rasanya tubuh Ira ini dijmah dan dicmbu oleh dua orang laki-laki dan Ira dapat bermain dengan dua kntl sekaligus dalam satu tempat tidur ……… meskipun Ira takut untuk mencobanya, tapi keinginan untuk mencoba hal itu selalu muncul setiap Ira ngnt*t, baik itu dengan mas maupun dengan suami Ira, tapi Ira masih ragu-ragu dan takut “.

Aku mencoba lagi untuk meyakinkan Ira , ” memiliki perasaan ragu-ragu dan takut untuk mencoba sesuatu yang baru adalah sangat wajar sekali, tetapi yang paling penting disini adalah keputusan dari Ira sendiri, apakah Ira mau mencobanya atau tidak “, ungkapku.

” Ira mau mas, tapi takut makin bertambah orang yang tau bahwa Ira sebagai seorang istri ternyata tidak setia pada suaminya sendiri, dimana sekarang ini ‘kan hanya mas yang tau “, ujarnya.
“Yang penting adalah keputusan Ira bahwa Ira mau mencobanya, soal Ira takut bertambahnya orang yang mengetahui sel*ngkuhnya Ira akan menjadi tanggung jawab mas.

Mas sendiri ‘kan harus dapat menjaga kerahasiahan diri mas sendiri, jadi Ira tidak usah khawatir “, kataku. Bagi aku sendiri melakukan “thresme” sudah sering aku lakukan bersama-sama dengan sahabatku yang bernama Iwan, masih bujangan meskipun sudah berumur 32 tahun.

Iwan ini adalah ” ldy kller” yang berpostur tinggi, tegap serta ganteng dan kntlnya untuk ukuran orang Indonesia termasuk gede. Selain postur tubuhnya, kelebihan lain dari Iwan ini adalah supel dan mudah akrab dengan orang-orang yang baru dikenalnya serta dapat dipercaya.

Aku hubungi dia, dan dia setuju dan menunggu untuk dihubungi oleh aku kembali. Pada hari yang telah direncanakan aku menghubungi Ira dan mengatakan pada Ira bahwa hari ini aku akan memperkenalkan temanku kepadanya.
“mas, sungguh-sungguh dengan rencana ‘ thresme’ itu ? “, tanya Ira.

Aku menjawab ” itu soal nanti yang penting kita bertiga ketemu dulu dan tentunya Ira sendiri yang harus memutuskan apakah akan dilanjutkan dengan acara ‘ thresme ‘ atau tidak “.
“Oke, mas, jemput Ira ditempat biasa jam 11 ‘ya “, pinta Ira. Tiga Sahabat

Jam 10.30 aku bersama Iwan meluncur untuk menjemput Ira. Sesampainya ditujuan, begitu Iwan melihat Ira, Iwan berkomentar
” G*la tu binor (bini orang) keren banget, mengapa baru sekarang ‘man gue dikenalin “.

Aku kenalkan Iwan pada Ira, dan kita bertiga, Ira duduk didepan disamping aku, meluncur ke arah utara kota Jakarta. Selama diperjalanan Iwan secara aktif membuka pembicaraan dengan Ira untuk membuat suasana lebih akrab lagi antara dia dengan Ira. Tiga Sahabat

Tujuanku adalah sebuah motel didaerah Pluit yang bernama PT, di motel ini selain kamarnya bagus juga makanannya enak-enak. Makan siang dilakukan di dalam kamar, dan selesai makan siang dilanjutkan dengan nonton laser disc sambil ngobrol-ngobrol.

Pada waktu Ira selesai dari kamar mandi, dekat pintu kamar mandi aku sempat bertanya kembali kepada Ira apakah Ira mau lanjut dengan acara ‘ thresme ‘ atau Ira merasa tidak cocok dengan Iwan.
Ira menjawab “ Iwan ganteng mas, dan untuk acara ………. “,

Ira diam, dan hanya tersenyum penuh arti kepadaku. Aku dapat menangkap isyaratnya. Ira mau untuk mencoba ‘ thresme ‘ tetapi malu untuk mengatakannya. Kembali kekamar tidur, Ira duduk di-sofa disamping Iwan, dan aku duduk disebelah kanan Ira.

Posisi duduk di-sofa itu menjadi Ira duduk ditengah diapit oleh aku disebelah kanan dan Iwan disebelah kirinya. Film yang diputar melalui laser disc cukup seru, sebuah film drama percintaan dengan diselingi adegan-adegan rnjang yang halus tetapi cukup merangsng. Tiga Sahabat

Obrolan diantara kita bertiga semakin hidup, dan kelihatan kekakuan Ira dengan kehadiran Iwan sebagai kenalan barunya sudah mulai hilang. Aku berpikir bahwa kini sudah saatnya untuk aku memulai berinisiatif “menyerang” Ira. Tanganku mulai mengelus p*ha putih Ira, Ira melirik kepadaku dan tersenyum cantik sekali.

