Uncategorized

Puncak Cinta Rahasia Hubungan di Depan Anakku

DEWASA18++ – Jarak umurku dan suamiku terpaut sangat jauh. Dia jejaka tua dulu menikahi aku dia berumur 38 tahun. Suamiku bernama Mas Ramli, dia berada di Kalimantan dan aku di Jawa. Aku dulu pernah tinggal di Kalimantan tetapi tidak betah karena jauh dari kota. Puncak Cinta Rahasia Hubungan di Depan Anakku

Aku bosan dan hanya bertahan 6 bulan di Kalimantan. Suamiku menyadari alasanku tidak mau tinggal disana. Setiap bulan Mas Ramli menyempatkan waktu untuk pulang melepas rindu. Mas Ramli sosok pria yang bertanggung jawab dan perhatian dengan keluarga. Setiap tanggal muda dia selalu mentransfer uang untuk kebutuhan aku dan anakku.

Puncak Cinta Terlarang

Puncak Cinta Rahasia Hubungan di Depan Anakku

Tidak sedikit uang yang Mas Ramli kirim, satu bulan dia memberi aku 25 juta. Aku bisa berbelanja apa saja yang aku inginkan. Perawatan selalu menjadi nomor satu, untuk menjaga penampilan karena aku masih muda. Harus tetap cantik dan segar. Walaupun tubuhku yang s*xy ini jarang dijamah suamiku.

Mas Ramli bahagia banget hidup denganku, aku bisa memberikan kepuasan s*ks untuknya. Namun Mas Ramli tenaganya sudah tidak sekuat dulu, mudah loyo dan capek. Paling sekali aja udah merasa puas, walaupun sebenarnya aku tidak merasakan kepuasan dari Mas Ramli.

Rasanya hambar berhubungan sks dengan Mas Ramli, tapi mau bagaimana lagi ini sudah kewajibanku. Apalagi Cuma satu bulan sekali pulangnya, bagiku kepuasan sksku sangat berkurang. Hiburanku hanya bermain dengan teman-teman ngemall dan pergi kemana aja.

Setiap jalan dengan teman rasanya ngiri semua cerita tentang suaminya, sedangkan suamiku jauh disana. Kadang temanku sering mengejek aku , tapi yasudahlah itu hanya gurauan sesaat. Pada waktu itu Mas Ramli tidak bisa pulang selama 3 bulan karena disana sedang menunggui tanaman sawitnya. Selama 3 bulan itu berasa 3 tahun, hanya meteri yang aku dapat. Puncak Cinta

Batinku tertekan karena selalu jauh kebutuhan akan s*ks aku tidak terlampiaskan. Aku suntuk setiap hari aku pergi dengan temanku. Temanku bernama Andre , dia dulu teman sekolah aku. Dia masih bujang belum menikah, kita masih sering WA. Dan hanya dia yang selalu punya waktu kosong untuk aku. Mungkin kegiatannya hanya berkuliah dan nokrong, namanya anak muda.

Dia menjadi teman curhat aku, dia tau semua keluh kesah aku. Kadang kalau bertemu dengan Andre aku mengajak anakku supaya tidak menimbulkan fitnah. Anakku juga sangat terbiasa dengan Andre. Paling aku ke kafe atau ke timezone jika putriku ikut denganku. Setiap kali bertemu aku selalu menceritakan rumah tangga aku dengan Mas Ramli.

Saat itu Andre selalu memberikan nasehat agar aku selalu sabar. Memang tidak baik jika berumah tangga tetapi tidak tinggal serumah. Mau bagaimana lagi aku tidak bisa hidup di Kalimantan. Waktu itu Andre mengajakku pergi nonton, aku bergegas pergi untuk meghilangkan penat. Kita nonton film romantic, berasa masih jaman pacaran saja.

