Uncategorized

Tengkorak Manusia Prasejarah Ini Ditemukan Dengan Lubang Bekas Operasi

Pelangi99 Lounge – Tengkorak Manusia Prasejarah Ini Ditemukan Dengan Lubang Bekas Operasi, Operasi pembedahan yang di lakukan dengan cara melubangi tubuh pasiennya bukan hanya di kenal di era modern seperti sekarang. Ribuan tahun yang lalu, para pendahulu kita ternyata sudah mengenal praktik serupa. Di temukannya fosil-fosil tengkorak yang berlubang menjadi bukti adanya praktik tersebut. Pelangi99 Online

Di kalangan para ahli sendiri, praktik melubangi tengkorak tersebut di kenal dengan istilah trepanasi. Praktik ini di lakukan dengan cara membuat lubang di kepala memakai teknik pemboran, pemotongan, atau bahkan pencungkilan sebagian lempeng tulang. Hingga sekarang, para arkeolog dari berbagai belahan dunia sudah menemukan ribuan tengkorak dari masa prasejarah yang menunjukkan tanda-tanda bekas trepanasi.

Penemuan Banyak Tengkorak

Tengkorak Manusia Prasejarah Ini

Kendati sudah banyak tengkorak yang di temukan, para ahli masih belum sepakat apa alasan manusia pada masa itu melakukan trepanasi. Trepanasi tradisional sendiri masih sempat di praktikkan di Afrika dan kepulauan Pasifik hingga permulaan abad ke-20. Sahabat anehdidunia.com alasan mereka melakukannya tidak berbeda dengan alasan para dokter melakukan pembedahan di kepala: untuk keperluan pengobatan.

Jika trepanasi di masa modern di lakukan atas alasan kesehatan, lantas apakah trepanasi yang di lakukan ribuan tahun yang lampau juga memiliki alasan serupa? Sejumlah ilmuwan menduga kalau memang itulah alasannya. Dasarnya adalah banyak dari fosil-fosil tengkorak bekas trepanasi yang menunjukkan adanya tanda-tanda penyakit dan cedera pada fosilnya.

Pendapat tersebut di tunjang oleh temuan kalau lubang bekas trepanasi seringkali di temukan berada di lokasi yang sama dengan lokasi penyakitnya. Namun selain untuk keperluan pengobatan, para ahli juga menduga kalau trepanasi di lakukan untuk alasan ritual.

Trepanasi di ketahui sudah di lakukan sekurang-kurangnya sejak 7.000 tahun lalu. Bangsa-bangsa yang di ketahui melakukan praktik ini tersebar mulai dari Yunani, Amerika, Asia Timur, hingga kepulauan Pasifik.

Seiring berjalannya waktu, masing-masing bangsa dan kebudayaan kemudian mengembangkan teknik trepanasinya masing-masing. Praktik trepanasi beramai-ramai di tinggalkan sejak Abad Pertengahan. Namun praktik yang bersangkutan di ketahui masih berjalan di Afrika dan Polinesia (gugus kepulauan di Samudera Pasifik) hingga tahun 1900-an.

Debat Trepanasi

Tengkorak Manusia Prasejarah Ini

Sejak hasil penelitian perdana mengenai trepanasi di rilis di abad ke-19, para ilmuwan masih berdebat apakah trepanasi di lakukan murni atas alasan kesehatan semata, atau ada faktor kepercayaan di baliknya. Pasalnya ada beberapa tengkorak dengan lubang hasil trepanasi yang tidak menunjukkan tanda-tanda kalau pemiliknya pernah memiliki penyakit di kepala.

Fosil tengkorak hasil trepanasi macam itu pernah di temukan di Rusia. Berawal pada tahun 1997, regu arkeolog melakukan penggalian makam prasejarah di dekat kota Rostov-on-Don yang terletak di Rusia selatan dan berada tidak jauh dari pesisir utara Laut Hitam.

Saat tempat tersebut di bongkar, arkeolog menemukan tulang belulang yang berasal dari 35 manusia dan di kuburkan dalam 20 liang kubur berbeda. Sahabat Pelangi99 dengan melihat metode penguburannya, pemakaman prasejarah ini di perkirakan berasal dari abad ke-50 hingga 30 SM.

