Pelangi99 Lounge – Fotografer Ini Nekat Menaruh Kameranya di Dalam Bangkai Demi Mendapakan Foto yang Bagus, Afrika di kenal dengan satwa-satwanya yang eksotik. Charlie Hamilton James adalah satu dari sekian banyak orang tersebut. Kedatangan James ke Afrika sendiri bukan hanya untuk menyaksikan satwa khas Afrika dari dekat. Tetapi juga untuk mendokumentasikan kehidupan hewan-hewan tersebut. Kebetulan James berprofesi sebagai fotografer profesional untuk majalah National Geographic. Pelangi99 Online
Nekat Menaruh Kameranya di Dalam Bangkai
Kebiasaan vultur tersebut lantas membuat vultur di mata manusia nampak sebagai burung yang menakutkan dan identik dengan kematian.
Kendati vultur memiliki citra yang negatif di mata manusia, James memandang vultur secara berbeda. Ia mengaku sangat menyukai burung tersebut dan merasa senang ketika menyaksikan vultur mencabik-cabik daging hewan yang sudah mati.
Vultur sendiri memang amat teradaptasi untuk memakan bangkai. Indra penglihatan dan penciumannya yang tajam memudahkan vultur untuk menemukan bangkai hewan yang tergeletak di kejauhan. Kepalanya yang berkulit tebal dan nyaris tidak berbulu menyebabkan bakteri yang menempel di kepalanya akan mati akibat terpapar sinar matahari. Sementara bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaannya akan hancur meleleh akibat enzim pencernaan vultur yang memiliki tingkat keasaman tinggi.
Nekat Menaruh Kameranya di Dalam Bangkai
Vultur juga memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi terhadap kondisi di sekelilingnya. Pasalnya tidak jarang ada hewan predator yang melintas saat vultur tengah asyik menyantap bangkai yang di temukannya. Jika hal itu sampai terjadi, maka vultur hanya bisa pasrah dan menjauh dari bangkai hingga hewan predator tadi selesai memakan bangkainya. Namun setidaknya vultur yang bersangkutan tidak sampai ikut di makan oleh hewan predator tadi.
Hal itu pulalah yang menyebabkan vultur sangat sulit di potret dari jarak dekat. Pasalnya begitu melihat lensa kamera yang berkilauan di dekatnya, vultur lebih memilih untuk menjaga jarak daripada mengambil resiko berada di dekat benda yang masih asing baginya. Namun James tidak putus asa. Ia memiliki triknya sendiri supaya ia bisa tetap memotret vultur dalam jarak dekat.
Pada awalnya, James yang di temani oleh pakar hewan Basili Peters hanya sebatas mengamati vultur dari kejauhan sambil memotreti burung-burung tersebut. Namun hal tersebut tidak membuat James merasa puas. Ia ingin mendapatkan foto-foto vultur dari jarak dekat. Untuk keperluan tersebut, James dan rekannya pun kemudian berkeliling di padang Afrika Timur sambil mencari bangkai hewan yang masih segar.
Pucuk di cinta ulam tiba. James berhasil menemukan bangkai wildebeest – sejenis hewan mirip lembu – yang sedang di kerubungi oleh vultur. Maka, James pun kemudian buru-buru turun dari mobilnya, menaruh kamera yang sudah di setel dengan timer pada bangkai tadi, kemudian segera kembali ke mobil.
Rencana James sayangnya tidak berjalan sesuai harapan. Setelah ia pergi meninggalkan bangkai tersebut, burung-burung vultur tadi memang kembali menuju bangkai untuk melanjutkan makan. Namun begitu menyadari keberadaan kamera pada bangkai, burung-burung vultur tersebut langsung berhenti dan tidak jadi mendekati bangkai.
Nekat Menaruh Kameranya di Dalam Bangkai
James kemudian memodifikasi rencananya. Ia menaruh kameranya di dalam rongga tubuh bangkai dengan harapan burung-burung tersebut tidak menyadari keberadaan kameranya. Awalnya rencananya berjalan sesuai harapan. Kali ini gerombolan burung vultur tersebut tidak lagi takut untuk menghabiskan bangkai dengan kamera di dekat mereka.
Sudah hampir satu bulan berlalu. James sudah mencoba segala macam cara yang ia pikirkan demi mendapatkan foto gerombolan vultur yang sedang makan dari jarak dekat. Namun semua upayanya tadi seolah bak menegakkan benang basah. Ia selalu gagal mendapatkan foto yang ia harapkan. Entah karena vulturnya tidak mau mendekat, lensa kameranya menangkap gambar yang salah, atau karena sebab-sebab lainnya.
Hal ini jelas membuat James merasa frustrasi. Pasalnya proyek foto ini merupakan proyek besar perdananya untuk majalah National Geographic. Rekan James bahkan sampai memintanya untuk menyerah dan pasrah saja. Namun James masih tidak mau menyerah pada nasib. Ia tidak mau pulang dengan tangan kosong setelah menghabiskan waktu begitu lama di dekat kawanan vultur.
Berada begitu lama di dekat kawanan vultur di lain pihak membawa dampak positif bagi James. Ia secara perlahan semakin memahami perilaku burung pemakan bangkai tersebut saat berada di dekat kamera dan manusia.
Vultur pada dasarnya merupakan burung yang sangat waspada. Namun begitu ada seekor vultur yang menyantap bangkai dengan kamera di dalamnya, burung-burung vultur lain akan ikut melakukannya tanpa rasa takut. Dan ketika sekawanan vultur sedang sibuk menyantap daging, tidak jarang mereka terlibat perkelahian satu sama lain karena sama-sama memperebutkan bagian terenak dari bangkainya.
Fotografer Ini Nekat Menaruh Kameranya di Dalam Bangkai Demi Mendapakan Foto yang Bagus, Hasilnya sungguh manis. Ketika James kembali untuk mengecek gambar-gambar yang berhasil ditangkap oleh kamera, ia berhasil mendapatkan gambar-gambar yang fantastis semisal kawanan vultur yang sedang berpesta di atas rongga tulang rusuk makanannya. Selain vultur, ia juga berhasil mendapatkan foto hewan-hewan pemakan bangkai lainnya seperti anjing jackal dan bangau marabou.