Pelangi99 , Sosok hantu pocong yang kerap meresahkan warga Pemalang, Jawa Tengah, tak menghilang saat ditangkap polisi.
Sosok hantu pocong jadi-jadian itu tertangkap polisi yang menyamar sebagai warga biasa.
Tak sulit menangkap hantu pocong itu. Polisi yakin bahwa hantu pocong yang menjadi perbicangan warga Malang berhari-hari itu, adalah manusia.
Ciri itu terlihat dari kaki hantu pocong yang masih menyentuh tanah.
Meski hanya sosok hantu pocong jadi-jadian, keberadaaanya sangat meresahkan warga.
Warga pun melapor ke Polsek Pemalang.
Laporan itu pun direspons serius oleh jajaran Polsek yang merupakan bagian dari Polres Pemalang ini.
Petugas pun melakukan pengintaian di Jalan Tentara Pelajar yang menjadi lokasi favorit si pocong menampakkan diri pada malam hari.
Tidak salah lagi, hantu yang ditunggu-tunggu petugas akhirnya muncul.
Saat tahu ada orang, pocong ini sempat menakuti-nakuti.
Dia tidak menyangka kalau yang ditakuti itu adalah aparat.
Petugas yang mengintai melihat kaki atau bagian bawah hantu ini masih menyentuh tanah.
Tanpa ba-bi-bu, pocong itu pun ditangkap. Poker Online
Ternyata ini adalah aksi usil menakut-nakuti pengguna jalan yang dilakukan seorang remaja berinisial AM (15).
AM sengaja melakukan prank seperti yang sering ditontonnya di situs video dengan berdandan ala pocong.
Dia beraksi menakuti warga dan pengguna Jalan Tentara Pelajar.
Alhasil, remaja asal Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Pemalang, itu dibawa ke Mapolsek Pemalang.
Hantu Pocong yang Sering Menakuti Warga Sudah Di Tangkap Polisi
Di hadapan petugas, AM mengaku hanya iseng melakukan aksinya menakut-nakuti pengguna jalan.
“Saya hanya iseng, saya menyesal melakukannya.
Saya berjanji tidak akan mengulanginya kembali,” ujarnya lirih ke petugas, Senin (27/5/2019).
Adapun AM tertangkap saat melakukan aksinya pada Minggu (26/5/2019) dini hari.
Sejumlah warga memang ketakutan melihatnya mengenakan kain putih menyerupai pocong. DominoQQ
Kapolsek Pemalang, AKP I Ketut Mara, menjelaskan masyarakat setempat resah oleh aksi AM.
“Beberapa hari ini kami menerima aduan dari masyarakat adanya penampakan pocong.
Berdasarkan aduan itu kami melakukan penyelidikan,” paparnya kepada Tribunjateng.com.
Dilanjutkan AKP Mara, saat melakukan penyelidikan petugas mendapati pocong di Jalan Tentara Pelajar.
“Minggu dini hari petugas melihat pocong di Jalan Tentara Pelajar.
Bahkan pocong itu berusaha menakuti petugas.
Namun saat dihampiri ternyata sosok pocong itu adalah AM yang mengenakan kain putih,” imbuhnya.
Ia menambahkan, AM yang masih mengenakan kain putih langsung diamankan.
“AM diberi pembinaan karena masih di bawah umur.
Kami mengimbau perbuatan AM tidak ditiru karena membahayakan pengguna jalan. Sakong
Dan kami tidak segan menindak secara tegas jika ada yang melakukan perbuatan serupa,” tandasnya.
AKP Mara juga meminta warga tidak segan melaporkan jika ada perbuatan yang melanggar hukum atau meresahkan warga.
Terlebih di bulan suci ini ketika umat Islam khusyuk beribadah.
Pocong di Depok Dihukum Tidur di Kuburan
Sementara itu dua remaja di Depok ditangkap warga saat berbuat usil. Kedua remaja tersebut berbuat usil dengan berdandan seperti pocong untuk menakuti orang.
Peristiwa ini pun viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @ics_infocegatansolo, Minggu (21/10/2018).
Dalam unggahan tetersebut, terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa remaja tersebut mulanya hanya ingin bermain, tetapi yang dilakukan keduanya rupanya membuat warga resah.
Akibatnya, keduanya dihukum oleh warga untuk tidur di samping kuburan.
Dalam foto yang beredar terlihat beberapa warga berada di sekitar lokasi saat remaja tersebut dihukum.
Melansir TribunJakarta.com, sebenarnya ada lima remaja yang dipergoki warga, dua di antaranya yang mengenakan kain putih dan tiga lainnya hanya tertawa saat melihat warga ketakutan.
Arsyad, Ketua RT 05/RW 2, Kelurahan Sukamaju menerangkan peristiwa itu terjadi Jumat (19/10/2018) sekitar pukul 21.00 WIB di Lapangan Gelora, Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya.
Dia menjelaskan, remaja-remaja itu nekat berbuat iseng dan mengenakan kain putih karena terpengaruh tontonan di media sosial.
Selain memakai kain putih, dua remaja itu juga mengenakan bedak agar lebih meyakinkan.
Kain yang digunakan kedua remaja tersebut, lanjutnya, merupakan kain mukena nenek mereka.
“Habis neneknya salat Isya diambil terus dipotong. Alasannya ya karena iseng aja terpengaruh tontonan,” katanya dikutip TribunJakarta.com.
Ulah keduanya pun terbongkar saat ada seorang warga yang mengenali mereka dan memberi tahu ke warga lainnya
Remaja-remaja tersebut merupakan warga Kelurahan Abadijaya dan Kelurahan Sukamaju yang sering bermain di Lapangan Gelora.
Berdasarkan kesepakatan, masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan karena ulah remaja-remaja tersebut murni karena iseng dan tidak ada niat mencelakai atau melakukan tindakan kriminal.
Selain itu, tak ada pula orang dewasa yang terlibat.
Meski begitu, mereka dihukum tidur di samping makam dekat Lapangan Gelora sambil menunggu orangtuanya datang.
Hal itu dilakukan agar mereka jera.
Mereka juga dibatasi dalam menggunakan ponsel dan melihat tontonan seperti itu di media sosial. DominoQQ