PELANGI99 LOUNGE – Komplikasi Luka Bakar yang Perlu Diwaspadai. Dapat disebabkan oleh gesekan, radiasi, bahan kimia atau listrik, tetapi sebagian besar disebabkan oleh cairan panas atau api. Luka bakar sering kali menyebabkan diperlukannya perawatan medis, bahkan hingga memicu kematian.
Dapat memiliki gejala sisa yang bertahan dalam jangka panjang. Cara terbaik untuk meminimalkan komplikasi adalah dengan langsung mendatangi penyedia fasilitas medis agar luka bakar segera di tangani dengan benar.
Infeksi
Kulit manusia yang utuh sangat penting untuk mempertahankan homeostasis cairan tubuh, termoregulasi, dan perlindungan terhadap infeksi. Luka bakar yang signifikan menginduksi keadaan imunosupresi, yang menyebabkan pasien lebih rentan mengalami infeksi jika bakteri masuk ke dalam kulit yang terluka.
Pasien luka bakar juga berisiko mengalami sepsis akibat pneumonia, infeksi terkait kateter, dan tromboflebitis supuratif.
Kontraktur bekas luka bakar
Apabila pasien luka bakar mengalami kontraktur atau penebalan dan pengencangan bekas luka dari waktu ke waktu di atas sendi, hal itu dapat menyebabkan penurunan rentang gerak anggota tubuh.
Apabila kontraktur terjadi pada bekas luka di dada, tulang rusuk, atau paru-paru, maka hal itu dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Pembedahan adalah satu-satunya pilihan perawatan untuk kondisi ini.
Syok hipovolemik
Keadaan darurat medis yang mengancam jiwa ketika jantung tidak dapat memompa darah yang kaya akan oksigen ke organ vital tubuh dan dapat menyebabkan banyak organ berhenti bekerja.
Terjadi karena penurunan volume darah, yaitu sekitar 1/5 atau lebih dari jumlah normal darah dalam tubuh.
Tanda dan gejala dari hipovolemik antara lain:
- Kecemasan atau agitasi.
- Kulit dingin dan pucat.
- Kebingungan.
- Kelemahan.
- Tekanan darah.
- Denyut nadi cepat.
- Volume urine berkurang atau tidak ada urine sama sekali.
- Jika parah bisa menyebabkan tidak sadarkan diri.
Komplikasi pernapasan
Komplikasi pernapasan dapat terjadi akibat kerusakan sel langsung, perubahan sirkulasi darah regional dan perfusi, obstruksi saluran napas, dan pelepasan sitokin proinflamasi dan pelepasan toksin.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan berkurangnya fungsi pembersihan mukosiliar dan melemahnya makrofag alveolar, yang selanjutnya meningkatkan risiko pasien terkena infeksi bakteri, terutama pneumonia.
Fraktur
Terkait dengan luka bakar umumnya terjadi setelah sengatan listrik yang menyebabkan seseorang terjatuh. Fraktur yang terjadi dapat berupa patah tulang panjang, patah tulang belakang, atau dislokasi sendi.
Standar perawatan untuk patah tulang yang berhubungan dengan luka bakar adalah fiksasi eksternal. Perawatan segera setelah cedera di kaitkan dengan tingkat penyembuhan yang lebih baik dan insiden infeksi yang lebih rendah.