DEWASA18++ – Maya gemetar ketika memasuki ruangan dosen sore itu. Ruangan itu sepi dan hanya ada sang dosen yang selama ini terkenal galak dan tidak pernah ramah dengan mahasiswanya. Dia mendekati Pak Putra yang sedang duduk di depan mejanya di sudut ruangan yang sepi. Hujan diluar semakin menambah seram suasana sepi kantor dosen itu. Ketika Dosen Menjadi Ujian Terberat Untuk ku
Dia menetap Pak Putra yang sedang mengerjakan koreksi jawaban ujian mahasiswanya. . Maya, duduk. . . kata Pak Putra dingin, memerintah Maya. Maya pun hanya bisa menurut. aktifis kampus cantik berjilbab lebar bertubuh sekal itu duduk di kursi di seberang meja Pak Putra.
Ketika Dosen Menjadi
Pak Putra kembali mengerjakan koreksinya, sementara Maya hanya bisa diam menunggu sambil gelisah. Akhwat itu sebenarnya ingin segera pulang, namun karena ia harus mendosen nilainya yang jelek agar bisa segera ambil bebas teori semester depan, dia harus melobi Pak Putra dosennya ini.
Beberapa waktu kemudian, sepertinya Pak Putra sudah selesai dengan pekerjaannya dan memandang Maya. :
“Mau apa kamu? tanya Pak Putra dingin”.
Maya semakin gelisah, namun segera gadis per*wan alim berjilbab lebar yang selalu menjaga pandangannya itu memberanikan diri untuk berbicara,
“Emm. . begini pak. . saya dapat nilai jelek di mata kuliah bapak. mohon bisa dipertimbangkan lagi pak. . saya butuh lulus dari mata kuliah itu agar bisa ambil bebas teori”. kata Mahasiswi berjilbab lebar yang berkulit putih dan cantik itu “.
“Wah, gimana ya mbak. . anda yang ngerjain soal ujian, dan dapat nilai jelek, masak saya harus merubahnya. . kan gak adil sama yang lain”. . kata Pak Putra datar dan santai.
“Ya. . gimana lah pak. . saya mau kerjain apa aja. . dikasih tugas seabrek, atau soal ujian ulangan seabrek juga mau pak. . asal saya bisa lulus”. . kata Maya sambil menunduk.
Pak Putra terdiam sebentar lalu berdiri dan duduk dimeja, pas didepan Gadis cantik berjilbab lebar berwajah ayu dan lugu itu . Pak Putra tersenyum ,
“Yaudah, gini aja. . . sabentar terdiam, Pak Putra melanjutkan, “kamu harus mau ngeliatin clana dlammu”. kata Pak Putra santai.
Maya terbelalak dan memandang wajah Pak Putra tak percaya. “apa pak? tanya Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu tak percaya.
“Ah, kamu dengar kan, mau gak? kalo gak mau ya selamat mengulang tahun depan”. . kata Pak Putra santai.
“Tapi pak”. .
“Mau gak?!”
“Tapi. . saya malu pak”. . kata Maya tertunduk lagi. Wajahnya merah padam.
“Ah, gak ada siapa2 disini. . cuman ngelihatin aja. . mau gak?” tanya Pak Putra lagi.
Dengan pelan, gadis alim berjilbab lebar itu mengangguk lemah. Ia tidak ada pilihan lain.
“Ya udah Maya, sekarang coba kamu duduk di meja ini, trus naikkan rokmu, trus duduknya ngngkng , saya mau lihat clana dlam kamu”. . kata Pak Putra.
Maya menunduk , lalu pelan2 mahasiswi cantik berjilbab lebar itu bangkit dari duduknya dan menaikkan rok panjangnya lalu duduk di sudut meja sambil melebarkan kakinya. Ketika Dosen Menjadi
clana dlamnya yang putih terlihat jelas oleh pak Putra.
“Dah kan pak? kata Maya gemetar. Rasa malu dan marah bercampur menjadi satu.
Namun tiba2 Pak Putra langusng membungkuk, mengulurkan tangan besarnya dan merba clana d*lam Maya.
Maya mengelijing kaget. Pak Putra mengubek2 vgina Mahasiswi berjilbab lebar yang berkulit putih dan cantik itu ,sampai hanya beberapa saat terasa sedikit basah tepat di selangkngannya. Pak Putra tahu itu cairan v*gina Maya. “mmmhh. . jangan paaak” kata Maya meronta lemah.
