PELANGI99 LOUNGE. Fakta Menarik Mengenai Elang. Burung elang sering di jadikan sebagai simbol kekuatan, kecepatan, dan perlindungan. Hal ini cukup beralasan, karena postur tubuh burung elang yang gagah dan kuat serta kecepatannya terbang di udara.
Elang juga menjadi predator yang menakutkan, karena setiap buruannya tidak pernah lepas dari cengkeraman kuku-kukunya yang tajam.
Semenjak tahun 1992, burung elang di tetapkan sebagai salah satu hewan langka di Indonesia. Elang sering di jadikan maskot dan bahkan di beberapa negara, burung ini di jadikan sebagai lambang negara.
Apabila di lihat dari postur tubuhnya, burung elang mempunyai bentuk sedang hingga besar, dengan panjang antara 60 hingga 70 cm.
Pada umumnya, paruh elang berwarna coklat atau hitam, dengan seluruh sayap dan tubuh yang di tutupi oleh bulu pelepah.
Berikut ini adalah fakta unik dan menarik seputar burung elang :
Burung elang di kategorikan sebagai hewan berdarah panas
Elang merupakan kelompok hewan berdarah panas. Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri, sehingga tetap stabil pada rentang waktu tertentu.
Burung elang akan mempertahankan suhu tubuhnya dalam kisaran suhu 40 derajat celcius. Saat suhu lingkungan terlalu dingin, burung elang akan menyimpan panas tubuhnya.
Ketika cuaca terlalu panas, elang mengurangi mempertahankan suhu tubuh dengan cara mengeluarkan keringat.
Burung elang memiliki penglihatan tajam dan kecepatan terbang
Elang memiliki penglihatan yang sangat tajam. Burung elang mampu melihat mangsa dari kejauhan, ketika sedang terbang sejauh 100 kaki dari udara. Penglihatan elang 8 kali lebih tajam daripada penglihatan manusia normal.
Burung elang mampu terbang dengan kecepatan mencapai 300 km/jam, terutama ketika akan memburu mangsanya. Elang juga dapat berpindah ke bagian benua lain ketika masa migrasi tiba.
Burung elang berkembang biak dengan bertelur
Cara berkembangbiak burung elang adalah dengan bertelur. Setelah bertelur, elang betina akan membuat sarang dan menyimpan telur-telurnya ini di tempat yang tinggi untuk menjaga anaknya hingga mampu untuk terbang sendiri.
Telur-telur elang mempunyai kontur yang cukup keras untuk melindungi anaknya dari serangan predator.
Burung elang adalah hewan monogami
Burung elang adalah hewan yang setia, karena pada umumnya hanya akan memiliki satu pasangan atau monogami.
Akan tetapi, pada saat pasangannya mati, maka elang akan mencari pasangan lainnya untuk kawin lagi.
Elang termasuk hewan yang sulit berkembangbiak
Burung elang termasuk ke dalam hewan yang sulit berkembang biak, karena hanya bertelur dalam waktu satu tahun sekali.
Untuk dapat menetaskan anaknya, elang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dierami, yaitu sekitar 40 hingga 50 hari. Telur yang di erami juga tidak banyak, hanya 2 hingga 3 butir setiap tahun. Selain yang tergesit, pronghorn juga termasuk pelari jarak jauh. Herbivor ini mampu menempuh perjalanan bermil-mil jauhnya dengan setengah kecepatan maksimumnya itu. Menakjubkan! POKER ONLINE.
Burung elang mempunyai paruh dan cakar kuat untuk berburu
Elang mempunyai paruh yang kuat untuk merobek dan memangsa buruannya. Desain ujung paruhnya yang runcing mempermudah elang membunuh mangsanya.
Bagian lain pada tubuh elang untuk berburu adalah cakar. Cakar elang juga tidak kalah tajam dengan paruhnya. Kuku-kuku elang mampu mencengkeram buruannya dengan erat, sehingga hewan tersebut tidak akan lepas.
Burung elang memiliki usia hidup cukup panjang
Elang memiliki usia hidup yang cukup panjang, yaitu sekitar 70 tahun. Ketika burung elang beranjak tua, aktifitas terbang di udara mulai berkurang.
Pada usia 40 tahun, elang akan mengalami kerontokan pada bulunya dan juga paruh yang semakin menukik ke bawah, hingga menyentuh dada. Kerontokan bulu ini menyebabkan sayap elang perlahan mulai sulit di gerakkan.
Burung elang bertransformasi untuk menghidari kematian
Burung elang dapat melakukan tranformasi untuk menghindari kematian, yaitu dengan berusaha terbang ke puncak gunung dan membuat sarang.
Pada puncak gunung tersebut, burung elang akan mulai bertransformasi selama 150 hari, dengan cara yang menyakitkan, di mulai dari mematukkan paruhnya hingga patah, untuk kemudian tumbuh lagi, mencabut cakar, dan bulu-bulunya. Sekitar lima bulan kemudian elang dapat terbang seperti semula.
Burung elang selalu mengonsumsi daging segar
Hewan-hewan predator pada umumnya gemar mengonsumsi daging bangkai, seperti burung gagak, singa, ular, dan komodo.
Hewan pemangsa bangkai tidak hanya berburu bangkai, tetapi juga menyimpan hasil buruan mereka dalam kondisi membusuk untuk kemudian di konsumsi kembali.
Akan tetapi, burung elang sama sekali tidak pernah mengkonsumsi bangkai. Elang selalu berburu hewan-hewan untuk dikonsumsi dalam kondisi segar
Burung elang senang berkawan dengan badai
Elang memiliki kebiasaan unik yang berbeda dengan hewan lainnya. Pada saat hewan lain menghindari terjangan badai, justru burung elang akan mencari badai tersebut.
Badai tentu memiliki hembusan angin yang lebih kencang, sehingga sangat sesuai dengan kesukaan elang, yaitu terbang tinggi bersama angin kencang.
Memanfaatkan hembusan angin untuk terbang lebih tinggi, juga dapat mengistirahatkan kepakkan sayapnya.
Induk elang melatih anaknnya terbang secara ekstrim
Induk elang melatih anak-anaknya dengan cara-cara yang cukup ekstrim. Faktanya induk elang melatih anak-anaknya untuk terbang bahkan sejak usia dua atau tiga bulan.
Induk elang akan sedikit demi sedikit melepas komponen sarang tempat anak-anaknya berlindung agar anak elang tidak merasa nyaman berada dalam sarang dan segera keluar sarang untuk belajar terbang.
Induk burung elang juga sengaja memberikan makan kepada anaknya dengan sedikit metode pancingan. Faktanya induk elang akan menggigit makanan pada paruhnya sambil terbang berkeliling di sekitar sarang untuk mendorong anak-anaknya sedikit bergerak keluar sarang. Fakta Menarik Mengenai Elang.
BACA JUGA : Hewan Dengan Kecepatan Tercepat