Andre memang tipikal cowok yang romantis tapi hingga saat ini dia masih asyik jomblo. Setelah film usai aku dan Andre pulang ke rumah. Besok Andre mengajakku pergi ke puncak dengan anakku. Ya nggak papa sih asal sama anak aku mau aja. Sesampainya di rumah aku bersiap-siap packing untuk besok.

Keesokan harinya aku sudah bersiap untuk pergi berlibur ke puncak. Aku sudah ijin dengan Mas Ramli, tetapi aku sengaja menutupi jika aku pergi dengan Andre. Sebenarnya nggak ada apa-apa Cuma aku takut mas Ramli berprasangka buruk terhadap ku. Aku, putriku dan Bik Tere berangkat menuju rumah Andre. Tampak Andre sudah menunggu di depan rumah dengan membawa tas ransel.

Penampilan anak muda kece banget aku juga nggak mau kalah dong,
“ayo Dre kita pergi..”
“Iya tunggu sebentar kameraku tertinggal..”

Setelah semua sudah siap aku dan Andre menuju puncak, perjalanan sekitar 3 jam dari rumah. Sepanjang perjalanan putriku diam tidak menangis tampaknya dia sangat happy. Dia dan Bik Tere tertidur pulas karena jalan macet total,mungkin karena hari libur. Sesampainya di villa tepat jam 1 siang, Andre memesan kamar 1,

“loh dre kok Cuma pesan kamar satu sih..?”
“kan satu Villa ada dua kamar di dalamnya Rin, daripada sewa banyak kamar kan sayang buang uang..”
“ Oh gitu yah, yaudah, hhe… ”

Setelah kunci diberikan kita berempat menuju kamar. Memang benar apa kata Andre masuk ke kamar ada ruang tamu bed 2. Dan di dalam ada ruangan 1 lagi untuk Andre tidur. Aku, putriku dan Bik Tere tidur di dua bed depan. Ya okelah, kita siap berlibur 2 hari disini. Udara yang sangat dingin membuat putriku hanya berdiam diri di kamar ditemani Bik Tere. Puncak Cinta

Puncak Cinta Rahasia Hubungan di Depan Anakku

Aku dan Andre pergi untuk menikmati pemandangan dan ke kebun teh. Andre bertingkah seperti suamiku jadi teringat mas Ramli. Jalan ke kebun teh sangat jauh keringat bercucuran membasahi pipiku. Tiba-tiba Andre mengusap keringatku. Aku terdiam dan memandangi Andre. Dalam hati berkata perhatian banget sama aku, pake mengusap keringat dan menggandeng tanganku ketika berjalan.

Aku terbawa suasana dan menikmati udara yang sangat dingin ini. Aku dan Andre berdiri di warung pinggiran disitu jual minuman hangat serta jagung bakar yang khas. Aku berhenti di warung itu istirahat sejenak,
“kamu sudah ijin sama suami kamu kan Rin..?”tanya Andre.

“sudah..dia mengijinkan kok..”
“yasudah berarti aman tidak akan timbul masalah, lama banget Mas Ramli nggak pulang Rin..”
“iya Dre lama banget, kangen sih tapi mau gimana lagi. Pengen banget nyusul tapi aku kurang cocok disana, aku harus bersabar menunggu suamiku pulang dan aku harus menahan rasa……..”

“rasa apa Rin..”
“enggak kok..Hen biasa suami istri juga butuh berhubungan layaknya pasangan..”
“walaupun aku belum menikah aku tahu kok Rin apa yang kamu maksud..” Puncak Cinta

Dengan sedikit malu aku menatap wajah Andre. Aku curhat mengenai pribadiku, dia menyadarinya. Dia meng*lus rambutku sambil memberikan pengertian. Rasanya nyaman banget berada di samping Andre. Pas lagi curhat Andre memeluk ku dengan tiba-tiba, aku sangat terkejut.

Aku berfikiran mungkin hanya pelukan seorang sahabat saja. Waktu semakin sore, aku harus pulang ke villa. Sampai di kamar putriku sudah tertidur pulas. Aku membersihkan badan mandi agar terlihat fresh. Dengan mengenakan baju santai seperti rok pendek dan aku bersolek.

Setelah mandi aku dan Andre duduk di ruang Tv kita bercanda. Dia sampai menggelitik aku hingga aku tertawa keras.
Aku sudah mengantuk , aku pergi ke tempat tidurku. Andre masih menonton tv, tengah malam Andre mendekati tempat tidurku.

Ntah malam itu, dia tidur disampingku menarik selimutku. Aku sungguh sangat terkejut. Padahal disamping aku ada Bik Tere, aku takut jika mereka terbangun melihat aku tidur dengan Andre,
“Dre, apaan sih kok tidur disini..”

“aku pengen menikmati malamku bersamamu Rin,..”
“jangan Dre aku sudah berkeluarga aku nggak mungkin menghianati Mas Ramli..”
“sudahlah jangan menolak aku tahu kamu rindu belaian laki-laki kan?”

Andre langsung mencum kening aku kemudian bibr aku dia k*cup. Padahal samping bed aku ada putri dan pembantuku. Rasanya nggak tenang banget,
“pindah di kamar aku yuk Rin..” Puncak Cinta

Tanpa berfikir panjang Andre menggendong aku menuju kamarnya. Ntah apa yang akan dilakukan Andre aku sangat terbawa suasana. Seperti biasa dia bercanda aku selalu digodanya. Layaknya suami istri yang sedang bergurau di ranjang. Kembali memeluk aku dengan erat, aku yang memakai lingri tanpa br seakan pyudraku menempel di dada Andre.

Garah nfsuku muncul dengan tiba-tiba, Andre mencum bibrku dengan sangat lembut . Lingriku terbuka terlihat pahku yang mulus. Sangat nfsu cuman Andre, aku terbawa dan membalas cuman itu. Andre membuka lingriku aku hanya mengikuti saja. Payud*raku menggantung kencang Andre tampak semakin bersemangat.

Tangannya siap menerkam pyudraku ini, aku ditidurkan. Tangan Andre mermas pyudraku, dia berusaha membangkitkan girh sksku. Mulut mencum dan menglum puttng ssuku. Tangan kanan memainkan jemarinya memutar puttng dan mermas-r*mas,

“aku hony banget Dre…” “tenang aja Rin aku bakal puasin kamu malam ini..” Terus membuat ku semakin hony, kedua pyudra dia mainkan sangat lama.

Enak banget permainan Andre malam ini. Andre melepaskan lingrieku, dia melepas celananya. Tampak dari dalam celna dlam pnis Andre tegak berdiri,
“buka sekalian dong Dre…”

Puncak Cinta Rahasia Hubungan di Depan Anakku

Andre menuruti perintahku, dan wowww pnis yang sangat besar berbulu lebat. Andre membuka celna dalmku, kakiku dia buka lebar. Selaknganku dia jlat hingga tubuhku menggliat karena nikmat. Tangannya kembali bermain dimmkku yang besar yang rimbun akan blu-blunya,

“mmkmu menggemaskan..” ucap Andre
Pemandangan yang sangat indah menantang Andre untuk segera memainkannya. Tangannya membuka lipatan-lipatan mmkku. Dibuka lebar dan dia berusaha mencari lubang mmkku itu.

Dia membasahi mmkku dengan mengcup ujung luar lubang itu. terus dia kcup hingga aku basah, keluar cairan. Namun Andre semakin bersemangat cairan itu dibiarkan meleleh ,
“ahhhh..ahhh…Dre cumi lagi Dre..kcup lagi lubng mm*kku” kata-kata itu keluar dari mulutku.

Sangat lama dia memainkan aku, hingga aku tak kuasa. Andre kembali ke atas mencum bibrku, dadnya bergesekan dengan pyudraku sedangkan pnis bergesekan dengan mmkku. Nfsu brah* itu terus memuncak. Hingga saatnya Andre mencoba memasukkan P*nisnya,

“akkkhhhh…akkkhhh…masuk lagi terus ke dalam Dre terus….”
Setengah btang pnis masuk , “ohhhhh…ooohhh… lagi Dre terus dorong p*nismu masuk lagi.. “ahhhhhhhhhhhh…..sudah masuk Dere ayo Dre mainkan di dalam”

Andre mengck kemlunnya di dalam, maju mundur gerakannya. Keringatku bercucuran membasahi tubuhku. Andre melihat pyudraku terlihat mntok, dia tak kuasa melihatnya. Sambil memainkan pnisnya, mulut Andre mengcup puttng s*suku yang berwarna kecoklatan,

“ouughhh nikmat ougghhhh…..” Andre terus menggyangkan gerakan-gerakan nikmat. Aku memeluknya erat dan tak kuasa aku mengeluarkan caran lagi,
“Dre aku keluar nih..lagi Dre buat basah lagi..” aku selalu meminta lebih Andre pun selalu merespon permintaanku.

Aku sudah pasrah dan sangat menikmati goyngan pnis Andre di dalam lubng kenimtanku,
“aku sudah nggak tahan keluarin sekarang ya Rin..”
“croooottt..crrrrooottt…crroooottt…”

Andre menyemprotkan cairan tepat di luar pas didepan lubng mmkku. Nikmat banget rasanya udah lama tubuhku ini tak disntuh pria. Andre mengambil tisu membersihkan tubuhku. Aku terbaring lemas Andre mendekatiku mencoba memberikan selimutnya. Udara yang dingin membuat girhku muncul kembali, Puncak Cinta

“Dre lagi dong..”
Tanpa bersuara Andre menglus pyudraku, puttng dia putar-putar memang sengaja menggirhkanku kembali. “enak banget Dre..kcup dong biar makin nikmat..” mengcup putngku sangat lama, di belahan dadku dia mengcup hingga ada tanda bibr merahnya.

“aku boleh nggak emt pnismu..”
“boleh Rin apa aja boleh kita sama-sama menikmati..”
Andre terbaring aku yang memainkannya, aku kock pnisnya sembari mulutku mengcup pnisnya. Nggak lama membuat p*nis Andre berdiri, gampang banget deh.

Puncak Cinta Rahasia Hubungan di Depan Anakku

Aku menglum dengan bersemangat, pnis yang panjang itu tidak masuk sepenuhnya di mulutku,
“ahhhhh..ahhhhh Rinnn….” Deshan Andre sambil menekan kepalaku agar lebih dalam menglum pnisnya. Karena sangat nikmat Andre tak kuasa akhirnya keluar kembali sprma itu. “croooottt..crooooott…” membasahi mulutku, banyak dan sedikit asin aku telan sebagian.

Kenkmatan tersendiri bagiku merasakan sprma pria. Aku dan dia tak tahan sudah sangat capek. Kita tidur berdua di ranjng dengan posisi masih telnjng. Tangan Andre tidak lepas dari dekapan dia terus memelukku memegang erat pyud*raku seakan tidak mau aku tinggalkan.

Hingga kita tertidur pulas, alarm berbunyi tepat jam 5. Aku membangunkan Andre untuk mandi. Aku dan dia mandi barng di bath up, disitu kita masih sempet ngesks di air. Setelah itu aku bergegas membangunkan Bik Tere untuk pulang. Jam 8 kita chek out dari villa, aku menyempatkan pergi ke taman biar putriku bermain disana.

Waktu semakin sore aku menagajak Andre pulang. Sepanjang perjalanan pulang aku terus mengingat kejadian semalam. Sejak saat itu aku menjalin hubungan dengan Andre. Bik Tere pun tau hubunganku, karena Andre sering menginap di rumahku. Perselngkuhan berjalan hingga Mas Ramli mennggal dunia dan aku menikah resmi dengan Andre. Puncak Cinta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *