PELANGI99 LOUNGE – Penyakit yang Bisa Menyebabkan Meninggal Mendadak. Marissa Haque dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (2/10/2024) di rumah sakit Premier, Bintaro. Sang putri, Bella Fawzi mengonfirmasi kabar tersebut lewat unggahannya di rumah duka. Kabar kepergian sang artis sekaligus politikus ini tak hanya mengagetkan bagi masyarakat, tapi juga bagi para sahabat Marissa.
Penyakit yang Bisa Menyebabkan Meninggal Mendadak.Melalui pesan teks, penyanyi Trie Utami mengungkap kronologi meninggalnya Marissa, berdasarkan kesaksian Shannaz Haque sang adik. Istri Ikang Fawzi itu disebut masih bugar dan beraktivitas biasa sebelum mengembuskan napas terakhir.
Aritmia dan henti jantung mendadak
Aritmia adalah kondisi nadi jantung berdenyut tidak normal misalnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau berdenyut dengan irama yang tidak beraturan.
Bisa menyebabkan seseorang mengalami henti jantung mendadak, yang mana jantung tidak dapat memompa darah ke otak dan sebagai akibatnya seseorang bisa meninggal bila tidak segera mendapatkan penanganan.
Kematian jantung mendadak dan aritmia merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia, yang mencakup 15–20 persen dari seluruh kematian.
Hematoma intrakranial
Hematoma intrakranial adalah pendarahan yang terjadi di dalam tengkorak karena pecahnya pembuluh darah di dalam kepala. Pembuluh darah ini pecah karena cedera, misalnya jatuh atau mengalami kecelakaan.
Seseorang yang pernah jatuh dan mengalami kecelakaan disarankan untuk melakukan pemindaian CT scan atau MRI untuk memeriksa apakah ada penggumpalan darah atau pembengkakan di otak. Hasilnya akan membantu dokter dalam menentukan langkah pengobatan yang tepat, misalnya pemberian resep obat atau operasi.
Hematoma subdural
Hematoma subdural adalah pendarahan yang terjadi di antara lapisan dura dan selaput arachnoid. Lapisan dura adalah lapisan terluar di selaput meninges yang melindungi otak dan tulang belakang.
Hematoma subdural umumnya terjadi di bayi atau balita dan lansia. Pada bayi atau balita, ini bisa terjadi akibat kekerasan dalam rumah tangga, misalnya di pukul, di guncang keras, atau trauma saat proses persalinan. Sementara pada lansia, ini bisa terjadi karena penyusutan di otak yang lalu menyebabkan pembuluh darah di otak meregang dan mudah robek.
Emboli paru
Emboli paru adalah penyumbatan di arteri paru-paru karena saluran arteri tersumbat oleh gumpalan-gumpalan darah. Gumpalan darah umumnya berasal dari darah yang menggumpal di pembuluh darah vena dalam (deep vein) di kaki. Gumpalan ini kemudian berjalan ke atas menuju paru-paru. Apabila gumpalan terlalu banyak, darah tidak bisa mengalir ke paru-paru dan terjadilah emboli paru.
Sepertiga dari pasien dengan emboli paru dapat meninggal dunia karena jantung berhenti mendadak (cardiac arrest) sebelum dokter menemukan gumpalan atau penyumbatan di rumah sakit.
Aneurisme aorta
Aneurisme aorta adalah sebuah kondisi ketika pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh mengalami pembengkakan. Kondisi ini umumnya terjadi di daerah perut dan kondisi ini sering tidak terdeteksi karena proses pembengkakan terjadi lambat.
Riwayat keluarga dan gaya hidup dapat berperan dalam risiko terkena aneurisme aorta. Aneurisme aorta paling sering terjadi pada orang yang merokok, berusia di atas 65 tahun, jenis kelamin laki-laki, memiliki riwayat aneurisme aorta dalam keluarga, dan mengidap hipertensi.