Pelangi99 Lounge – Tanaman Tahongai Herbal Tinggi Antioksidan dari Kalimantan Timur, Tahongai (Kleinhovia hospita Linn.) adalah salah satu tumbuhan dari Indonesia yang bisa di gunakan sebagai jamu. Selain tumbuh di Indonesia, tahongai juga tumbuh di banyak negara tropis di Asia. Pelangi99 Online
Secara empiris, tahongai di gunakan sebagai pengobatan herbal untuk melindungi rambut dan kutu serta punya khasiat terhadap penyakit kuning, yaitu sebagai hepatoprotektor atau pelindung hati. Selain itu, ternyata, tumbuhan herbal satu ini punya beberapa khasiat lain, lo!
Nah, apa saja khasiat dan manfaat tumbuhan tahongai? Artikel berikut akan membahas beberapa khasiat, manfaat, dan fakta menarik dari tahongai. Simak, ya!
1. Tahongai memiliki berbagai nama di berbagai daerah
Tahongai tumbuh di berbagai negara tropis di benua Asia. Selain tumbuh di Indonesia, tahongai juga tumbuh di Myanmar, Thailand, Malaysia, Papua Nugini, India, dan Filipina. Dalam bahasa Inggris, tahongai d iebut dengan guest tree dan dalam bahasa Melayu, tahongai di sebut dengan katimahar atau kimau.
Di Indonesia sendiri, tahongai memiliki beberapa penyebutan yang berbeda, seperti katimoho, timoho, katimanga, timanga atau kayu tahun (Jawa); tangkele atau tangkolo (Sunda); katemaha (Madura); katimala (Bali); bintangar (Sulawesi Utara); ngededo atau ngaru (Maluku Utara); paliasa (Makassar); aju pali atau kauwasan (Bugis); dan di Kalimantan Timur di sebut dengan tahongai. Di Lombok Utara, tahongai di sebut berora dan di Sulawesi Tenggara di sebut tokulo.
2. Peranan tahongai sebagai obat tradisional
Tahongai sering di jadikan obat tradisional oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Di Papua Nugini, tahongai di gunakan untuk obat cuci mata dan menghilangkan kutu rambut. Masyarakat Sulawesi Selatan memanfaatkannya sebagai obat tradisional untuk hepatitis dan penyakit kuning.
Secara empiris, tahongai juga memiliki khasiat untuk mencegah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, membantu meredakan sakit kepala, diare, dan sakit perut karena asam lambung naik. Ini tertera dalam laporan berjudul “Tahongai (Kleinhovia hospita L.): Review Sebuah Tumbuhan Obat dari Kalimantan Timur” dalam Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia tahun 2016.
3. Ekstrak tahongai memiliki potensi antibakteri dan antioksidan
Suatu penelitian dalam Jurnal Endurance tahun 2018 menyatakan bahwa ekstrak dari daun tahongai dapat membunuh bakteri penyebab masalah perut seperti E. coli yang menyebabkan diare, dan Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid dan keracunan makanan.
Khasiat tersebut diduga karena di dalam daun tahongai terdapat senyawa flavonoid dan alkaloid yang berfungsi merusak dinding sel, sehingga menyebabkan kematian sel bakteri. Ada pula senyawa tanin yang dapat berperan dalam menghambat perkembangbiakan dari bakteri.
Menurut sebuah studi yang di terbitkan oleh The Japan Wood Research Society tahun 2011, ekstrak tahongai dapat menangkal radikal bebas karena efek antioksidannya. Senyawa yang di duga berperan sebagai antioksidan adalah kaempferol dan eleutherol.
Suatu penelitian yang di lakukan oleh Universitas Mulawarman, Samarinda yang di publikasikan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa ekstrak tahongai memiliki aktivitas antiperadangan atau antiinflamasi pada hewan uji yang mengalami peradangan.
Inflamasi merupakan respons terhadap kerusakan jaringan akibat rangsangan kimia, mekanis maupun infeksi oleh mikroorganisme.
4. Tahongai sebagai pelindung hati dan pencegah di abetes
Secara empiris, tahongai di gunakan sebagai pengobatan penyakit kuning atau gangguan lever di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut sebuah tinjauan ilmiah dari Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman yang terbit pada tahun 2016 menyatakan bahwa tahongai menunjukkan aktivitas hepatoprotektor pada sel hati yang mengalami kerusakan.
Hepatoprotektif adalah senyawa obat yang memiliki efek terapeutik untuk memulihkan, memelihara, dan mengobati kerusakan dari fungsi hati. Kandungan saponin, cardenolin, bufadienolide, dan antrakuinon yang ada dalam tahongai di duga berperan dalam aktivitas hepatoprotektif ini.
Masih menurut tinjauan ilmiah tersebut, ekstrak daun tahongai dapat berfungsi sebagai pencegah di abetes. Efek penurunan gula darah tergantung pada dosis yang di berikan. Jika dosis yang di konsumsi mencapai dosis optimalnya, maka dapat menurunkan kadar gula darah.
Efek penurunan gula darah ini di duga karena adanya kandungan triterpenoid pada ekstrak daun tahongai, kandungan tersebut dapat memfasilitasi gula untuk masuk ke dalam sel sehingga di ubah menjadi energi dan tidak beredar di darah secara berlebih.
5. Tahongai bisa di konsumsi dalam bentuk suplemen, teh, maupun gel
Tahongai tersedia dalam bentuk suplemen kesehatan, ada juga yang berbentuk teh, dan ada suatu penelitian yang mengembangkan tahongai dalam bentuk gel.
Terdapat uji klinis yang di lakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang dan RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, mengenai pemberian suplemen kesehatan yang terbuat dari berbagai ekstrak tanaman yang berkhasiat sebagai hepatoprotektor, yang mana salah satunya adalah tahongai, terhadap pasien hepatitis.
Uji klinis yang di terbitkan dalam Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Di gestive Endoscopy tahun 2014 ini menyatakan bahwa suplementasi tersebut dapat menurunkan kadar suatu enzim dalam hati, yaitu alanine transaminase (ALT) dan aspartate transaminase (AST) pada pasien hepatitis setelah 7 hari pemberian suplemen bahan alam tersebut. Pada orang dengan gangguan hati, AST dan ALT memiliki kadar di atas normal.
Selain dalam bentuk suplemen, tahongai juga hadir dalam bentuk teh yang di kembangkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Hassanudin, Makassar, dan memiliki khasiat sebagai pelindung hati juga.
Terdapat juga penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo, Kendari, mengenai gel dari ekstrak daun tahongai. Gel tersebut menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik.
Itulah beberapa manfaat sehat dari tahongai. Secara empiris, tahongai memiliki khasiat untuk melindungi hati. Namun, seiring berkembangnya penelitian dan pengetahuan, banyak yang mengungkap khasiat tahongai lainnya. Wah, Indonesia kaya akan tumbuhan herbal yang bisa di kembangkan untuk pengobatan, ya!