PELANGI99 LOUNGE – Perbedaan Gejala Pneumonia dan Bronkitis. Batuk adalah gejala umum infeksi pernapasan seperti pilek atau flu, cara tubuh membersihkan iritasi dari saluran udara untuk membantu mencegah infeksi. Namun, batuk yang tak kunjung sembuh bahkan setelah sakit tenggorokan, demam, dan gejala lainnya membaik, dan disertai mengi atau sesak napas, bisa jadi ini menandakan sesuatu yang lebih serius, seperti bronkitis dan pneumonia.
Mengingat adanya kemiripan gejala, tak heran banyak orang menyalahartikan bronkitis sebagai pneumonia, atau sebaliknya. Ketahui perbedaan gejala penyakit bronkitis dan pneumonia di bawah ini.
Gejala bronkitis
Bronkitis terdiri dari dua jenis, yaitu bronkitis akut (berlangsung selama beberapa minggu dan biasanya sembuh dengan sendirinya) dan bronkitis kronis (lebih serius, dan ini lebih mungkin terjadi pada perokok).
Gejala bronkitis akut sangat mirip dengan infeksi saluran pernapasan atas, seperti:
- Kelelahan.
- Sakit tenggorokan.
- Pilek.
- Hidung tersumbat.
- Demam.
- Menggigil.
- Pegal-pegal.
- Sakit kepala ringan.
- Saat batuk, mungkin dahak terlihat hijau atau kuning.
Gejala bronkitis akut biasanya membaik dalam beberapa hari, tetapi batuk dapat bertahan selama beberapa minggu.
Apakah bronkitis bisa berkembang menjadi pneumonia?
Sementara bronkitis dan pneumonia sama-sama berkaitan dengan peradangan dada, tetapi keduanya adalah kondisi yang terpisah dan berbeda, yang terjadi secara independen satu sama lain, yang artinya satu tidak selalu menyebabkan yang lain. Dan, kamu bisa mengidap bronkitis dan pneumonia secara bersamaan.
Konon, dalam beberapa kasus bronkitis berubah menjadi (sehingga menyebabkan) pneumonia. Ini terjadi ketika infeksi menyebar dari saluran bronkial ke paru-paru atau terjadi infeksi sekunder. Meskipun kedua skenario tersebut jarang terjadi, hal itu cenderung lebih sering dialami oleh orang-orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau kondisi lain yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Cara menghentikan bronkitis berkembang menjadi pneumonia
Sebagian besar kasus infeksi pernapasan seperti pilek atau flu, dan bronkitis terkait, tidak menyebabkan pneumonia. Dan pada orang sehat, pneumonia biasanya dapat diobati dengan efektif. Namun, bagi mereka yang berisiko tinggi terkena pneumonia setelah bronkitis (lansia, orang dengan kondisi kesehatan kronis, dan ibu hamil), pneumonia bisa sangat berbahaya, bahkan mematikan.
Cara terbaik untuk mencegah infeksi sekunder adalah dengan mengurangi risiko terkena infeksi virus atau bakteri sejak awal. Cuci tangan secara teratur, hindari menyentuh wajah, dan jika anggota keluarga sakit jangan berbagi peralatan dan bersihkan area umum secara teratur (virus flu bisa hidup di permukaan hingga 48 jam).