“Ealah nih, Cmu basah. . Maya kamu terngsng yah”. . tanya Pak Putra. Gadis perwan alim berjilbab lebar yangs selalu menjaga pandangannya itu tak menjawab sambil terus menutup kakinya, mukanya merah “malu pak , saya malu”. .
Namun tangan Pak Putra yang sudah ada di selgkngan Maya tidak menghentikan kucekannya.
“Eeit , jangan di tutup , kamu janji mau nurut kan , mau lulus gak”. . kata Pak Putra.
Maya menundukan kepalanya , dan kembali membuka Kakinya lebar-lebar , memperlihatkan selangkngan clana d*lam putihnya.
Wajah Maya ditundukkan. Nampak sangat merah padam sambil menggigit bibrnya merasakan perlakuan ertis Pak Putra. Aktifis kampus cantik berjilbab lebar bertubuh sekal itu benar benar di buat malu. Di saat Maya menunduk malu , dan tiba tiba , ada sinar putih terang nyala sekejap.
“Ahh , pak jangan di foto”. . lalu kakinya kembali menutup rapat.
Pak Putra tersenyum “tenang saja , ini buat koleksi pribadiKu”. . .
“Ayo Maya , buka lagi kaki kamu lebar”. . kata Pak Putra.
“Pak saya tidak mau di foto seperti ini , malu pak”. . kata Mahasiswi berjilbab lebar yang berkulit putih dan cantik itu . Gadis cantik berjilbab lebar berwajah ayu dan lugu itu hampir menanggis.
Namun Pak Putra kembali mengeluarkan kartu as-nya “Kamu mau lulus gak”. . kata Pak Putra.
Maya hanya terdiam, mengangguk dan kembali membuka kakinya lebar-lebar pelan-pelan. Pak Putra langsung memfotonya lagi. Beberapa shoot lalu meminta Miila menyibakkan jilbab lebarnya dan melepas kancing bajunya. Maya tak kuasa , mahasiswi cantik berjilbab lebar itu menangis ,
“Tolong pak , saya malu , jangan permalukan saya, tolong lah pak” kata Gadis perwan alim berjilbab lebar yang selalu menjaga pandangannya itu memelas. “Sudahlah, katany amau lulus.. sekarang buka kancing baju kamu seluruhnya , dan duduk ngngk*ng”. . perintah Pak Putra. Ketika Dosen Menjadi
Tak ada pilihan lain , Maya menuruti perintah Pak Putra. Mahasiswi berjilbab lebar yang berkulit putih dan cantik itu menyibakkan jilbab lebar ungunya lalu membuka kancing bajunya. terlihat Bnya yang modelnya seperti kaos ktang , tapi pendek. Maya kemudian mengngkng. Ketika Dosen Menjadi
Pak Putra memfoto Maya lagi ,dalam posisi seperti itu ,beberapa shoot. Kemudian Pak Putra memfotonya lagi , Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu dengan baju terbuka , Brnya putih ,dan duduk nggkng dengan clana d*lam putih.
Lalu Pak Putra mengangkat brnya , dan Buah dd* Maya yang sekal dangan puttng yang kecil dan berwarna kemerahan terlihat. Pak Putra merba putngnya , lalu meremas lembut buah dd*nya Aktifis kampus cantik berjilbab lebar bertubuh sekal itu mengelijing. Kembali Pak Putra memfotonya beberapa shoot.
Lalu tangan Pak Putra merayap ke bawah , dan manyibak clana dlam Maya. Maya yang sudah shock akan perlakuan pak dosennnya yang bejat itu bingung untk berbuat apa dan hanya bisa pasrah. Mata Pak Putra melotot melihat Vginanya , sama sekali bersih tanpa bulu , kecil dengan bibr v*gina yang agak basah , merah.
Pak Putra mencumi vginanya , Gadis cantik berjilbab lebar berwajah ayu dan lugu itu mengelijing.
“Wah , Maya mmk kamu harum yah”. . katanya.
Maya diam tak menjawab. Tangan Maya di pegang , dan dibawa ke bawah
“Maya , sibak clana dlam kamu seperti ini yah , saya mau foto kamu”. . kata Pak Putra.
Maya tak bisa berbuat apa apa , selain memenuhi kemauan dosennya itu. Pak Putra memfotonya beberapa shoot , terutama di bagian v*ginanya.
Setelah puas dengan itu , Pak Putra , membuka celananya , dan juga kolornya. Pensnya yang hitam besar , ngacng tegak sekali. Maya melotot melihatnya. Maya yang selama ini selalu menjaga pandangannya belum pernah sekalipun melihat p*nis laki-laki secara lansung.
Pernah dia melihat sekali dua kali video prn dari laptopnya karena ingin tahu, tapi melihat langsung seperti ini ia belum pernah. Apa lagi di video yang ia lihat tak ada yang sebesar Pak Putra punya. Shock sekali Mahasiswi berjilbab lebar yang berkulit putih dan cantik itu .
Kemudian Pak Putra mengck ngck pnisnya sendiri dan mendekati Gadis perwan alim berjilbab lebar yang selalu menjaga pandangannya itu
“Maya , ayo ispin knt*lKu”. . kata Pak Putra. Ketika Dosen Menjadi
Tangan Maya gematar , dan meraih btang pnis Pak Putra , Lalu Maya menjulurkan ldahnya dan menjlat ujung pnis Pak Putra. Pak Putra mendsah .
“Maya , udah pernah liha kntl belum?” tanya Pak Putra.
“Sudah pak.. di laptop.. jawab Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu pasrah sambil meneruskan kul*mannya.
“Wah, etrnyata alim-alim kamu nakal juga yah.. besar mana sama punya bapak”.. tanya Pak Putra
“Besar punya bapak.. Punya bapak besar sekali”. . kata Maya pelan. .
Tangan Pak Putra mengelus kepala Maya yang masih tertutup jilbab lebar berwarna ungu yang rapi dan eleegan.
“Kamu suka sama kntl saya”. . tanya Pak Putra.
Maya mengeleng “saya takut.. punya bapak besar sekali”…
“Maya , kamu harus suka punya saya , ayo buka mulut kamu yang lebar, dan kuum”. . perintah Pak Putra. Maya “mundur sedikit Pak , saya jlatin aja ya pak, gak cukup” .
“Iyah , tapi saya suka di kulm. . kata Pak Putra dan terus mendorong kepala Maya yang masih tertutup jilbab kearah pnisnya, sembari memajukan pinggulnya agar p*nisnya masuk ke dalam mulut Maya.
Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu meronta , dan mengatup mulutnya rapat. Tapi tangan dosennya itu turun dan menyusup ke balik jilbab ungu lebar Maya yang sudah jatuh menutupi buah ddnya lagi, merba buah dd* kanan Maya dan menjepit put*ng susunya.
Maya menjerit keras, dan Pak Putra langsung mendorong pnisnya masuk hingga tenggorokan Maya. Pens besar itu mulai bergerak maju mundur, sementara Aktifis kampus cantik berjilbab lebar bertubuh sekal itu berusaha melepaskan diri sambil terbatuk-batuk.
Maya benar-benar shock. Pens Pak Putra yang besar tegang dan keras itu masuk hingga tenggorokannya, gadis perwan alim berjilbab lebar yang selalu menjaga pandangannya itu dapat merasakan sesuatu yang asin dan lengket di dalam mulutnya. Ketika Dosen Menjadi
Lalu dengan kedua tangannya Pak Putra memegang kepala Maya yang masih memakai jilbab lebar yang membuat Gadis cantik berjilbab lebar berwajah ayu dan lugu itu terlihat santun dan cantik lalu memaju mundurkan pnisnya dalam mulut Maya yang kecil. Pak Putra mendsah dan mengeram kenikmatan.
“Ooohh , nikmat sekali Oh , gua bisa keluar nih”. .
Maya tahu Pak Putra akan mengalami ejak*lasi di dalam mulutnya. Kembali mahasiswi berjilbab lebar yang berkulit putih dan cantik itu meronta berusaha menarik kepalanya.
Tapi dengan kasar Pak Putra menarik kepala Maya, pnisnya makin masuk ke dalam tenggorokan Maya dan menahan kepala Maya hingga tidak bisa bergerak. Pak Putra kemudian menarik sedikit pnisnya dan tertawa melihat Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu tersengal-sengal menghirup udara.
Pak Putra tidak bisa bertahan lama di mulut Maya. Tiba-tiba Pak Putra mulai mengerang dan mendengus, tangan yang ada di buah dd Maya mulai meremas dan menarik-narik buah dd Maya, sedangkan tangan yang lain memegangi kepala Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu yang masih mengenakan jilbab dan menggerakannya makin cepat, membuat Maya meng*lum makin cepat dan dalam.
Sprma Pak Putra menyembur di dalam mulut Maya, menyemprot ke dalam tenggorokan Maya, membuat Gadis perwan alim berjilbab lebar yang selalu menjaga pandangannya itu terbatuk-batuk. Pens Pak Putra tetap ada di dalam mulut Maya, memompa dan menyembur selama sesaat. Akhirnya Pak Putra menarik pnisnya perlahan hingga seluruhnya keluar dari mulut Aktifis kampus cantik berjilbab lebar bertubuh sekal itu. Ketika Dosen Menjadi
Sprma berwarna putih dan lengket mengalir keluar dari mulut Maya, mengalir turun membasahi jilbab ungu lebar dan baju gamis longgarnya. Maya terisak lagi. Pak Putra mengambil tisuue dan melap bibr Maya , dan juga melap air matanya.
“Kenapa menangis , kan kamu akan saya lluskan”. . .
Maya hanya terdiam sambil terus terisak-isak. Mahasiswi cantik berjilbab lebar yang santun itu sangat shock akan apa yang terjadi pada dirinya. Pak Putra mencum bibrnya.
“Maya , sekarang kamu buka clana dlam kamu , aku mau menjlati mmk kamu”. . katanya. Maya yang sudah shock sekali menurut dan pelan-pelan , melepas clana d*lamnya. Pak Putra tersenyum bagus , sekarang , kamu duduk , dan buka kaki kamu lebar.
Lalu Maya kembali duduk diatas meja dan melebarkan kakinya yang putih dan selama ini tidak pernah terlihat oleh mata lelaki manapun karena mahasiswi berjilbab lebar yang berkulit putih dan cantik itu jaga dengan rok panjang. Vginanya yang tak berbulu itu terpampang lebar. Pemandangan yang sungguh ertis.
Lalu Pak Putra jongkok dan mencumi vgina Maya. Gadis cantik berjilbab lebar berwajah ayu dan lugu itu tersentak, ketika dirasanya sebuah tangan mulai merbai vginanya. “Mmmmphhh, Maya mengerang. Kepala Maya menengadah keatas merasakan sesuatu rasa yang belum pernah gadis cantik yang alim itu rasakan sebelumnya.
Tiba-tiba Maya merasakan kehangatan mengalir di vginanya, tubuhnya tersentak, dan tanpa sadar pinggulnya terangkat. Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu merasa sangat nikmat ketika ldah Pak Putra menjlati bagian dalam bibr v*ginanya, membuatnya basah.
Maya sama sekali tidak bisa melawan snsasi yang timbul di vginanya. Untuk beberapa menit Pak Putra terus menjlati bibr vgina Maya, mencuminya dan menjlati cairan yang keluar dari vgina Maya. Dari mulut Gadis perwan alim berjilbab lebar yang selalu menjaga pandangannya itu terdengar pelan dsahannya. “aaahhh ahhh ahh.
Pak Putra , meraih kedua tangan Maya , meletakan dekat vginanya , dan menyuruhnya membuka lebar bibr vginanya dengan tangannya. Sehingga Klitrisnya tertampang jelas. Agak merah , membesar dan berlendr. Pak Putra sangat hati-hati dan lembut ketika menjlati v*gina Maya itu. Ketika Dosen Menjadi
Kaki dan pinggul Maya bergarak dan tersentak-sentak tanpa bisa dikendalikan oleh Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu. Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu benar benar terngsng. Pak Putra masih terus menjlati klitrisnya. Lendr yang keluar pun jadi makanan lezat bagi dosennya itu. Maya terus mengejang , nikmat dsahan d*sahnya makin sering terdengar.
Tangan Maya semakin membuka lebar bibr vginanya , Dan Pak Putra makin mempercepat sapuan ldahnya. Pantt Maya terangkat , dan Gadis cantik berjilbab lebar berwajah ayu dan lugu itu mengejang sesaat , lalu kembali lemas. Kakinya mengejet beberapa kali.
Maya mendsah panjang “ahhhhh. . Gadis perwan alim berjilbab lebar yang selalu menjaga pandangannya itu telah mendapat org*smenya. Pak Putra , menatapnya tersenyum.
“Maya , nikmat yah” kata Pak Putra.
Maya tak menjawab , aktifis kampus cantik berjilbab lebar bertubuh sekal itu menunduk , dan mukanya merah.
“Maya sekarang saya akan enttin kamu yah”. . kata Pak Putra. Maya tersentak , mahasiswi cantik berjilbab lebar itu merinding dan menjerit “Jangan, jangan, saya mohon, saya takut , punya bapak terlalu besar , Saya akan lakukan apa saja , jangan entt pak”. . Maya memohon-mohon.
Pak Putra cuma tersenyum “tenang saja Maya , nanti juga kamu nikmat koq. .
Pak Putra mengangkat kaki Maya lebih tinggi lagi. Pens Pak Putra sudah berada di hadapan vgina Gadis perwan alim berjilbab lebar yang selalu menjaga pandangannya itu dan menyentuh bibr v*ginanya.
