Pelangi99 Lounge – Fakta Menakutkan Seputar Tragedi Kereta Api di Bintaro, Bintaro adalah nama dari sebuah daerah di Jakarta Selatan. Jika mendengar nama Bintaro, maka orang-orang akan langsung membayangkan hal-hal yang menyeramkan. Pasalnya di daerah itulah, pernah terjadi kecelakaan kereta api yang menewaskan ratusan orang pada tahun 1987. Namun cerita angker seputar kecelakaan Bintaro belum berhenti sampai dan sana. Berikut ini adalah 4 fakta mencengangkan seputar Tragedi Bintaro. Pelangi99 Online
Kecelakaan Kereta Api Paling Berdarah di Indonesia
Walaupun peristiwanya sudah terjadi lebih dari 30 tahun yang lalu, peristiwa Tragedi Bintaro masih banyak di ingat hingga sekarang. Pasalnya dalam sejarah panjang perkereta apian Indonesia, tidak ada tragedi kecelakaan kereta api merenggut korban jiwa lebih banyak selain tragedi di Bintaro pada tahun 1987. Sebanyak 139 orang di ketahui menjadi korban tewas dalam insiden naas ini.
Insiden ini bermula ketika pada hari naas tersebut, kereta 220 berangkat meninggalkan Stasiun Kebayoran. Padahal seharusnya kereta tersebut menunggu terlebih dahulu hingga kereta 225 tiba di Stasiun Kebayoran. Namun karena kereta 225 terlambat tiba di Stasiun Sudimara, kereta 220 pun kemudian tetap di berangkatkan.
Namun sebelum juru langsir sempat memberikan aba-aba, kereta 225 keburu berangkat lebih dulu sesuai dengan jadwal awal. Terlebih lagi kondisi kereta saat itu sudah semakin penuh dan penumpang sudah ada yang meluber hingga ke atap serta lokomotif kereta.
Juru langsir Stasiun Sudimara yang melihat hal tersebut jelas merasa kaget bukan kepalang. Dengan susah payah, ia pun turun berlari ke atas rel sambil mencoba menghentikan kereta, namun usahanya sia-sia karena terlalu banyaknya penumpang menyebabkan masinis tidak bisa melihat keberadaan juru langsir.
Di tengah-tengah perjalanan itulah, kereta 225 berpapasan dengan kereta 220 yang melaju kencang dari arah berlawanan. Masinis kereta 225 mencoba menghentikan kereta dengan memakai rem darurat.
Namun karena masing-masing kereta sudah berjarak terlalu dekat, kereta tidak sempat berhenti dan terjadilah tabrakan yang amat dahsyat. Saking kerasnya tabrakan tersebut, gerbong-gerbong kereta sampai terguling hingga keluar rel.
Nasib Masinis Kereta 225
Saat kecelakaan ini terjadi, yang menjadi masinis atau pengemudi kereta 225 adalah Slamet Suradio. Salah satu koran lokal sempat mengabarkan kalau Slamet mencoba kabur seusai tabrakan terjadi, namun ia membantahnya dan menyatakan kalau ia mengalami pincang akibat tabrakan ini.
Karena tubuhnya terjepit oleh badan lokomotif yang penyok, Slamet terpaksa merangkak keluar lokomotif melalui jendela dalam kondisi bersimbah darah. Namun derita Slamet yang sebenarnya baru di mulai.
Slamet di anggap bersalah karena membawa kereta melaju meninggalkan Stasiun Sudimara tanpa izin. Namun Slamet balik membela diri dengan menyatakan bahwa ia tidak melakukan kesalahan karena ia sudah mengantongi izin pemindahan tempat persilangan. Ia balik menyalahkan pihak Stasiun Kebayoran yang memberikan izin kepada kereta 220 untuk berangkat.
Meskipun Slamet bersikeras kalau ia tidak bersalah, ia tetap di nyatakan bersalah atas insiden ini. Slamet pun kemudian di jatuhi hukuman penjara 4 tahun. Sudah jatuh tertimpa tangga, saat Slamet tengah menjalani hukuman penjara, istrinya kemudian malah menikah dengan pria lain.
Fakta Menakutkan Seputar Tragedi Kereta Api di Bintaro, Saat Slamet sudah selesai menjalani masa hukumannya, Slamet kemudian di pecat dari lembaga kereta api tempatnya bekerja. Akibatnya, Slamet pun tidak berhak menerima uang pensiun dan harus terlunta-lunta di sisa hidupnya. Sekarang Slamet bekerja sebagai penjual rokok di stasiun kereta Purworejo yang juga merupakan kampung halamannya dengan pendapatan seadanya.
Ada Tragedi Kereta Lain yang Pernah Terjadi di Bintaro
Kecelakaan kereta api yang terjadi pada tahun 1987 merupakan peristiwa yang paling di ingat jika seseorang di minta menyebutkan tragedi kereta api yang pernah terjadi di Bintaro. Namun peristiwa tersebut ternyata bukanlah satu-satunya peristiwa di Bintaro yang melibatkan kereta api dan merenggut korban jiwa.
Pada tahun 2013, peristiwa kecelakaan fatal yang melibatkan kereta api juga pernah terjadi di Bintaro. Kecelakaan ini terjadi ketika kereta penumpang bertabrakan dengan truk tangki yang sedang berada di tengah-tengah rel. Akibat kecelakaan ini, sebanyak 4 orang di 1laporkan menjadi korban tewas.
Kecelakaan ini seharusnya bisa di hindari jika truk pembawa muatan BBM tersebut tidak nekat menerobos palang rel kereta yang sudah tertutup. Padahal dari arah lain, ada kereta yang sedang melaju kencang dengan kecepatan 70 km/jam. Tabrakan maut antara kereta dengan truk tangki pun tak terhindarkan.
Karena truk tersebut mengangkut muatan BBM sebanyak ribuan liter yang notabene mudah terbakar, tabrakan ini kemudian di ikuti dengan munculnya ledakan besar sebanyak 3 kali. Selain kereta dan truk tangki, sejumlah motor dan warung nasi Padang yang berada tepat di dekat rel juga ikut terbakar.
Jika kita mundur lagi ke belakang, ternyata pada tahun 1948 juga pernah ada peristiwa berdarah yang mengambil tempat di Bintaro. Tepatnya saat Indonesia masih di landa konflik antara tentara kemerdekaan Indonesia melawan pasukan Belanda.
Menurut salah seorang warga setempat yang bernama Mahfud kepada wartawan suatu media lokal, peristiwa tersebut terjadi ketika kereta yang di naiki para tentara Indonesia bertolak dari arah Banten menuju Kebayoran Lama. Saat itu, Kobayoran Lama masih menjadi lokasi markas Belanda.
Fakta Menakutkan Seputar Tragedi Kereta Api di Bintaro, Saat di tengah perjalanan, para tentara Indonesia tadi ternyata malah di tembaki oleh tentara Belanda. Akibatnya, sejumlah tentara Indonesia harus kehilangan nyawanya. Karena kondisi pada masa itu yang masih belum kondusif, mayat-mayat mereka pada waktu itu tidak langsung di makamkan dan sempat di biarkan tergeletak di sepanjang rel.
Banyak Kasus Penampakan di Sekitar Rel Bintaro
Meskipun Tragedi Bintaro 1987 sudah lama berlalu, reputasi angker yang membayangi bekas lokasi kecelakaan masih tetap terasa hingga sekarang. Warga setempat mengaku kalau saat hari sudah gelap, mereka kerap mendengar suara tangisan anak-anak di dekat bekas lokasi kecelakaan.
Padahal saat itu tidak anak-anak yang sedang berada di lokasi. Bahkan ada yang mengaku pernah melihat sosok anak-anak dalam kondisi bersimbah darah dan anggota badannya sudah tidak utuh.
Cerita mistis seputar bekas lokasi Tragedi Bintaro masih belum berhenti sampai di sana. Menurut saksi mata lain, sering ada hantu tanpa kepala yang menampakkan diri di dekat rel. Selain menampakkan diri, hantu tersebut konon juga kerap mengusik pengemudi kendaraan bermotor di sekitar lokasi sehingga daerah sekitar Bintaro kerap menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas.
Dalam cerita lain, ada fenomena aneh yang kerap di kenal sebagai Kereta Hantu Bintaro. Menurut pengakuan sejumlah korban yang pernah mengalami sendiri peristiwa ini, pada awalnya mereka menaiki kereta dari Tanah Abang. Namun saat sudah menaiki kereta, ternyata kereta yang mereka naiki tidak pernah sampai ke tujuan.
Fakta Menakutkan Seputar Tragedi Kereta Api di Bintaro, Saat berada di jalur tempat terjadinya Tragedi Bintaro, kereta tersebut kemudian berhenti supaya penumpang turun. Padahal di lokasi tersebut, tidak ada tempat pemberhentian kereta. Yang lebih membingungkannya lagi adalah saat penumpang benar-benar turun di Bintaro, warga setempat mengaku tidak melihat ada kereta yang berhenti hanya di sana. Mereka justru berkat kalau penumpang yang mengaku naik kereta sebenarnya sedang berjalan kaki sambil melamun di atas rel.