Elusan-elusan tanganku di atas pha putih Ira terus kulakukan yang dengan sekali-kali sengaja tanganku menyusup lebih tinggi lagi mendekati pngkal p*ha Ira. Hal itu aku lakukan dengan mataku tetap menatap layar tv, dan sekali-kali aku mencuri pandang melihat kepada Iwan. Tiga Sahabat

Sampai tahap ini Iwan masih belum bereaksi, pandangannya tetap mengikuti film yang tertayang di tv. Rok mini Ira makin tersingkap, dan tanganku dengan leluasanya merambah dan mengelus naik turun sampai kesekitar pngkal phanya, Ira mulai sering menggelnjang menahan rangsngan akibat dari apa yang aku lakukan ini.

Kesempatan ini aku pergunakan untuk terus lebih merangsng Ira dengan mulai menyusupkan tangan kananku kedalam blues Ira, pngkal tok*tnya mulai aku sentuh dan Ira mendesis sambil tetap berusaha mempertahankan posisi dirinya agar tidak semakin doyong bersandar ketubuh Iwan.

Tanganku masih belum begitu leluasa untuk mermas dan memainkan tokt Ira karena masih terhalang oleh ** yang dipergunakannya. Maka kembali tangan kananku kuturunkan untuk kembali mengelus p*ha Ira dan kali ini tanganku mulai menyelinap ke balik **-nya.

Ira tersentak menahan rangsngan ketika tanganku menyentuh clit-nya, dan tanpa sadar kepala Ira jatuh didd* Iwan. Dengan sigap tangan kiri Iwan menyangga kepala Ira dan tangan kanannya mulai merba tokt Ira. Ira mulai merintih lirih menahan nikmat.

Dengan tangan kanannya Iwan mulai melepaskan kancing baju atas Ira satu persatu. Sedangkan aku sendiri makin ganas memilin clit Ira dengan tanganku. Er*ngan Ira semakin keras, ketika tangan Iwan berhasil menyusup kebalik ** Ira dan mulai mermas tokt Ira dengan rmasan-rmasannya yang mampu membuat Ira sangat terangs*ng.

Goyangan kepala Ira semakin lar, dan dengan tangan kirinya Iwan mengangkat muka Ira keatas sehingga posisi bibir Ira sangat dekat dengan mulut Iwan. Tanpa menunggu lagi, Iwan melmat bibir Ira dengan bernfsunya dan Irapun membalasnya dengan tidak kalah basnya.

Tiga Sahabat Satu Kasur dan Kenangan Abadi

Aku angkat kedua kaki Ira keatas phaku, kemudian kaki kanannya aku sandarkan disandaran sofa. Dengan posisi seperti ini tanganku semakin bebas memainkan clit Ira yang sudah mulai basah. Aku melihat kepada Iwan, ternyata tangan kanannya masih terus mermas-rmas tokt Ira, dan bibirnya sibuk meng*lum bibir Ira.

Begitu Iwan melepaskan lum*tannya, Ira berteriak
” Pindah ke tempat tidur …….. Ira ingin lebih bebas menikmati kalian berdua “.
Iwan dan aku bersama-sama mengangkat Ira ketempat tidur. Aku lepaskan rok mini Ira berikut **-nya sedangkan Iwan melucuti baju dan **-nya.

Ira sekarang telah telnjng bulat dan badan yang putih serta montok itu seakan menantang untuk dirjah oleh aku dan Iwan. Aku lebarkan kaki Ira, sehingga tampak jelas menonjol clit Ira yang merah kecoklatan. Kuturunkan kepalaku untuk mulai melmat dan mengis*p clit Ira.

“Oh…. oh…. mas, Ira suka banget ispan mas pada clit Ira “, Ira mengrang menahan rasa garah yang aku berikan. Iwan mulai turut dalam permainan ini, dia menekukan lututnya diantara kepala Ira sehingga posisi knt*lnya jatuh tepat di atas mulut Ira. Tiga Sahabat

Disodorkan kntlnya mendekati mulut Ira dan aku lihat Ira sempat melihat ke wajah Iwan sambil tersenyum dan langsung mulai menjilti kntl Iwan. Tangan Iwan dengan leluasanya mermas dan memilin tokt Ira. Sedangkan aku sendiri terus melmat clit Ira. Tiga Sahabat

Sekarang tangan kananku yang memilin clit Ira, sedangkan dua jari tangan kiriku aku masukkan kedalam memknya. Ira mengelnjang dan menggerak-gerakan panttnya naik-turun seolah-olah dia sedang ngnt*t. Aku bertanya kepada Ira ” Apakah kamu suka dengan cara kita berdua ini ? “,

Ira hanya mampu menjawab dengan cara mengangukkan kepalanya, karena mulutnya masih berusaha untuk dapat mengisp kntl Iwan sampai pada pangklnya. Kntl Iwan memang besar, kelihatan Ira kesulitan untuk mengisp kntl tersebut sampai kepangklnya.

Aku lihat akhirnya Ira melepaskan ispan atas kntl Iwan dan berkata ” Wan, kntl kamu luar biasa gedenya, Ira susah ngispnya….. “.
Aku menimpalinya dengan berkata ” tapi kamu suka ‘kan sama kntl Iwan ? “,

Ira teriak “suka banget, mas”
Aku berkata pada Iwan ” Wan, sekarang kamu entt Ira dulu supaya dia bisa ngerasain gedenya kntl kamu “. Tanpa menunggu lebih lama lagi Iwan langsung menempelkan kntlnya di bibr mem*k Ira dan mulai menggesek-gesekannya.

Ira merinth menahan nikmat dan aku sendiri sangat terangsng melihat adegan itu. Kntlku berdiri keras sekali tetapi sementara ini aku tetap ingin menjadi penonton dulu. Kntl Iwan agak kesulitan untuk menembus memk Ira. Baru ujung kntlnya masuk Ira sudah menjerit ” Wan….. gla…. sakit….. rasanya kaya lagi waktu Ira dulu diper*wanin

“. Aku memancing fantsi Ira dengan mengatakan ” itu bukan Iwan tetapi Dodi “. Pancingan ku berhasil, Ira mendesis sambil merntih
” mas Dodi, Ira mau diperwnin ‘ya “.
Iwan adalah partner aku yang baik dan sudah terbiasa dengan situasi semacam ini dan dia menjawab

” Ira sayang mas Dodi ‘kan ?,….. biarkan kntl mas Dodi masuk ke memk Ira “. Iwan menekan knt*lnya agar dapat masuk lebih dalam lagi.
Ira bereaksi dengan berteriak ” ach…..achh… sakit mas….pelan-pelan “.

Tiga Sahabat Satu Kasur dan Kenangan Abadi

Aku melihat dengan jelas bagaimana sulitnya memk Ira untuk menerima kntl Iwan, dan adegan ini membuat aku semakin terangsng, tetapi aku mencoba untuk menahan diri untuk tidak segera berpartisipasi agar tidak kehilangan adegan yang merangs*ng ini. Tiga Sahabat

Ira mengerang ” acchhhh……. pedih… mas Dodi ……please fck me slowly……. ..I like your cck…..so big…acchhh….. . slowly darling ……”, separuh dari kntl Iwan berhasil masuk ke memk Ira, dan Ira sendiri berontak lar menahan rasa pedih dan nikmat yang dirasakannya.

Aku justru mendorong Iwan agar lebih menancapkan kntlnya di memk Ira dengan berkata ” ayo Dod…. fck her….. Ira minta di-entt sama kntl kamu “, dan akupun bertanya sama Ira ” bener ‘kan Ir, ……kamu senang ‘kan di-entt

Dodi…….. jawab dong….. kalau tidak nanti Dodi cabut lagi kntlnya dari memk Ira “, Ira berteriak ” yessss…….. Ira pengen banget kntlnya mas Dodi …..”. Mendengar teriakan Ira tersebut, Iwan langsung menekan kntlnya lebih dalam lagi ke memk Ira, dan Ira menjerit
” addduuuhhhhh…… so big….. panfull but nice…… fck me deeply mas Dodi “. Ira meronta-ronta kenikmatan mendapatkan kntl yang jauh lebih besar dari punyaku.

Jeritan-jeritan Ira semakin keras, dan badannya meronta lar tak terkendali ketika Iwan membalikkan badan Ira pada posisi dggy stle. Iwan sendiri kelihatan begitu bernfsu mengntt Ira dari belakang, dia tidak mengurangi sama sekali genjtan kntlnya kedalam memk Ira meskipun Ira terus mer*ntih antara sakit dan nikmat.

Aku sudah tidak tahan lagi melihat adegan semacam itu, segera aku berdiri didepan kepala Ira dengan posisi kaki yang kurentangkan sehingga kepala Ira berada diselngknganku. Aku sodorkan kntlku kemulut Ira untuk dijilti dan diispnya.

