PELANGI99 LOUNGE >> Sinyal Aneh Venus dari Ledakan Gunung Berapi Sebuah studi baru menambah bukti yang menyebut Venus mungkin memiliki gunung berapi aktif. Jika temuan ini benar, akan membantu menjelaskan bagaimana gunung berapi berdampak pada evolusi planet dan kelayakannya untuk di huni.
Para ilmuwan telah lama mengetahui Venus di tutupi oleh beberapa gunung berapi. Namun tidak mungkin ilmuwan di Bumi mengetahui apakah gunung-gunung ini masih mengeluarkan lava karena atmosfer Venus yang tebal dan berkabut. POKER ONLINE
Dalam satu dekade ke depan, satu skuadron misi kecil yang mampu mendeteksi aktivitas vulkanik di permukaan akan melakukan perjalanan ke Venus.
Hal ini pun di nilai akan memiliki implikasi besar. Pasalnya, seperti Bumi, Venus pernah memiliki air seluas lautan, namun kini Venus adalah gurun gersang dengan atmosfer padat, asam, dan permukaan yang sangat panas.
Pengamatan Langsung
“Penjelasan utama untuk transformasi Venus adalah karena adanya letusan gunung berapi, yang menyebabkan perubahan iklim. Gunung berapi mati akan memberikan sejumlah petunjuk yang lebih mudah dipahami jika mengamati langsung,”
Ada sejumlah petunjuk mengenai adanya vulkanisme aktif di Venus, yakni konsentrasi tinggi sulfur dioksida di atmosfer Venus. Dengan begitu, ada kemungkinan gunung berapi masih aktif hingga saat ini.
Sementara itu, ahli vulkanologi planet di Lab Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins Lauren Joswiak mengatakan, Venus memiliki ukuran sama dengan Bumi. “Bumi tidak mati secara vulkanik, jadi mungkinkah Venus mati (gunung berapinya tidak aktif lagi)?” katanya.
Rangkaian studi baru pun memberikan bukti yang memperlihatkan jantung magmatik gunung Indunn Mons masih berdetak sampai sekarang. Pengorbir Venus Express milik Eropa yang mengitari planet Venus sejak 2006 hingga 2014 menemukan endapan aliran lava yang bersinar dalam tampilan infrared.
Tiga Misi ke Venus
Armosfer korosif Venus di anggap menutupi mineral vulkanik dan meredupkan cahaya infrarednya. Emisi panas ini di anggap mewakili lava yang meletus sekitar 250 ribu tahun lalu.
Selain itu, mineral vulkanik yang di tempa di bawah kondisi atmosfer Venus terdegradasi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, ilmuwan pun menduga, lava mungkin meletus dalam 1.000 tahun terakhir.
Menurut Jozwiak, misi ke Venus di masa depan, salah satunya Veritas oleh NASA, Davinci+, dan probe Envision milik Eropa mungkin bisa mengkonfirmasi kecurigaan tentang aktifnya gunung di Venus.
Sementara itu, kamera infrared Veritas juga akan membuat aliran lava baru yang masih memancarkan panas dan mudah di kenali.