PELANGI99 LOUNGE , Perbedaan yang Akan Kamu Rasakan Saat Pacaran vs Menikah , Hubungan asmara tentu tidak bisa lepas dari sebuah komitmen, meskipun itu masih dalam takaran yang sederhana. Ketika kamu menjalani masa pacaran, mungkin semuanya masih terasa indah dan penuh cinta. Namun, jika kamu melangkah ke hubungan yang jauh lebih serius, maka sebaiknya kamu perlu memikirkan segala sesuatunya dengan matang.
Sekadar untuk memberikan bayangan ke kamu, inilah 5 perbedaan besar yang mungkin saja bisa terjadi pada saat kamu berpacaran dengan pada saat kamu berumah tangga kelak. Apa saja, ya?
1. Karakter dan sifat asli sering tersembunyi saat masih pacaran
P
Inilah perbedaan paling mencolok yang bisa terjadi saat kamu menikah kelak. Saat masih pacaran, tentu kamu dan pasangan hanya akan mengeluarkan sifat terbaik kalian. Namun saat sudah menikah, sifat kalian yang buruk juga akan terlihat.
Faktanya, ekspektasi yang berlebihan terhadap pasangan justru akan membuahkan kekecewaan di kemudian hari, seperti ditulis dalam Marriage.com. Kamu akan menemukan bahwa karakter dan sifat asli pasanganmu tidak akan sesuai dengan harapan kamu.
Jika ekspektasimu terhadap karakter pasangan kamu terlalu besar, maka itu bukanlah harapan yang realistis, dan bahkan itu akan dapat menghancurkan hubungan kalian di kemudian hari. Maka dari itu, hilangkan ekspektasi yang berlebihan agar kamu pun tak terlalu kecewa setelah menikah nanti.
2. Komitmen pernikahan yang lebih kuat daripada berpacaran
Pada dasarnya, pernikahan itu untuk sekali seumur hidup, dan tentu hal ini sangat berbeda dengan berpacaran. Memasuki gerbang rumah tangga, kamu dan pasangan akan dihadapkan pada sesuatu yang baru dan itu bersifat jangka panjang seumur hidup kalian.
Dibutuhkan lebih dari sekadar cinta untuk mengarungi bahtera rumah tangga, yakni komitmen kuat. Apa pun kondisi rumah tangga yang bakal dilalui, jika kalian saling memiliki komitmen yang kuat, maka kalian akan melewati segala persoalan dalam rumah tangga kalian dengan baik.
Jadi, jangan menyamakan komitmen antara berpacaran dan pada saat menikah kelak karena itu akan sangat berbeda. Jika komitmen pada saat berpacaran saja sering kalian langgar, maka sebaiknya kalian urungkan niat untuk menikah. Kalau masih pacaran sudah sering diselingkuhi, bukan nggak mungkin saat menikah pun dia melakukan hal yang sama.
3. Tanggung jawab yang sangat berbeda
Milikilah visi dan misi yang jauh ke depan, dan itu akan berkaitan erat dengan tanggung jawab. Memiliki tanggung jawab dalam rumah tangga tidak semudah yang terlihat. Bahkan, banyak rumah tangga yang retak lantaran suami atau istrinya tak mampu menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik.
Sebagai pasangan, kamu dan si dia harus memiliki porsi yang jelas tentang tanggung jawab kalian. Jangan sampai persoalan ini menjadi bom waktu yang dapat meledak kapan saja.
Pembagian tanggung jawab juga akan berdampak pada kenyamanan yang kelak akan ditimbulkan dalam rumah tangga kalian. Dengan porsi tanggung jawab yang jelas, rumah tangga yang kamu bina juga akan tetap harmonis.
4. Masalah keuangan yang timpang antara pacaran dengan berumah tangga
Meskipun uang bukan segalanya, namun segalanya bisa lebih mudah jika kita memiliki keuangan yang mapan. Setuju? Faktanya, persoalan keuangan pada saat menjalani pernikahan akan sangat berbeda dengan ketika masih berpacaran. Membicarakan keuangan saat masih pacaran memang terbilang sensitif sehingga kemungkinan besar kamu dan si dia belum terbuka untuk itu,
Mengelola keuangan rumah tangga juga merupakan tantangan tersendiri, apalagi jika kalian telah memiliki anak kelak. Itulah sebabnya sebelum menikah kalian harus memiliki sumber pemasukan yang jelas.
Tidak harus kaya, namun setidaknya kalian bisa menghidupi rumah tangga kalian secara mandiri, itu sudah cukup. Keterbukaan dan kejujuran kalian dalam hal keuangan sangat penting untuk menjaga pondasi finansial kalian agar tetap .
5. Kamu tidak akan bisa lagi mementingkan dirimu sendiri
Pada saat berpacaran, mungkin kamu adalah orang yang mem entingkan ego ketimbang hal lain. Namun, hal ini nggak akan bisa kamu lakukan saat kamu memasuki jenjang pernikahan.
Jika kamu telah menjadi istri dan memiliki anak, maka kamu akan membuang egomu jauh-jauh, dan itu seharusnya sudah menjadi naluri yang baik sebagai orangtua. Kamu akan merasakan bagaimana bahagianya menjadi orangtua, bahkan jika itu membutuhkan sebuah pengorbanan.
BACA JUGA : Makan Alpukat Cegah Penyakit Jantung? Ini Faktanya!