Ira sudah diluar kendali, “mas Dodi……. ini kntl siapa laag ………”, belum selesai Ira berkata, kntlku sudah masuk dimulut Ira dan Ira dengan bernfsunya menjilti dan mengisp kntlku. Hentakan kntl Iwan dari belakang membuat Ira lebih tidak terkendali lagi di dalam mengisp kntlku sehingga rasa nikmat yang aku rasakan sulit untuk diungkapkan.

Ira melepaskan ispannya atas kntl aku, dan mengerang serta berteriak keras sekali “…… mas Dodi……… Ira coming……….. Ira engga tahan lagi….. addduhhhhh ohhhhh…. so nice……. “, badannya sejenak bergetar lar……. dan kemudian melorot rebah seperti tidak berdaya menahan rasa nikmat yang baru saja diperolehnya.

Iwan menarik kntlnya dari memk Ira secara perlahan-lahan diiringi dengan lirihan Ira ” aaaduuuhhhh ….. nikmat sekali…….”. Untuk beberapa saat kita bertiga tidak ada yang bersuara. Keheningan terpecahkan ketika Ira berkata ” sorry ‘ya ‘Wan, tadi Ira teriak manggil-manggil nama mas Dodi ….. abis waktu kntl mas Iwan mau masuk ke memk Ira, rasa sakit dan pedihnya sama banget sewaktu Ira diperwnin oleh mas Dodi …. jadi Ira inget dia….. “.

” Yang penting buat mas Iwan, Ira puas dan justru sewaktu Ira mulai menyebut-nyebut nama mas Dodi, mas Iwan semakin terangsng karena ngebayangin diri mas Iwan sebagai Dodi yang lagi merw*nin Ira “, jawab Iwan.
Ira melirik ke Iwan dan sambil loncat kekamar mandi Ira berkata ” giliran kalian berdua ‘ya untuk coming ……be back soon “. Tiga Sahabat

Keluar dari kamar mandi, Ira berdiri menghadap kekaca rias sambil menyisir rambutnya. Aku harus mengakuinya bahwa postur tubuh Ira memang indah, putih dengan bentuk buah dd yang tegak menantang. Dalam posisi Ira masih berdiri menghadap kaca, aku sudah berdiri memeluknya dari belakang, secara perlahan kutelusuri tengkuknya dengan bibirku.

Ira mengglinjang geli. Cuman-cuman kecil terus aku lakukan disekitar tengkuknya sambil tanganku dengan halusnya mulai menglus buah ddnya. Tampak dikaca Ira berusaha untuk tidak memejamkan matanya, Ira berusaha untuk dapat melihat buah ddnya di-lus dan dirmas oleh kedua tanganku. Tiga Sahabat

Ira kelihatannya menikmati sekali adegan ini. ” ‘Wan, …. lets joint with us …… “, ajakku.
Iwan beranjak dari tempat tidur dan langsung berjongkok diantara kaki Ira menghadap ke clit-nya Ira. Iwan mulai memainkan lidahnya menjilti sekitar bibir memk Ira, dan Ira tetap bertahan untuk terus menatap ke kaca .

Tangan Ira memegang rambut Iwan, dan kepala Iwan digoyang-goyangkannya seolah-olah Ira menuntun lidah Iwan agar jiltannya jatuh ditempat yang diinginkannya. Nafas Ira memburu, deshan rasa nikmat yang dialaminya mulai terdengar ” ….. ohhh ….acchhhh shhhhhn….. adduhhhh…… “.

Tanganku masih terus mermas dan memlin putng tokt Ira. ” Ir, lihat dikaca, ….. lihat…clit kamu lagi di-isp dan dijilti Iwan, dan tokt kamu sedang mas rmas-r*mas…..lihat…..” , bisikku. Ira menatap kaca dan merintih lirih ” ……. keep on doing……. Ira suka baaangeeet……. enak…..”.

Aku basahi dengan ldah jari telunjukku, dan secara perlahan-lahan kutusukan kedalam ans Ira. Ira meronta, dan sambil tetap memegangi rambut Iwan untuk supaya tetap menjilti clit-nya, Ira mulai menggoyangkan panttnya dengan maksud agar jariku dapat masuk lebih dalam lagi di an*snya.

