Pelangi99 Lounge – Pengobatan Berbahaya yang Banyak Di gunakan di Abad ke-20, Kemajuan zaman menyebabkan teknik pengobatan turut mengalami perkembangan pesat. Meskipun begitu, kenyataannya hal tersebut tidak lantas membuat pengobatan yang di temukan di era modern sudah pasti terbukti manjur. Ada pula metode-metode pengobatan yang di temukan di abad ke-20, namun tidak lagi di gunakan di masa kini karena terbukti malah membawa efek berbahaya bagi tubuh. Berikut ini adalah contoh dari metode pengobatan dan kesehatan di abad ke-20 yang kini sudah di tinggalkan. Pelangi99 Online
Air Minum Radioaktif
Di masa kini, manusia bakal menghindari benda-benda yang mengandung muatan radioaktif karena zat radioaktif bisa memicu timbulnya gangguan-gangguan kesehatan yang berbahaya semisal kanker. Namun kurang lebih seabad sebelumnya, kondisinya berbeda karena radioaktif pada masa itu justru di anggap sebagai zat yang tidak berbahaya dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit.
Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat akhirnya sadar akan bahaya dari zat radioaktif jika sampai masuk ke dalam tubuh. Eben Beyers menjadi contoh hidup mengenai bahaya dari mengkonsumsi zat radioaktif. Sejak permulaan tahun 1900-an, pria yang berprofesi sebagai konglomerat baja tersebut secara teratur mengkonsumsi air radioaktif setelah menerima saran dari dokternya. Sebagai akibatnya, memasuki tahun 1930 Beyers menderita aneka macam kanker. Tulangnya juga mengalami perapuhan sehingga sebagian rahangnya hancur dan tulang tengkoraknya berlubang.
Saat Byers akhirnya meninggal dengan kondisi yang demikian mengenaskan, publik akhirnya sadar akan bahaya zat radioaktif. Sejak itulah, air radioaktif tidak lagi di produksi. Lembaga perlindungan lingkungan setempat juga melakukan aneka prosedur untuk menjauhkan masyarakat dari zat-zat radioaktif.
Obat Bius untuk Bayi
Memiliki bayi merupakan dambaan bagi setiap keluarga. Namun merawat bayi sendiri merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus membuat frustrasi. Pasalnya tidak jarang bayi menangis dan bertingkah laku rewel di saat orang tuanya sedang sibuk melakukan pekerjaan lain.
Untuk mereka yang tinggal pada akhir abad ke-19 hingga permulaan abad ke-20, sirup penenang adalah solusinya. Apa yang di sebut sebagai sirup penenang ini sendiri aslinya adalah minuman yang di campur dengan obat bius morfin dan di larutkan dalam alkohol. Selain untuk menenangkan bayi yang rewel, minuman ini juga di klaim bisa di gunakan untuk mengobati di are, sakit gigi, dan penyakit ringan lainnya.
Karena minuman ini terbukti efektif, minuman ini sempat banyak di minati oleh kalangan ibu-ibu. Namun seiring berjalannya waktu, dampak negatif dari sirup ini akhirnya mulai nampak. Banyak bayi yang meninggal setelah terlalu sering mengkonsumsi sirup ini. Sahabat anehdidunia.com sementara dalam kasus lain, banyak akan kecil yang menderita ketergantungan akan sirup ini. Akibat dampak-dampak negatif tersebut, sirup ini pun sejak tahun 1930-an di tarik dari peredaran.
Merokok untuk Kesehatan
Sudah tidak terhitung banyaknya artikel dan laporan yang membahas mengenai bahaya dari merokok. Meskipun merokok dalam jangka panjang terbukti bisa menimbulkan aneka penyakit semisal kanker paru-paru, nyatanya tetap banyak orang yang merokok hingga sekarang. Pasalnya merokok di wanggap bisa membantu memberikan rasa nikmat dan tenang bagi penggunanya.
Kalau kita mundur hingga ke permulaan abad ke-20, alasan lain kenapa rokok banyak di konsumsi adalah karena rokok justru di anggap bisa membawa dampak positif bagi penggunanya. Menurut keyakinan pada masa itu, menghisap asap rokok bisa menyembuhkan asma dan aneka gangguan pernapasan.
Dengan bermodalkan keyakinan tersebut, perusahaan-perusahaan rokok di masa itu kerap memasang iklan yang menampilkan dokter beserta tulisan mengenai dampak positif rokok bagi kesehatan. Perusahaan rokok Lucky Strike bahkan sempat mempromosikan rokok sebagai cara untuk melindungi tenggorokan dari batuk-batuk dan radang.
Pandangan positif kalangan medis terhadap rokok tidak lagi berlanjut setelah pada tahun 1953, tiga orang ilmuwan yang bernama Wynder, Graham, dan Croninger merilis hasil penelitian mereka. Berdasarkan penelitian tersebut, merokok terbukti bisa menimbulkan kanker bagi penggunanya.
Begitu laporan tersebut di rilis, kalangan dokter beramai-ramai menghentikan kebiasaannya merokok. Kalangan awam juga mulai banyak yang berhenti mengkonsumsi rokok. Meskipun begitu, masih tetap banyak yang merokok hingga sekarang. Untuk mengatasinya, sekarang iklan rokok di haruskan mencantumkan dampak negatif rokok bagi kesehatan.
Diet Memakai Narkoba
Shabu atau metamfetamin di masa kini di kategorikan sebagai obat terlarang. Namun di Amerika Serikat pada tahun 1950-an, obat ini justru banyak di gunakan sebagai campuran dalam obat diet seperti Obetrol, Dexamyl, dan Eskatrol.
Pada masa itu, bubuk amfetamin yang salah satunya mencakup metamfetamin merupakan komponen yang banyak di gunakan dalam obat-obatan. Sahabat Pelangi99 dari sekian banyak produk kesehatan yang menggunakan amfetamin dalam campurannya, sebanyak 33 persen di antaranya di gunakan sebagai obat penurun berat badan.
Kaum perempuan menjadi konsumen utama obat penurun berat badan berbahan amfetamin dengan jumlah mencapai 85 persen. Namun seiring dengan kian banyaknya khalayak yang mengkonsumsi obat berbahan amfetamin, dampak negatif dari obat ini pun mulai terungkap.
Pengobatan Berbahaya yang Banyak, Jika obatnya di konsumsi dalam jangka panjang, maka konsumennya akan mengalami ketergantungan. Lambat laun, obat ini pun mulai di salahgunakan sebagai obat terlarang. Melihat hal tersebut, sejak tahun 1970-an pemerintah AS menetapkan kalau amfetamin tidak boleh lagi di produksi secara bebas. Pasca keluarnya kebijakan tersebut, para produsen obat diet mulai mengeluarkan versi baru yang tidak lagi menggunakan amfetamin dalam produknya.