Pelangi99 Lounge – Fakta Mencengangkan Bajak Laut Somalia Yang Terkenal Bengis, Di masa lalu, kita mengenal Laut Karibia sebagai sarangnya bajak laut. Kalau di masa kini, reputasi tersebut di sandang oleh Somalia. Saking menakutkannya reputasi yang di miliki oleh bajak laut Somalia, kawasan perairan tersebut kini berada di bawah pengawasan ketat kapal-kapal perang dari berbagai negara. Pelangi99 Online
Berkat patroli tersebut, aktivitas pembajakan oleh perompak Somalia kini sudah jarang terdengar. Namun saat mereka masih aktif beroperasi, mereka senantiasa menjadi momok bagi para awak kapal yang harus menempuh rute melintasi perairan Somalia. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik mengenai bajak laut Somalia.
Bajak Laut Somalia Awalnya Muncul untuk Melindungi Perairan Somalia
Bajak laut Somalia memiliki riwayat pembentukan yang panjang. Menyusul tumbangnya rezim Siad Barre pada tahun 1991, Somalia langsung di landa kekacauan domestik berskala nasional. Kacaunya kondisi domestik Somalia lantas berdampak pada lumpuhnya aktivitas penegakan hukum di Somalia, termasuk di lautan.
Masalah bagi nelayan asli Somalia belum berhenti sampai di sana. Kapal-kapal asing yang lain kerap membuang limbah berbahaya semisal limbah radioaktif di perairan Somalia. Ketika limbah tersebut terbawa arus hingga ke tepi pantai, warga di tepi pantai pun mulai banyak yang jatuh sakit.
Merasa geram dengan hal-hal tersebut, para nelayan Somalia akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri. Mereka beramai-ramai membentuk kelompok bersenjata sendiri untuk melindungi perairan Somalia.
Saat beroperasi, kelompok nelayan Somalia akan menyandera kapal-kapal asing yang melakukan aktivitas ilegal di perairan Somalia dan memaksa pemiliknya membayar tebusan. Namun seiring berjalannya waktu, para nelayan ini mulai ikut mengincar kapal-kapal asing yang hanya sekedar melintas di perairan Somalia. Kian menggiurkannya aktivitas pembajakan lantas turut menarik minat warga miskin Somalia yang lain untuk menyandera kapal-kapal asing.
Ironisnya, kendati bajak laut Somalia pada awalnya muncul untuk melindungi zona perikanan Somalia, sejak tahun 2012 mereka malah menjadi pelindung untuk nelayan-nelayan asing yang beroperasi di perairan Somalia. Praktik ini sendiri muncul sebagai dampak dari kian banyaknya kapal komersial yang di lengkapi dengan persenjataan setiap kali melintasi perairain Somalia.
Para nelayan asing yang beroperasi di perairan Somalia membayar uang perlindungan kepada bajak laut setempat. Sebagai gantinya, bajak laut tersebut akan membiarkan nelayan asing tadi menangkap ikan di lepas pantai Somalia. Bahkan nelayan Somalia yang ingin menangkap ikan di perairan yang sama bakal di halau dan di ancam oleh bajak laut Somalia
Bajak Laut Somalia Menyandera Kapal untuk Uang Tebusan
Di masa lampau, saat suatu kapal melakukan pembajakan, maka tujuannya adalah untuk merampas barang-barang berharga yang ada di kapal korban. Namun bajak laut Somalia memiliki tujuan yang berbeda saat melakukan pembajakan. Saat mereka menyandera kapal, mereka melakukannya supaya perusahaan pemilik kapalnya membayar uang tebusan.
Saat hendak melakukan pembajakan, para perompak akan membentuk 2 tim yang masing-masingnya beranggotakan 12 personil. Tim pertama bertugas mencari kapal sasaran dan kemudian membajaknya dengan memanfaatkan gelapnya malam. Personil bajak laut pertama yang berhasil naik ke kapal sasaran akan mendapatkan bonus.
Saat kapal yang di sandera akhirnya tiba di pantai, tim pertama akan pergi meninggalkan kapal dan menyerahkan urusan penjagaan kapal kepada tim yang kedua. Sahabat Pelang99 di tempat lain, juru runding akan menghubungi perusahaan pemilik kapal untuk menjelaskan kalau kapal mereka sedang di sandera. Perusahaan kapal kemudian akan meminta bantuan pada perusahaan asuransi dan juru runding versi mereka untuk bernegosiasi dengan perwakilan bajak laut.
Jika perwakilan pemilik kapal setuju untuk membayar tebusan, ia kemudian akan meminta bantuan jasa keamanan swasta untuk mengantar uang tebusannya. Setelah menerima uang tebusan, bajak laut akan memeriksa uangnya terlebih dahulu untuk memastikan keasliannya. Baru sesudah itu kapal laut beserta seluruh penumpangnya di biarkan pergi oleh bajak laut.
Bajak Laut Somalia Punya Struktur yang Rumit
Kendati cara kerja bajak laut Somalia terbilang sederhana, mereka sebenarnya beroperasi dalam struktur yang rumit. Melakukan pembajakan membutuhkan perlengkapan yang tidak murah. Oleh karena itulah, kelompok-kelompok bajak laut Somalia membuka semacam kegiatan penjualan “saham”.
Jika ada orang kaya Somalia yang berminat, ia akan membeli saham dari kelompok bajak laut tertentu dengan iming-iming bakal mendapatkan jatah keuntungan besar dari hasil pembajakan.
Fakta Mencengangkan Bajak Laut Somalia, Saat kelompok bajak laut Somalia berhasil mendapatkan uang tebusan dari pemilik kapal yang jumlahnya bisa mencapai jutaan dollar, sebagian besar uang hasil tebusan tersebut bakal di bagi-bagi di antara pemilik saham. Sebagian uang tebusan hasil pembajakan juga bakal di berikan kepada warga lokal untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas umum semisal sekolah dan rumah sakit.
Bajak Laut Somalia Pernah Membajak Kapal Perang
Oleh karena itu, mereka pada dasarnya sama sekali bukanlah tandingan kapal militer yang bersenjatan lengkap. Jika ada kapal komersial yang di kawal oleh kapal militer, bajak laut Somalia normalnya tidak akan berani mengusik kapal tersebut.
Namun dalam kasus tertentu, bajak laut Somalia di ketahui juga pernah mencoba membajak kapal militer karena salah mengira kapal tersebut sebagai kapal kargo biasa. Kasus salah bajak tersebut bisa terjadi utamanya karena bajak laut Somalia biasanya melakukan pembajakan pada malam hari.
Pada bulan April 2010 contohnya, kapal perompak Somalia mencoba membajak kapal USS Ashland karena mengiranya sebagai kapal kargo. Awalnya bajak laut Somalia menembaki kapal tersebut sambil mendekat.
Namun tanpa mereka sangka, kapal tersebut langsung menembak balik dengan meriam yang berkaliber lebih besar. Akibatnya, satu orang tewas akibat serangan tersebut. Sahabat anehdidunia.com sadar kalau mereka sudah melakukan kesalahan, para bajak laut yang masih hidup beramai-ramai menyerah.
Kasus serupa juga pernah terjadi pada tahun 2009. Saat itu, sejumlah bajak laut Somalia mencoba menaiki kapal militer Perancis yang bernama La Somme. Saat mereka menyadari kesalahannya, para bajak laut tersebut mencoba melarikan diri dengan kapal kecil mereka. Namun kapal La Somme dengan sigap berhasil menyusul mereka sehingga kawanan bajak laut tersebut terpaksa menyerah.