BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL Uncategorized

5 Tanda Kamu Sudah Jadi Manusia yang Sabar Lahir Batin

5 Tanda Kamu Sudah Jadi Manusia yang Sabar Lahir Batin

PELANGI99 LOUNGE – Tanda Kamu Jadi Manusia yang Sabar. Setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing. Sama-sama sedang berusaha memperjuangkan keinginan dan cita-cita. Sama-sama menghadapi kesulitan, dan akan ada waktunya menerima kebahagiaan. Tanda Kamu Jadi Manusia yang Sabar

Meski porsi yang di terima tidaklah sama, waktunya pun berbeda, termasuk rasa sabar yang di miliki juga tidak selalu bisa menguatkan.

Ya, manusia dengan rasa sabar tertinggi adalah mereka yang sanggup membalas, tapi memilih diam. Bukan karena menerima perlakuan semena-mena padanya, hanya saja ia akan merasa tak ada gunanya jika terus menerus menentang takdir. Menjadi manusia yang sabar lahir batin pun bukan perkara mudah. Kita mungkin mengira sudah, tapi nyatanya belum juga. Lalu seperti apa sih orang yang sebenarnya sudah atau sedang belajar menjadi manusia dengan kesabaran lahir batin pada dirinya?

1. Tak banyak bicara saat direndahkan orang lain

Benar, tidak semua yang kita jalani dalam hidup selalu berbuah indah. Usaha keras yang kita tunjukkan mungkin sudah paling maksimal. Tapi ada saja yang tak suka bahkan meremehkan apa yang sudah kita kerjakan. Segala ucapan hingga caci maki tentang kita mungkin sudah biasa kita terima. Rasa sakit hati pun seolah sirna dan terganti oleh kekuatan yang terbentuk dengan sendirinya.

Manusia yang di rendahkan dan memilih untuk diam saja, bukan berarti ia meyakini setiap perkataan. Bukan juga ia tak bisa membalas dan mengatakan yang sebenarnya. Hanya saja, ia tahu mana yang harus di ungkapkan, mana yang harus disimpan agar tidak memicu pertengkaran jauh lebih dalam. Saat diam sebenarnya ia sedang mempersipkan diri untuk melakukan perbaikan dari setiap kritik maupun penolakan yang di terimanya.

2. Selalu merasa butuh memaafkan

Siapa yang salah dialah yang harusnya meminta maaf. Ya, mungkin sejatinya manusia ingin di hargai oleh orang lain. Saat mereka di rendahkan dan diremehkan, dimana mereka adalah korbannya, maka harusnya mereka yang menerima permintaan maaf. Namun ada kalanya kita merasa memang diri kita yang membuat suatu kekeliruan dan merasa butuh meminta maaf.

Bukan rendah diri, hanya saja rasa empati yang lebih besar muncul dari dalam diri. Kita bisa saja merasa bahwa ada perbuatan atau perkataan kita yang salah, hingga memancing seseorang untuk memperlakukan diri kita dengan buruk. Tak harus menunggu orang lain meminta maaf. Setiap kita tahu kita salah, maka yang kita butuhkan adalah meminta maaf. Kebesaran hati adalah kuncinya.

3. Tidak menyakiti diri sendiri saat sakit hati

Saat di sakiti oleh orang lain, di buat kecewa hingga di buat merasa tak layak dicintai. Kita akan merasa benar-benar tidak db utuhkan. Beberapa orang gelap mata menanggapi hal ini dalam hidup mereka. Hingga tanpa sadar, mereka menyakiti diri hingga lupa bahwa kitalah yang harus mencintai diri kita sendiri. Tanpa mengemis dan memohon orang menghargai, kitalah yang pertama harus melakukannya.

Kita tahu kita adalah korban saat orang lain tidak suka dengan kita. Mereka bebas mencibir, menghina hingga merendahkan diri kita. Tapi bukan menjadi alasan bahwa kita bisa menyakiti diri sendiri lebih para dari mereka. Saat kita bisa menghargai keberadaan diri, maka orang lain akan dengan baik menghargai diri kita dengan apa yang mereka punya. Mereka pun akan sungkan dan malu jika ingin menyakiti kita yang selalu percaya bahwa mencintai diri sendiri adalah suatu kebahagiaan tersendiri.

4. Memilih memberi kebaikan saat bisa membalas dendam

Bukan orang sabar namanya, jika mereka tak merasa ingin memberi kebaikan dikala mereka bisa membalas dendam atas sakit hati yang dimiliki. Siapapun orangnya, saat dilukai hatinya oleh orang lain, mereka akan secara tidak sadar ingin melakukan hal yang sama kepada orang tersebut, atau orang lain sebagai pelampiasan. Tapi apakah hal itu akan menyelesaikan dan menyembuhkan luka kita? Tidak juga.

Yang dilakukan oleh orang sabar adalah mereka yang mampu memberikan kebaikan, di saat mereka mampu membalaskan dendamnya. Mereka tak sampai hati melakukan hal itu. Bukan karena takut atau tak bisa. Mereka hanya tak mau menjadi orang yang sama menyedihkannya dengan mereka yang dengan sengaja melukainya hatinya. Yang bisa dilakukan adalah memberi maaf dan kesempatan untuk memperbaiki dirinya.

5. Daripada mengeluh lebih baik berusaha sekali lagi

Rasa sakit bukan hanya saat orang lain merendahkan dan menganggap kita tak ada. Tapi juga saat usaha yang kita lakukan untuk meraih sukses tak kunjung menemui hasilnya. Kita sudah merasa melakukan usaha terbaik untuk meraih sukses, tapi tak kunjung mencapai hasilnya. Hingga rasa kecewa pada diri sendiri jadi hasilnya.

Tapi sebagian orang yang memiliki kelapangan hati luar biasa, tak akan berlarut-larut dalam meratapi kegagalan. Mereka juga tak akan membiarkan kesempatan lain lewat begitu saja. Mereka akan langsung bangkit dan mencoba sekali lagi. Mau hal yang sama, atau kesempatan yang berbeda. Yang terpenting adalah kesempatan yang akan ia gunakan sekali lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *