PELANGI99 LOUNGE Bersama Goethe-Institut Indonesien, Galeri Nasional Indonesia menjadi tuan rumah pameran “Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak”. Acara seni ini menjadi ajang untuk menghadirkan karya koleksi Galeri Nasional Indonesia yang di balut narasi dan menyorot hubungan interpersonal di antara para seniman. Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak
Pameran ini bagian dari Collection Entanglement and Embodied Histories, yang merupakan proyek dialog kuratorial jangka panjang. Di buat oleh Goethe-Institut, instansi ini bekerja sama dengan empat institusi di Thailand, Singapura, Jerman dan Indonesia. Antara lain; MAIIAM Contemporary Art Museum, Singapore Art Museum, Hamburger Bahnhof Museum dan Galeri Nasional Indonesia.
Pameran di adakan di setiap negara dengan menampilkan koleksi karya seni dari keempat institusi tersebut.
Setiap pameran memiliki narasi kuratorial yang berbeda dan Grace Samboh merupakan kurator Indonesia untuk pameran “Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak”.
Judul pameran “Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak”
ini terinspirasi dari salah satu karya yang di tampilkan, yaitu Paduan Suara yang Tidak Bisa Berkata Tidak (1997) oleh seniman S. Teddy D. Karya tersebut telah di produksi ulang untuk di tampikan dalam pameran.
Sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19, para pengunjung di wajibkan melakukan registrasi melalui galnas-id.com paling lambat enam jam sebelum kunjungan.
Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak