Pelangi99 Lounge – Kasus Benda Dikira Narkoba, Di seluruh dunia, polisi menghabiskan begitu banyak waktu dan sumber daya untuk membasmi peredaran narkoba di daerah operasinya masing-masing. Sayangnya dalam upaya pembasmian tersebut, tidak jarang polisi melakukan kesalahan dan kemudian malah menangkap orang-orang yang sebenarnya tidak membawa narkoba sama sekali. Berikut ini adalah 5 contoh benda yang sempat di kelirukan oleh polisi sebagai narkoba. Pelangi99 Online
Gulali
Gulali atau permen kapas adalah sebutan untuk makanan manis yang bentuknya mirip kapas. Bagi mereka yang hobi berkunjung ke taman ria atau pekan raya, gulali adalah makanan yang asing karena makanan ini kerap di jajakan di tempat-tempat tersebut. Selain rasanya yang manis, bentuk gulali yang unik dan berwarna warni menjadi penyebab kenapa makanan ini banyak di gemari.
Namun bagi Dasha Fincher, gulali justru menjadi penyebab ia harus berurusan dengan pihak berwajib. Semuanya bermula ketika pada tahun 2016, Dasha sedang mengendarai mobilnya seorang diri. Tiba-tiba, ia di cegat oleh polisi yang ingin memeriksa mobilnya.
Dasha yang merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa menurut saja ketika polisi menggeledah mobilnya. Saat itulah, polisi menemukan tas yang berisi benda berwarna kebiruan. Ketika polisi memeriksa benda tersebut dengan alat uji yang mereka bawa, polisi menyimpulkan kalau benda tersebut adalah narkoba tipe metamphetamine.
Dasha yang mendengar klaim polisi tersebut terkejut bukan main karena benda yang di periksa tersebut adalah gulali. Namun Dasha hanya bisa pasrah saat dirinya di bawa ke kantor polisi.
Dasha sempat menghabiskan waktu selama beberapa hari di balik jeruji besi. Setelah gulali tadi di periksa ulang di lab, polisi akhirnya mengakui kalau benda tersebut bukanlah narkoba. Dasha pun kemudian di keluarkan dari penjara. Namun Dasha menolak memaafkan polisi begitu saja. Ia mengajukan gugatan hukum kepada polisi karena sudah memenjarakannya atas kesalahan yang tidak ia lakukan.
Vitamin
Vitamin merupakan komponen yang banyak di konsumsi oleh orang-orang di berbagai belahan dunia. Pasalnya dengan mengkonsumsi vitamin tertentu secara teratur, maka kesehatan seseorang akan menjadi lebih terjaga. Saat seseorang jatuh sakit, dokter kerap menganjurkan pasiennya untuk mengkonsumsi vitamin bersama dengan obat-obatan lainnya.
Meskipun vitamin di yakini membawa banyak manfaat bagi tubuh penggunanya, vitamin nyaris saja membuat Joseph Ray Burrell menjadi pesakitan yang harus menginap di hotel prodeo.
Joseph pada awalnya harus berurusan dengan polisi ketika ia mengendarai mobil pada malam hari tanpa menyalakan lampu. Saat polisi menggeledah mobilnya, polisi menemukan setengah ons serpihan tablet. Pemeriksaan pada serpihan tersebut menemukan kalau serpihan tersebut positif sebagai narkoba jenis metamphetamine.
Joseph sendiri memang memiliki rekam jejak pernah menggunakan narkoba di masa lalu. Namun sekarang Joseph sudah tidak lagi menggunakan narkoba dan justru sedang menjalani terapi supaya di rinya lepas dari efek mengkonsumsi narkoba.
Joseph lantas di bebaskan oleh polisi setelah ia membayar uang jaminan sebesar 250.000 dollar. Ia sendiri pada akhirnya terbukti memang tidak sedang membawa narkoba karena apa yang di sebut sebagai narkoba tersebut aslinya adalah vitamin untuk mengobati sakit bahu yang di derita oleh Joseph.
Permen Mint
Permen mint adalah permen yang memberikan sensasi dingin dan wangi pada mulut pemakainya. Oleh karena itulah, permen mint pun banyak di konsumsi sebagai metode alternatif untuk membuat mulut seseorang senantiasa berbau harum.
Bagi Ed McFadden, aroma khas yang di timbulkan oleh permen mint justru menjadi alasan kenapa ia harus mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Semuanya bermula ketika pada bulan November 2018, polisi menggeledah truk milik Ed yang sebelumnya baru saja di gunakan oleh sahabatnya.
Polisi beralasan mereka melakukan penggeledahan karena mereka mencium aroma aneh dari dalam truk. Ed menuruti saja keinginan polisi karena ia merasa truk tersebut tidak pernah di gunakan untuk melakukan hal-hal aneh.
Polisi kemudian menemukan benda mencurigakan dalam truk Ed. Saat benda tersebut di periksa memakai alat uji, polisi menyimpulkan kalau benda tersebut adalah narkoba jenis kokain. Ed bersikeras kalau benda tersebut bukanlah kokain, namun polisi menegaskan kalau alat uji menunjukkan kalau benda tersebut memang bukan kokain.
Ed pun harus mendekam di dalam penjara selama 2 hari sebelum kemudian di bebaskan dengan jaminan. Saat Ed memeriksa truknya untuk mencari tahu kenapa ada benda kokain di dalam truknya, Ed menemukan sisa-sisa bungkus permen mint.
Ed pun lantas menyimpulkan kalau benda mirip kokain tersebut adalah permen mint yang mungkin di gunakan oleh sahabatnya saat meminjam truk milik Ed. Namun baru 7 bulan kemudian, hasil uji di laboratorium FBI menunjukkan kalau benda tersebut memang bukan kokain.
Kotoran Burung
Tertimpa kotoran burung yang terbang atau bertengger di atas anda merupakan hal yang tidak di inginkan oleh siapapun. Namun seburuk-buruk apapun pengalaman anda dengan kotoran burung, mungkin pengalaman anda tidak ada apa-apanya dengan Shai Werts yang sampai harus di tangkap polisi hanya gara-gara masalah kotoran burung.
Semuanya bermula ketika pada bulan Juli 2019, Shai sedang mengendarai mobilnya sambil mengebut. Apes bagi Shai, ternyata tidak jauh dari sana ada polisi yang sedang berpatroli. Polisi pun kemudian meminta Shai untuk menepikan mobilnya.
Saat polisi melihat bagian depan mobil Shai, polisi melihat ada bercak putih di sana. Shai yang di tanya oleh polisi kemudian mengklaim kalau bercak putih tersebut adalah kotoran burung yang menimpa mobilnya. Namun polisi tidak mempercayai penjelasan Shai karena saat bercak tersebut di tes memakai alat uji narkotik, alatnya berubah warna menjadi merah muda.
Shai pun kemudian di tangkap oleh polisi dan terpaksa menginap selama semalam di sel sempit penjara. Sudah jatuh tertimpa tangga, Shai kemudian di keluarkan oleh tim Georgia Southern University. Kebetulan Shai juga berprofesi sebagai pemain American football di tim tersebut.
Kasus Benda Dikira Narkoba, Beruntung bagi Shai, bercak putih yang ada di mobilnya belakangan terbukti bukan senyawa terlarang. Tuduhan kepemilikan kokain yang di alamatkan pada Shai lantas di cabut sehingga ia bisa kembali menghirup udara bebas. Shai juga kemudian batal di keluarkan dari tim tempatnya bermain.
Shampoo
Neil Parry adalah seorang pria asal Australia yang baru saja tiba di kota asalnya, Darwin, setelah sebelumnya menjalani masa liburan. Saat Neil sedang menjalani pemeriksaan rutin di bandara, Neil menerima kejutan yang sama sekali tidak menyenangkan.
Neil ditangkap oleh polisi atas tuduhan kalau ia membawa narkoba yang disembunyikan dalam botol shampoo. Bukan hanya itu, polisi juga melakukan penggeledahan di kapal dan rumah 2 orang temannya.
Selama 3 hari, Neil menghabiskan waktu di balik jeruji besi sambil memendam perasaan kalau dirinya sama sekali tidak bersalah. Dan memang demikianlah kenyataannya. Pemeriksaan lebih mendalam menunjukkan kalau apa yang ada di dalam botol shampoo memang benar-benar shampoo, bukan narkoba jenis ekstasi seperti dugaan awal petugas yang menggeledahnya.
Kasus Benda Dikira Narkoba, Neil sendiri ternyata masih tidak terima atas penangkapan yang menimpa dirinya. Ia pun kemudian mengajukan gugatan hukum kepada lembaga cukai Australia. Setelah kedua belah pihak terlibat tarik ulur selama setahun lebih, pihak cukai akhirnya setuju untuk membayar kompensasi sebesar 100 ribu dollar kepada Neil. Mereka juga mengaku sudah melakukan kesalahan saat memeriksa barang-barang bawaan Neil.