Ira sudah lepas kendali, berteriak dan meronta menuntut yang lebih dari yang sedang dirasakannya saat ini. Aku basahi sekitar ans Ira dengan ludahku demikian pula kntlku. Perlahan tapi pasti, kntlku aku tekan ke ansnya, Ira menjerit ketika kntlku berhasil masuk ke an*snya. Tiga Sahabat

Dengan posisi berdiri, Iwan mulai berusaha untuk memasukkan kntlnya ke memk Ira. Tekanan-tekanan kntl Iwan yang berusaha untuk masuk ke memk Ira, secara tidak langsung menekan lebih dalam lagi kntlku terbenam di mem*k Ira, rasanya luar biasa nikmat.

Kntl Iwan berhasil masuk ke memk Ira dan gerakan Ira semakin tidak terkendali karena setiap tekanan yang aku lakukan membuat kntl Iwan masuk semakin dalam, demikian sebaliknya kalau Iwan yang melakukan tekanan. Rinthan, teriakan dan gerakan Ira luar biasa sekali, Ira benar-benar menikmatinya.

Ira merntih, ” ohhhhhhhhhh, I’m coming again…… shhhhehhhhh,…aaddduuuuhhhh, aaacchhh …” , melihat Ira meronta-ronta aku tidak tahan lagi, aku tekan dengan dalam kntlku di ans Ira, diam tanpa gerakan untuk dapat merasakan sepenuhnya jepitan ans Ira di kntlku akibat kontraksinya lubng an*s Ira.

” ooohhhh…Ira……. mas mau keluar……. auuuuccchhhh….. shhhiiiiittttt……. I’m coming …Ira “, teriakku sambil mermas kencang tokt Ira. Kudekap Ira dengan kedua lenganku, sedangkan Iwan dengan ritme yang pelan tetap masih mengntt Ira, Ira sudah tidak mampu lagi untuk membuka matanya, bibirnya terkatup menahan rasa nikmat.

Perlahan-lahan kucabut kntlku dari ans Ira dan membiarkan Iwan sambil berdiri meneruskan mengntt Ira Aku duduk di-sofa memperhatikan mereka berdua ngntt. Iwan mengangkat Ira ketempat tidur, dengan posisi kaki Ira terjuntai kelantai, Iwan berusaha untuk memasukkan kntlnya lagi ke memk Ira.

Kntl Iwan yang begitu gede berhasil masuk separuhnya ke memk Ira, dan Ira pasrah menerimanya ketika Iwan menekankan kntlnya sampai masuk seluruhnya. “adduhhhhh…. “, hanya itu yang dapat diucapkan Ira. Gerakan Iwan dalam ngntt Ira tetap stabil, perlahan, tetapi setiap menekan Iwan selalu menekan knt*lnya sampai masuk semuanya.

Reaksi dari enttan Iwan ternyata luar biasa sekali, setiap Iwan menekankan kntlnya Ira pasti merntih
” mas Iwannnn…. ampun…..ampun mas…….. Ira puas bangeeetttt-bangeeettt “, tanpa sadar kntlku berdiri lagi tetapi aku merasa kasihan kepada Ira kalau harus menangani kntlku lagi.

Tiga Sahabat Satu Kasur dan Kenangan Abadi

Aku mendekat kepada Ira dan dengan halus ku-usap dan kurmas-rmas buah ddnya. Remsan-rmasan yang aku lakukan membuat Ira makin merntih, dan rinthan Ira yang semakin keras tersebut merangsng Iwan untuk lebih mempercepat enttannya.

“mas Iwan…… Ira ampun……. Ira mau keluar lagi…….aaacchhhhhhhhh ……..Ira keluar….. oocchhhhhh “, teriak Ira, dan bersamaan dengan teriakan Ira tersebut kulihat Iwan memperlambat enttannya dan menanamkan seluruh kntlnya dalam-dalam ke memk Ira sambil berteriak

” Irrrrrr, mas … mau keluar…. accchhh adduhhhhhhh “, badan Iwan meregang tegang menahan nikmat dan beberapa saat kemudian merebahkan badannya memeluk Ira sambil mencum bibr Ira dengan mesranya. Ira tidak bersuara,demikian pula Iwan dan aku, kita masing-masing jalan dengan pikiran dan lamunannya sendiri-sendiri.

Jam 19.00 kita bertiga meninggalkan motel PT, ditengah jalan Ira berkata ” …mas Iwan kotlnya ‘ko bisa gede begitu sih….. rasanya sampai sekarang masih mengganjal saja di memk Ira “. Iwan hanya tertawa dan sambil berseloroh menjawab ” kamu salah Ir, yang gede bukan kntl mas Iwan… tapi mem*k kamu yang terlalu sempit “, kita bertiga tertawa lepas dan sepakat untuk melakukannya lagi ………. next time ……… Tiga Sahabat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *