Pelangi99 Lounge – Obat Berbahan Baku Bagian Tubuh Manusia, Sejak dulu, manusia selalu terobsesi untuk menjaga supaya di rinya tidak jatuh sakit. Namun sebagai akibat dari masih terbatasnya teknologi dan pengetahuan, tidak jarang obat-obatan yang di gunakan pada masa lampau menggunakan bahan-bahan yang terkesan menakutkan bagi kita yang hidup di masa sekarang, misalnya dengan menggunakan bagian tubuh manusia. Berikut ini adalah 5 contoh obat berbahan manusia yang sempat marak di gunakan di Eropa pada masa lampau. Pelangi99 Online
Darah
Bicara soal olah raga Romawi Kuno, maka gladiator bakal menjadi nama yang muncul di benak banyak orang. Dalam olah raga ini, kematian salah satu peserta gladiator menjadi pemandangan yang amat lazim di jumpai.
Saat seorang gladiator tewas, darahnya akan di ambil dan di jual sebagai obat karena mereka yang meminum darah mendiang gladiator di percaya bakal ikut memperoleh keberanian dan kekuatan dari sang gladiator. Meminum darah langsung dari luka sang gladiator juga di percaya bisa menyembuhkan penyakit epilepsi.
Selain darah, orang juga memakan organ hati gladiator karena bagian tubuh tersebut di yakini bisa memberikan khasiat serupa. Sahabat anehdidunia.com ketika praktik gladiator pada akhirnya di larang, praktik meminum darah manusia sebagai metode pengobatan tidak lantas berhenti karena kini orang-orang mencari darah dari korban hukuman mati.
Bukan hanya darah dari rakyat biasa korban hukuman mati yang ramai di cari. Darah dari golongan raja korban eksekusi mati juga di minati oleh banyak orang. Pada tahun 1649 misalnya, raja Inggris Charles I di hukum penggal atas tuduhan pengkhianatan. Setelah ia tewas, massa di lokasi eksekusi beramai-ramai mencelupkan tangannya pada darah Charles karena darahnya di percaya bisa menyembuhkan penyakit amandel.
Lemak
Pada abad ke-17 hingga 18, lemak manusia merupakan komoditas yang ramai di perdagangkan oleh kalangan algojo hukuman mati. Di Paris contohnya, setiap kali hukuman mati di laksanakan, warga akan berkerumun di sekitar lokasi sambil membawa guci untuk menampung lemak yang di ambil dari tubuh korban hukuman mati.
Hadir secara langsung di lokasi eksekusi juga membantu meyakinkan publik kalau lemak yang di dapatnya memang benar-benar berasal dari manusia, bukan dari hewan. Menurut pandangan orang-orang pada masa itu, lemak manusia di percaya bisa mengobati radang sendi, asam urat, dan kanker payudara.
Campuran itu sendiri aslinya memiliki dampak berbahaya bagi manusia karena beracun. Saatu Ratu Elizabeth akhirnya meninggal pada tahun 1603, kematiannya di duga terjadi akibat meningkatnya kadar senyawa beracun dalam darahnya.
Lumut Tengkorak
Lumut adalah tanaman yang lazim di jumpai di bebatuan. Normalnya lumut di anggap sebagai tanaman yang tidak berguna bagi manusia. Namun pada masa lampau di Eropa, lumut justru banyak di cari oleh manusia. Bukan sembarang lumut, melainkan lumut yang tumbuh pada tulang tengkorak manusia.
Usnea banyak di konsumsi oleh manusia sepanjang abad ke-17 hingga 18. Biasanya usnea di jual saat sudah berwujud bubuk. Saat seseorang mengalami mimisan atau masalah menstruasi, maka ia akan menggunakan bubuk ini pada bagian tubuh yang mengeluarkan darah. Obat berbahan usnea juga di gunakan untuk mengobati penyakit lain semisal epilepsi.
Obat Berbahan Baku Bagian, Pakar kesehatan Sir Francis Bacon juga sempat mengusulkan supaya senjata yang di gunakan untuk melukai orang lain di olesi dengan usnea. Ia meyakini bahwa dengan melakukan hal tersebut, luka yang di timbulkan oleh senjata tadi akan sembuh dengan sendirinya.