Fenomena Mendadak Kaya di Desa Miliarder Tuban, dari Mobil Ringsek Berjamaah hingga Takut Kehilangan Pekerjaan
Pelangi99Lounge – Fenomena Mendadak Kaya di Desa Miliarder Tuban. Desa Sumurgeneng, Tuban, belakangan menjadi pembicaraan karena warganya yang ketiban durian runtuh. Saking banyaknya jumlah uang tersebut, berbondong-bondong mereka membeli mobil hingga menjadi sorotan dan viral. PELANGI99
Membeli mobil pun bukannya satu. Total sekitar 180-an mobil kini turut menjadi penghuni di kampung tersebut. Namun, belum lama kabar ini menggegerkan publik, bermunculan kabar-kabar nyeleneh dan miris dari warga di sana.
Wah wah, kita simak saja kisahnya berikut ini.
Belum bisa menyetir, mobil rusak berjamaah
Memang tidak ada salahnya membeli mobil meski belum bisa mengendarainya dengan benar. Melansir dari beberapa sumber, ternyata karena pemiliknya belum mahir betul dalam menyetir. Memang sejak kabar pembelian mobil itu mencuat, ada pula cerita warga yang ramai-ramai les mengemudi.
Bukan hanya 1, tapi sampai 15 mobil masuk ke dalam bengkel hingga menarik perhatian warganet.
Desa kemasukan sales mobil, netizen: garong, begal siap-siap ke situ juga
Mendengar kabar bahwa warganya memiliki banyak uang dan baru saja membeli mobil dalam jumlah banyak. Kini banyak sales dan mareketing yang masuk desa tersebut bak masuk perumahan elit. Parahnya lagi, tanpa ada komunikasi dengan petinggi daerah setempat. Tentunya dengan tujuan ingin menawarkan produk mereka. Tapi, tak semua menyambut baik. Karena selain mengganggu ketenangan, warga desa sekitar juga khawatir penularan Covid-19.
Alih-alih bersimpati, warganet mengatakan kalau setelah ini yang datang bisa-bisa garong, maling dan begal. Kondisi ini mungkin terjadi sejak aksi pembelian mobil dan kabar duit miliaran masuk ke kantong warga. Well, semoga lebih hati-hati ya.
Warga takut kehilangan pekerjaan
Dalam benak kita, memiliki uang sebanyak itu tentu membuka banyak peluang. Mulai dari memenuhi kebutuhan, membuka usaha hingga berinvestasi. Namun literasi keuangan di desa memang masih sederhana.
Hanya saja, manusia kalau sudah lihat uang di depan mata, hati dan pikirannya mudah berubah-ubah.
Agar tak berujung penyesalan yang kemudian lagi-lagi menyalahkan pemerintah.
LINK : warnapelangi.org