Maya gemetar , rasa takut melebihi rasa nikmatnya. Pak Putra mengesek ujung pnisnya di klitris Maya. Lalu dengan perlahan Pak Putra mulai mendorong pnisnya, Maya menangis memohon agar Pak Putra berhenti. Tanpa mendengarkan tangisan Maya, Pak Putra terus mendorong dan merasakan bibr v*gina Mahasiswi cantik berjilbab lebar itu mulai terbuka. Dan Dari mulut Maya terdengar jeritnya ahwwwwww
Maya merasa nyeri di vginanya. Lingnya di buka paksa oleh pnis besar Pak Putra. Maya mengejang. Lalu Pak Putra merasakan kepala pnisnya mulai masuk ke dalam vgina Maya diiringi oleh hentakan nafas dari Aktifis kampus cantik berjilbab lebar bertubuh sekal itu . Terus mendorong, Pak Putra merasakan jepitan erat dari dinding vgina Maya di p*nisnya.
Pak Putra melihat Maya, gadis mahasiswi berjilbab lebar yang cantik sekali, dan tubuh yang merngsng Tengah merintih kesakitan , dan mengrang. Perlahan Pak Putra mulai mendorong lagi, ia sangat bernfsu untuk merasakan nikmat v*gina Maya.
Maya sudah meronta sekuat tenaga, tapi Pak Putra tidak merasakannya sedikitpun. Perlahan, perlahan sekali , Akhirnya p*nis sepanjang 20 cm itu terbenam seluruhnya. Maya menjerit keras
“AAAaghhh ,sakittt. Sudah cabut. Paaakkk” .
Pak Putra , melmat bibr mungil Maya untuk membungkam jeritnya. Dan perlahan dia mengoyang pnisnya. Gadis cantik berjilbab lebar berwajah ayu dan lugu itu mengejen , kesakitan. Pak Putra terus mengeluarkan dan memasukan pnis besarnya di lang vgina mahasiswi berjilbab cantik yang santun dan lugu itu. Maya terus mengeliat , menahan nyeri di v*ginanya.
Pak Putra terus bergerak pelan , Maya mulai tenang. Pak Putra trus mengoyang pelan. “aghh aghh sakit pak”. . . Tapi Pak Putra tak peduli. Terus mengoyang dengan pelan. Sampai Pak Putra merasa sudah hampir sampai di puncak kenikmatannya , ,dan mulai mengoyang cepat , dan menghentak hentak. Ini membuat Maya menjerit jerit kesakitan aggghh sakit pelan pelan , aghhhh sakit. . .
Pak Putra , terus mengoyang , dan mendengus. Dan akhirnya dia membenamkan habis btang pnisnya , lalu Dia tegang. dan menumpahkan sprmanya di lang vgina Maya. Perlahan pnis besarnya mengecil , dan mulai di cabut dari lang vgina Gadis per*wan alim berjilbab lebar yang selalu menjaga pandangannya itu .
Sprma Pak Putra turut mengalir keluar , bersamaan pnisnya. Maya lemas sekali , dan nafasnya tersenggal , mahasiswi cantik berjilbab lebar itu terisak menangis sejadi-jadinya. Pak Putra tertawa sambil berkata,
“Iyah saya tahu , mmk kamu belum terbiasa sama kntlKu , besok besok pasti mmk kamu biasa koq”. . . Ketika Dosen Menjadi
“Besok besok , Apa maksud bapak”. . kata Maya sambil terus terisak.
“Iyah , kalau besok aku entt kamu pasti kamu sudah tak begitu sakit lagi , karena mm*k kamu sudah melar” , ha ha ha kata Pak Putra.
“Tidak pak saya , tidak mau lagi”. . kata Maya.
Pak Putra tersenyum “kamu tahu , apa gunanya , Aku memfoto kamu tadi”. . .
Maya tertunduk , mahasiswi cantik berjilbab lebar itu sudah tahu ini pasti terjadi.
“Maaf , Maya kamu akan jadi buduk n*fsuKu , sayang” ha ha ha kata Pak Putra sambil tertawa.
Lalu Pak Putra memberinya beberapa lembar tisuue , nih , lap mmk kamu , terus keluar sana, besok kalo aku butuh, siap2 saja ku sms. . katanya. Maya membersihkan sisa sisa sp*rma dosennya , lalu merapikan kembali baju dan jilbabnya yang awut-awutan dan keluar sambil sedikit terisak. Ketika Dosen Menjadi