Lubang yang di temukan pada masing-masing tengkorak memiliki di ameter beberapa sentimeter dengan bekas potongan yang rapi di tepiannya. Tengkorak milik pria dewasa yang satu lagi juga menunjukkan cekungan seperti bekas di tusuk memakai alat, namun bekasnya tidak sampai meninggalkan lubang. Hanya tengkorak sang bayi yang berada dalam kondisi tak tersentuh.

Apa yang membedakan tengkorak berlubang ini jika di bandingkan tengkorak hasil trepanasi yang lain adalah lokasinya yang tidak biasa. Tengkorak yang di temukan di Rusia ini lubangnya terletak di obelion, bagian tengkorak yang lokasinya ada di ubun-ubun belakang.

Lubang Oprasinya Berada Di Obelion

Tengkorak Manusia Prasejarah Ini

Temuan ini langsung mengundang rasa penasaran dari Elena Bantieva, pakar antropologi Universitas Federal Selatan di Rostov-on-Don, Rusia. Pasalnya dari sekian banyak tengkorak hasil trepanasi yang sudah di temukan di seluruh dunia, hanya kurang dari 1 persen yang lokasi lubangnya berada di obelion. Bukan hanya itu, praktik trepanasi juga bukan merupakan praktik yang umum di lakukan oleh manusia prasejarah Rusia.

Ada alasan tersendiri mengapa di masa lampau, trepanasi di bagian obelion amat jarang di lakukan. Trepanasi yang di lakukan di obelion memiliki resiko yang amat tinggi. Obelion berada tepat di atas superior sagittal sinus, bagian di mana darah yang mengaliri otak berkumpul sebelum kemudian menuju pembuluh utama yang meninggalkan otak. Sahabat Pelangi99 jika bagian ini sampai di buka, orang yang bersangkutan bisa mengalami pendarahan hebat atau bahkan meninggal.

Tengkorak-tengkorak yang menjalani trepanasi di obelion juga tidak menunjukkan adanya gejala sakit atau cedera. Jadi sudah jelas kalau trepanasi tersebut di lakukan bukan karena faktor kesehatan. Batieva sendiri sempat melakukan penelusuran terhadap arsip-arsip arkeologi Rusia yang tidak di rilis ke publik.

Tengkorak Manusia Prasejarah Ini, Dua di antara tengkorak-tengkorak tersebut di temukan pada tahun 1980 dan 1992, di mana lokasi penemuan keduanya sama-sama berjarak hanya sekitar 50 km dari Rostov-on-Don. Sementara empat lainnya di temukan pada tahun 2011 saat tim arkeolog internasional tengah meneliti 137 kerangka manusia prasejarah yang di temukan di sebelah selatan Rostov-on-Don.

Trepanasi

Tengkorak Manusia Prasejarah Ini

Sudah di jelaskan sebelumnya kalau trepanasi amat jarang di lakukan di obelion karena resiko kematiannya yang tinggi. Kenyataannya adalah saat Bateiva dan para koleganya memeriksa 12 fosil tengkorak tadi, ternyata sebanyak 8 di antara mereka berhasil bertahan hidup cukup lama usai menjalani trepanasi.

Bateiva dan rekan-rekannya mendasarkan pendapatnya dari kondisi lubang tengkorak itu sendiri. Tengkorak yang pemiliknya sukses bertahan hidup akan menunjukkan ciri berupa adanya regenerasi tulang di sekeliling bagian yang berlubang.

Lantas pertanyaannya kemudian adalah jika memang benar mereka melakukan trepanasi untuk keperluan ritual, ritual macam apakah yang sedang mereka jalani? Mengapa mereka berani melakukan trepanasi macam ini jika taruhannya adalah nyawa?

Tengkorak Manusia Prasejarah Ini, Maria Mednikova – pakar trepanasi Rusia dari Akademi Sains Moskow – berpendapat kalau mungkin trepanasi berbahaya ini di lakukan karena adanya kepercayaan bahwa mereka yang menjalaninya akan mengalami “transformasi” dalam sudut pandang mereka. Dengan melakukan trepanasi obelion, mereka percaya bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa di lakukan oleh orang biasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *