DEWASA18++ – Perkenalkan namaku Rudi, diumurku yang baru 20 tahun ini seharusnya aku bisa menikmati masa remajaku bukan bekerja seperti aku sekarang ini. Karena keterbatasan ekonomi keluargaku, aku harus membantu kedua orangtuaku dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Ketika Pesona Gadis Kopi Menghentikan Laju Ojek
Sudah sekitar setahun aku menjadi tukang ojek pangkalan yang lumayan jauh dari rumahku. Dan dari setahun itulah, aku baru mendapatkan sebuah pengalaman pribadiku yang sangat aku tak menyangka. Aku bisa menikmati tubuh penjual mie rebus yang sangat bahenol. Uuuugghh..sungguh sangat pengalaman yang sangat indah.
Ketika Pesona Gadis
Begini ceritanya… Malam itu kurasakan ngantuk sekali, namun mau gimana lagi, aku harus bekerja untuk membantu orangtuaku. Yaaahh resiko sebagai tukang ojek, yang pada umumnya orang pada tidur pulas naaahh aku malah bekerja mengais rejeki. Setelah aku bergegas, kemudian aku menuju pangkalan tempatku mangkal setiap harinya.
Saat keluar rumah, kurasakan udara sangat dingin sekali sepertinya mau hujan. Dan seperti dugaanku, belum sampai aku dipangkalan, hujan turun dengan derasnya. Yang kemudian aku mencari tempat untuk berteduh disebuah warung kopi. Saat aku masuk diwarung kopi tersebut, kulihat warung dalam keadaan sepi sekali.
Kemudian aku memesan secangkir kopi dan semangkok mie untuk mengisi perutku yang sudah keroncongan. Setelah cukup lama aku menunggu, akhirnya tibalah secangkir kopi yang aku pesan dan penjual kopi tersebut berkata,
“Eeehhh…mas, maaf bisa minta tolong pasangkan kabel gas???” ujar penjual kopi tersebut seraya menghampiriku.
Dan Oh my good…sungguh terkejutnya aku saat mataku menyaksikan seorang wanita tinggi putih hanya memakai tangtop warna putih dengan belahan dd yang begitu dalam.
“Maaaas?” ujar sipenjual kopi tersebut lagi yang mengagetkanku.
“Ooohh bisa bisa mbak, dimana?” jawabku dengan sedikit salah tingkah dan kemudian akupun mengikutinya kedapur dan langsung memasangkan kabel gas. Setelah selesai akupun kembali duduk dan tak lama aku menunggu pesananku datang dan aku makan ditem*ni penjual cantik itu sambil ngomong ngalor ngidul. Ketika Pesona Gadis
“Mbak, ga dingin apa ujan gini cuma pake tengtop begituan?” kataku.
“Gak kok mas” jawabnya sambil tersenyum sambil terus makan, mataku tak henti-hentinya melihat paydaranya yang begitu indah, besar putih dengan ukuran yang sangat pas dengan tubuhnya hingga tak kusadari burungku sudah ngcng berat dan aku tak kuat lagi ingin sekali aku mengenyt pay*dara montok itu.
“Mas, aku kedalam dulu ya” ujar mbak penjual dan kemudian dia masuk kedapur dan akupun yang sudah sangat bernfsu kemudian mengikutinya dari belakang. Saat sampai didapaur, langsung saja aku menyekapnya dari belakang dan dia-pun berontak dan aku langsung mermas kedua toktnya dari belakang sambil kujilti leher belakangnya.
Sementara dia masih meronta namun terselip deshan-deshan yang keluar dari mulutnya.
“jangan mas…Aahh jangan mas!” pinta wanita itu.
“Udah sayang nikmati saja” balasku.
“Aaahhh…mas jangan mas” dia tak lagi meronta hanya terdengar deshan keluar dari mulutnya, Langsung saja kubawa dia keluar dari dapur dan langsung kurebahkan tubuhnya diatas meja makan gak peduli sekalipun ada yang lihat. Aku mulai melcuti pakaiannya hingga dia benar benar b*gil diatas meja,
Air liurku menetes saat didepanku terlihat vgina yang begitu merah dan akupun langsung membuka phanya dan langsung kusdot vginanya yang sangat indah itu.
“Aaaahh.. Jangan mas! Enak.. Ahh… Terus mas..! Ah… Jangan” dia terus meracau tak karuan
Setelah puas menjilti vginanya, langsung saja kubuka seluruh pakaianku hingga akupun sekarang juga bgil. Kntlku sudah ngcng sekeras-kerasnya. Langsung kusodorkan kntlku kemulutnya. mulanya dia menutup mulutnya, kemudian kupencet puttng susnya dengan keras hingga dia menjerit dan saat dia membuka mulutnya, langsung kubenamkan knt*lku kemulutnya dan kupompa dengan cepat.
“Aaaaahh.. Enak sekali mulutmu mbak…anget.. Ayo terus mbak! Sdot terus ah…” sekarang aku yang meracau gak jelas. Kucabut kntlku dan kuarahkan kevginanya, kuludahi dulu kntlku dan kumasukan kntlku kev*ginanya dengan perlahan. Ooh sangat sulit dan dengan sedikit kupaksakan akhirnya
“Sreeeet..” Suara itu terdengar saat kntlku masuk. Ternyata dia masih perawan. Oouhh kulihat dia mengeluarkan air mata sambil menggigit bibir bawahnya. Ooohhhh …Hanya terdengar erngan kami berdua.. Ooohh… Ahh…Ahh..
Keringatku mulai menetes ketubuhnya.. Ah.. Aku mulai tak kuasa, bentar lagi sprmaku akan keluar. Kuntt dia dengan keras.. Aaah… Aaah.. Dan aaaaarhgh..Kubenamkan kntlku dalam-dalam dan sprmaku menyembur dalam v*ginanya.
Dia terus menangis dan aku gak peduli, aku langsung memakai pakaianku dan langsung pergi karena tanpa kusadari hujan sudah reda dari tadi dan gak lupa kutinggalkan lima lembar uang lima ribuan untuk membayar kopi dan mie plus-plus tadi. Ketika Pesona Gadis