BERITA UNIK

Gangguan Serius pada Paru-paru yang Berpotensi Fatal

8 Fakta ARDS, Gangguan Serius pada Paru-paru yang Berpotensi Fatal

Pelangi99 Lounge – Gangguan Serius pada Paru-paru yang Berpotensi Fatal, Acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau sindrom distres pernapasan akut atau gagal napas akut adalah kondisi paru-paru yang terjadi ketika cairan mengisi dan menumpuk di kantung udara paru-paru. Pelagni99 Online

Akibatnya, cairan tersebut menyebabkan paru-paru menjadi kekurangan oksigen dan akhirnya menyebabkan kurangnya suplai oksigen bagi organ-organ tubuh lainnya. Hal ini dapat berujung pada kegagalan organ.

ARDS umumnya terjadi pada orang yang sakit kritis atau sedang di rawat di rumah sakit. Kondisi ini juga bisa di sebabkan oleh cedera atau trauma yang parah. Gejalanya bisa terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengalami cedera dan infeksi yang memicunya. Gejala utamanya adalah sesak napas yang parah.

Banyak orang yang mengembangkan ARDS tidak dapat bertahan hidup, sementara beberapa orang lainnya ada juga yang selamat dan bisa sembuh total, dan ada pula pasien yang bisa mengalami kerusakan permanen pada paru-paru.

1. ARDS di sebabkan kebocoran cairan pada paru-paru

ARDS di sebabkan oleh cairan yang bocor dari pembuluh darah terkecil di paru-paru ke dalam kantung udara atau alveolus, tempat darah teroksigenasi. Cairan tersebut seharusnya tersimpan di dalam pembuluh dan terlindungi oleh membran pelindung. Akan tetapi, penyakit atau cedera parah tertentu dapat menyebabkan kerusakan membran pelindung, hingga selanjutnya menyebabkan kebocoran cairan.

Di lansir Mayo Clinic, beberapa penyebab yang mendasari terjadinya ARDS dapat meliputi:

  • Sepsis: ini merupakan penyebab paling umum dari ARDS. Sepsis merupakan infeksi aliran darah yang serius dan dapat cepat menyebar atau meluas.
  • Menghirup zat berbahaya: berbagai asap atau bahan kimia dalam konsentrasi tinggi dapat memicu ARDS, seperti halnya menghirup muntah atau kondisi tenggelam yang membuat banyak air terhirup.
  • Pneumonia berat: pneumonia parah dapat memengaruhi kelima lobus paru-paru.
  • Cedera kepala, dada, atau cedera berat lainnya: mengalami kecelakaan seperti jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor bisa secara langsung merusak paru-paru atau bagian otak yang mengontrol pernapasan.
  • COVID-19: orang yang mengalami infeksi COVID-19 parah juga bisa mengembangkan ARDS.

Selain itu, beberapa kondisi lain yang juga bisa memicu ARDS termasuk:

  • Radang paru-paru
  • Pendarahan yang membuat seseorang membutuhkan transfusi darah masif
  • Pankreatitis atau radang pankreas
  • Overdosis obat
  • Luka bakar
  • Reaksi terhadap obat-obatan

2. Gejala ARDS

8 Fakta ARDS, Gangguan Serius pada Paru-paru yang Berpotensi Fatal

Tanda atau gejala ARDS dapat muncul dalam beberapa jam, 1 hari, hingga 3 hari setelah mengalami cedera atau trauma. Seperti di sebutkan di laman Healthline, gejala umum ARDS dapat mencakup:

  • Sesak napas
  • Napas yang cepat
  • Kelelahan otot dan kelemahan umum
  • Tekanan darah rendah
  • Kulit atau kuku yang berubah warna
  • Batuk kering yang parah
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Denyut nadi yang cepat
  • Mengalami kebingungan mental atau delirium

3. Komplikasi yang terkait dengan ARDS

8 Fakta ARDS, Gangguan Serius pada Paru-paru yang Berpotensi Fatal

Pada umumnya, ARDS merupakan kondisi yang timbul sebagai komplikasi dari masalah medis lain. Namun, ARDS juga bisa menyebabkan masalah medis lainnya. Adapun beberapa komplikasi yang bisa timbul akibat ARDS di antaranya:

  • Penggumpalan darah: terlalu lama berbaring di rumah sakit dengan dukungan ventilator dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, terutama di vena kaki.
  • Pneumotoraks atau paru-paru yang kolaps: ini biasanya di sebabkan oleh tekanan dan volume udara dari ventilator yang dapat menyebabkan paru-paru menjadi kolaps.
  • Infeksi: penggunaan ventilator yang di masukkan ke tenggorokan dapat membuat kuman lebih mudah menginfeksi dan akhirnya makin memperburuk serta melukai paru-paru.
  • Fibrosis paru: jaringan parut dan penebalan jaringan di antara alveolus dapat terjadi dalam beberapa minggu setelah ARDS berkembang.

Makin majunya perkembangan pengobatan dan perawatan yang tersedia untuk ARDS membuat lebih pasien bisa selama dari kondisi yang berpotensi fatal ini. Meski begitu, banyak pula penyintas ARDS yang walaupun selamat, tetapi mengalami efek samping yang berpotensi serius dan bertahan lama, seperti:

  • Masalah pernapasan: dapat terjadi selama beberapa bulan atau dua tahun, bahkan bisa di alami selama sisa hidup penyintas.
  • Depresi: sebagian besar penyintas ARDS di laporkan mengalami masa depresi.
  • Masalah dengan memori dan kemampuan berpikir jernih: biasanya ini di sebabkan oleh obat penenang dan kadar oksigen yang rendah dalam darah. Pada beberapa kasus, masalah ini dapat berkurang seiring waktu, tetapi pada sebagian kasus lainnya masalah memori dan kemampuan berpikir dapat bersifat permanen.
  • Kelelahan dan kelemahan otot: ini biasanya terjadi karena penyintas di rawat di rumah sakit dan menggunakan ventilator dalam waktu lama.

4. Diagnosis ARDS

8 Fakta ARDS, Gangguan Serius pada Paru-paru yang Berpotensi Fatal

Beberapa tes dapat di lakukan untuk menegakkan diagnosis ARDS. Di lansir Medical News Today, tes yang dapat di lakukan adalah:

  • Tes darah: untuk menentukan kadar oksigen darah dan melihat apakah ada infeksi.
  • Tes oksimetri nadi: guna mendeteksi berapa banyak oksigen yang masuk ke dalam darah.
  • Sinar-X: di gunakan untuk melihat bagian paru-paru yang memiliki akumulasi cairan serta untuk melihat apakah jantung mengalami pembesaran.
  • CT scan: untuk memberikan informasi rinci tentang struktur jantung dan paru-paru.
  • Ekokardiogram: guna menguji kerja atau fungsi jantung.
  • Cairan dari paru-paru dapat di ekstraksi dan di uji: untuk mengidentifikasi adanya infeksi.

Sebetulnya tidak ada tes spesifik untuk mendiagnosis ARDS. Oleh karena itu, butuh pemeriksaan lengkap untuk mengidentifikasi ARDS dan kondisi lain yang mungkin terjadi, seperti gagal jantung kongestif dan pneumonia.

Beberapa tes di lakukan pada jantung karena beberapa tanda dan gejala yang terkait dengan ARDS bisa mirip dengan beberapa penyakit jantung.

5. Pengobatan ARDS

8 Fakta ARDS, Gangguan Serius pada Paru-paru yang Berpotensi Fatal

Menurut keterangan dari American Lung Association (ALA), tidak ada obat spesifik untuk menyembuhkan ARDS. Perawatan dan pengobatan bertujuan untuk mendukung pasien sementara menunggu paru-paru kembali sembuh, yakni dengan memberikan perawatan agar pasien mendapat oksigen yang cukup dalam darah. Ini penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah serta untuk mengatasi penyebab ARDS. 

Perawatan yang bisa diberikan antara lain:

  • Ventilator: semua pasien dengan ARDS butuh oksigen tambahan, sehingga mesin ventilator di butuhkan untuk membuka ruang udara yang telah tertutup dan membantu kerja pernapasan. Ventilator dapat di hubungkan ke pasien dengan masker atau bisa juga dengan tabung yang di masukkan ke tenggorokan.
  • Posisi tengkurap atau prone position: saat terapi oksigen dan ventilator berada pada tingkat tinggi, sementara oksigen darah pasien masih rendah, kadang pasien ARDS dapat di minta untuk tengkurap agar dapat memperoleh lebih banyak oksigen ke dalam darah. Ini di sebut dengan teknik proning, dan hal ini mungkin sulit di lakukan oleh beberapa pasien yang kondisinya terlalu lemah.
  • Sedasi dan obat-obatan untuk mencegah gerakan: obat penenang dapat di berikan untuk meredakan sesak napas dan mencegah agitasi. Obat tambahan seperti paralitik juga mungkin di butuhkan untuk membantu pasien melakukan penyesuaian dengan ventilator.
  • Manajemen cairan: pasien dengan ARDS mungkin perlu obat di uretik untuk meningkatkan intensitas buang air kecil. Harapannya adalah mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh untuk penumpukan cairan di paru-paru.
  • Extracorporeal membrane oxygenation atau oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO): ECMO merupakan perawatan yang mengambil darah keluar dari tubuh, kemudian memompanya melalui membran yang menambahkan oksigen, menghilangkan karbon dioksida, dan akhirnya mengembalikan lagi darah tersebut ke tubuh pasien. Perawatan ini berisiko tinggi serta memiliki berbagai potensi komplikasi, sehingga mungkin tidak cocok untuk setiap pasien dengan ARDS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *